Apa Itu Fitur Trading Limit, Pinjaman Beli Saham Melebihi Saldo dengan Risiko Jual Paksa
TheEconopost.com, Fitur trading limit atau tambahan batas perdagangan kian marak ditawarkan oleh berbagai perusahaan manajer investasi untuk memberikan fleksibilitas lebih kepada investor ritel dalam menangkap momentum pasar saham.
Dengan menggunakan fitur trading limit memungkinkan investor membeli saham melebihi dana tunai yang tersedia di rekening dana nasabah (RDN), dengan tetap memperhitungkan nilai portofolio saham yang dimiliki.
Fitur trading limit bekerja dengan cara memberikan pinjaman tambahan berdasarkan kombinasi antara saldo kas dan nilai pasar saham yang telah dikurangi dengan potongan tertentu (haircut). Nilai limit bervariasi, misalnya hingga tiga kali saldo tunai ditambah dua kali nilai portofolio, tergantung pada kebijakan manajer investasi.
Penggunaan limit ini memungkinkan investor mengeksekusi pembelian saham secara langsung saat melihat peluang, tanpa harus menunggu transfer dana masuk.
Namun, investor diwajibkan untuk melunasi penggunaan limit tersebut dalam batas waktu yang ditetapkan, yakni maksimal dua hari bursa setelah transaksi (T+2). Dengan kata lain, jika tidak ingin didenda harus dilakukan beli pagi jual sore.
Pembayaran dapat dilakukan maksimal 4 hari kalender. Termasuk hari libur dan Sabtu-Minggu. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan penalti harian (sejak penjualan T+1 hingga penjualan paksa pada T+4 jika tidak melakukan top up RDN), misalnya sebesar 0,1%–0,2% dari nilai limit yang digunakan tergantung perjanjian yang disepakati sewaktu mengaktifkan trading limit.
Apabila kewajiban tidak dilunasi hingga jatuh tempo, akun investor bisa dibatasi untuk tidak melakukan pembelian baru (suspend buy) dan dalam beberapa kasus dapat dilakukan penjualan paksa (forced sell) atas saham yang dimiliki, terutama jika rasio jaminan jatuh di bawah ambang batas seperti 125%.
Investor dapat menyelesaikan kewajiban penggunaan limit dengan menambah dana ke RDN atau menjual sebagian portofolio saham sebelum batas waktu penyelesaian. Meski penggunaan fitur ini tidak dikenakan biaya tambahan secara langsung, risiko yang melekat tetap harus diperhatikan.
Data yang dihumpun TheEconopost.com mencatat fasilitas ini dapat bermanfaat dalam memaksimalkan peluang jangka pendek, khususnya di pasar yang bergerak cepat. Namun, investor tetap perlu menerapkan prinsip kehati-hatian, terutama dalam memilih saham yang lebih stabil dan likuid, bukan saham spekulatif dengan volatilitas tinggi.