HeadlineSaham IPOSosok

Profil Agus Lasmono, Konglomerat Pembawa GoTo di Balik IPO Net TV (IDX: NETV)

PT Net Visi Media Tbk (IDX: NETV) hari ini, Rabu, 26 Januari 2022 resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Net Visi Media adalah induk dari Net TV, salah satu saluran TV nasional dalam industri penyiaran Indonesia (free to air).

Melalui IPO, NETV akan melepas 765,3 juta lembar saham baru dengan nominal Rp 100. Jumlah ini setara dengan 4,37 persen saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Melalui skenario ini maka NETV akan memperoleh dana segar dari IPO sebesar Rp 149,99 miliar. 

Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan, Irvan Susandy dalam pengumuman  resmi menjelaskan NETV akan tercatat di papan pengembangan. Harga saham pada saat IPO adalah Rp 196. 

“Sebagaimana disampaikan dalam Prospektus Penawaran Umum Perdana Perseroan, saham-saham Perseroan tidak termasuk dalam saham-saham yang dilarang untuk dialihkan dan/atau dijual dalam waktu 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif,” jelas Sandy.

 

BACA JUGA: Saham-saham di  BEI Terafiliasi Gojek-Tokopedia (GoTo)

 

Dengan tidak adanya ketentuan lock up maka pemilik saham NETV bisa saja melakukan transaksi jual beli saham setelah gong IPO digelar. Adapun pelaksana dan penjamin emisi efek IPO NETV adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia (kode broker: XA). 

Masih berdasarkan prospektus, selain menerbitkan saham untuk memperoleh dana segar, NETV juga melakukan penukaran saham baru dengan utang. Untuk penyelesaian utang itu akan diterbitkan saham baru sebanyak 5,93 miliar lembar. 

Jumlah itu setara dengan 25,31 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Perinciannya: 

  • Utang kepada PT Indika Inti Holdiko dikonversi menjadi setara dengan 1,83 miliar lembar saham
  • Mandatory convertible bonds kepada PT Semangat Bambu Runcing setara dengan 2,06 miliar lembar saham. Perusahaan ini adalah entitas dari Tokopedia. Setelah masuknya Tokopedia ke dalam Gojek menjadi GoTo, maka ini sekaligus menjadi ekosistem pertama yang di bawa Goto secara langsung ke lantai bursa.
  • PT First Global Utama setara dengan saham 2,066 miliar lembar.

Di balik IPO Net TV ini juga ada ekosistem Gojek Tokopedia (GoTo). IPO ini masih dilanjutkan dengan melakukan penukaran obligasi wajib konversi (MCB). Terdapat dua entitas yang akan masuk melalui mekanisme ini yaitu PT Semangat Bambu Runcing yang akan mengambil 2,06 miliar lembar saham. Sedangkan sisanya sebanyak 2,06 miliar lembar lainnya dimiliki oleh PT First Global Utama.

Berdasarkan penelusuran, PT Semangat Bambu Runcing adalah perusahaan yang dikendalikan oleh Tokopedia sebelum bergabung dengan Gojek membentuk GoTo. Dengan konversi ini, maka konglomerasi GoTo memiliki 8,55 persen saham NETV.

Masuknya ekosistem GoTo di Net TV bukanlah hal baru. Tokopedia tercatat masuk pada 15 November 2017 dengan memberi utang. . Akan tetapi pada 13 Agustus 2018, MCB ini dialihkan kepada perusahaan anak yakni PT Semangat Bambu Runcing.

Lalu siapa sosok di balik IPO NETV? 

Berdasarkan informasi dari prospektus IPO, Pemilik Net Visi Media (IDX: NETV) sebelum IPO adalah PT Sinergi Lintas Media (99,99 persen) dan PT Indika Inti Holdiko (0,0001 persen). 

Setelah IPO, MESOP dan konversi MCB, maka pemegang saham NETV menjadi:

  • PT Strategi Lintas Media (69,35 persen)
  • PT Indika Inti Holdiko (7,47 persen)
  • PT Semangat Bambu Runcing yang sepenuhnya dikuasai Tokopedia (8,55 persen)
  • PT First Global Utama (8,55 persen)
  • Masyarakat (3,17 persen), dan
  • Mesop (2,91 persen)

Dengan struktur ini, maka pengendali dan menjadi pemilik akhir NETV adalah PT Sinergi Lintas Media yang dikendalikan oleh Agus Lasmono. 

Meski ditetapkan sebagai ultimate shareholders, kepemilikan Sinergi Lintas Media tersebar hingga 5 tingkat. Perinciannya, pemilik perusahaan adalah PT Bina Khatulistiwa Prima (99,99 persen) dan PT Prima Solusi Handar (0,01 persen). 

Pada PT Bina Khatulistira ini, kepemilikan mulai tersebar yakni PT Teladan Investama (25 persen), PT Media Buana Sejahtera (9,88 persen), dan PT Indika Inti Holdiko (65,12 persen). Agus Lasmono merupakan pengendali akhir dari Indika Inti Holdiko melalui PT Kencana Khatulistiwa Prima (99,999 persen). 

Sebaran pemegang awal NETV lebih menarik di Teladan Investama. Pada perusahaan ini pemegang saham perusahaan adalah Wisnu Wardhana (15,46 persen), Nurcahya Basuki (15,46 persen), Indracahya Basuki (15,46 persen), Widyanti Putri (15,46 persen), dan PT Teladan Resources (38,16 persen). 

Untuk diketahui, Indika Energy (INDY) dimiliki dua keluarga yakni keluarga Sudwikatmono, sepupu Presiden ke-2 Soeharto yang kini dikendalikan putranya Agus Lasmono (37,79 persen), dan PT Teladan Resources (30,65 persen) yang dimiliki oleh keluarga Wiwoho Basuki beserta ketiga anaknya. Para penerus itu adalah Nurcahya Basuki, Indracahya Basuki, Widyanti Putri.  

Sedangkan Wisnu Wardhana merupakan suami dari Widyanti Putri.  

Tidak tercantum nama Wishnutama Kusubandio sebagai pendiri Net TV dalam prospektus ini. Meski demikian, terdapat satu entitas yakni PT Media Buana Sejahtera yang belum dijelaskan dalam prospektus pemegang saham terakhirnya.

Agus Lasmono sendiri saat ini merupakan salah satu anak muda terkaya di Indonesia. Konglomerat dengan usia 49 tahun ini saat ini juga menjabat Komisaris Utama Indika Energy sejak Januari 2017. Agus Lasmono adalah pendiri dan pemilik Indika Energy.

Agus Lasmono saat ini juga menjabat Komisaris Utama PT Net Mediatama Televisi (sejak 2012), PT Indika Inti Corpindo (sejak 2004) dan PT Indika Inti Holdiko (sejak 2004), serta sebagai Direktur Utama PT Indika Multi Media (sejak 2002).

Sebelumnya, beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris Kideco (2004-2017), serta Komisaris Independen PT Surya Citra Media Tbk. (2005-2013) dan PT Surya Citra Televisi (2005-2013).

Agus meraih gelar Bachelor of Arts di bidang Ekonomi dari Pepperdine University, Malibu, California, Amerika Serikat tahun 1993 dan gelar Master di bidang Bisnis Internasional dari West Coast University, Los Angeles, California, Amerika Serikat tahun 1995.

(Ira Guslina) 

 

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com