Tempias.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk (IDX: ISAT) akan membagi dividen jumbo pada Desember 2021. Perusahaan menetapkan setiap pemegang saham akan mendapat total Rp 1.784,27 untuk setiap lembar saham. 

Dividen yang akan diterima pemegang saham ini berasal dari dua sumber. Pertama, dividen tunai untuk tahun buku 2020, dan kedua dari dividen interim untuk kinerja 2021. Dengan harga saham Indosat (IDX: ISAT) Rp 7.400, maka dividend yield yang diberikan mencapai 23,62 persen.

Pada dividen tunai ISAT membagi dividen atas kinerja tahun buku 2020. Besarannya sebesar Rp 828,13 per lembar. Penetapan dividen tunai ini telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Adapun total dividen dari tahun buku 2020 adalah Rp 4,5 triliun. 

“Perseroan menyampaikan rencana pembagian Dividen Tunai untuk periode tahun buku 2020 sesuai dengan hasil RUPS Luar Biasa tanggal 26 November 2021.” ujar manajemen dalam keterbukaan informasi. 

Selanjutnya dividen interim ditetapkan sebesar Rp 920,14 per lembar. Pembagian dividen interim telah ditetapkan dalam keputusan rapat direksi dan rapat komisaris dengan total Rp 4,99 triliun.  Dengan begitu total dividen yang akan dibagi Indosat pada Desember 2021 adalah Rp 9,5 triliun. 

Perusahaan telah menetapkan jadwal yang sama untuk pembagian dividen jumbo ini baik untuk dividen interim maupun dividen tunai dari laba tahun buku 2020. Cum dividen di pasar reguler dan pasa negosiasi akan berlangsung pada Senin 6 Desember 2021 dan ex dividen pada 7 Desember 2021. Sedangkan di pasar tunai cum dividen adalah pada 8 Desember 2021 dan ex dividen pada 9 Desember 2021. 

Selanjutnya untuk recording date penetuan daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai akan berlangsung pada 8 Desember 2021. Sedangkan masa pembayaran dividen adalah pada 16 Desember 2021. 

 

Baca Juga:  Indosat (IDX: ISAT) & Tri Indonesia Resmi Merger, Catatkan Nilai Transaksi USD6 Miliar

Jelang Merger

Saat ini, Indosat Tbk (ISAT) tengah merampungkan proses merger dengan 3 Indonesia setelah induk kedua perusahaan ini Ooredoo Q.P.S.C., dan CK Hutchison Holdings Limited mengumumkan penandatanganan kesepakatan merger. Kedua induk usaha ini pun sepakat menggabungkan lini bisnis telekomunikasi mereka di Indonesia dengan membentuk PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk atau Indosat Ooredoo Hutchison.

Aziz Aluthman Fakhroo, Managing Director Ooredoo Group, mengatakan penggabungan Indosat Ooredoo dan H3I akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan perusahaan telekomunikasi dan internet digital kelas dunia yang lebih besar dan lebih kuat. Indosat Ooredoo Hutchison akan menjadi perusahaan telekomunikasi seluler terbesar kedua di negara ini, dengan perkiraan pendapatan tahunan sekitar US$3 miliar.

Hingga kini, Indosat Ooredoo dan H3I memiliki infrastruktur yang saling melengkapi. Kombinasi aset akan memungkinkan perusahaan hasil merger mendapatkan keuntungan dari sinergi biaya dan CAPEX serta memberikan keuntungan yang lebih besar kepada semua pemangku kepentingan.

ISAT juga telah mengantongi izin prinsip dari Kementerian Komunikasi dan Informatika atas rencana merger. Dalam surat tertanggal 5 November 2021 itu, Kemenkominfo beberapa syarat dan ketentuan bagi para pihak, antara lain, agar perusahaan yang telah digabungkan nanti menambahkan 11.450 sites baru hingga 2025 dan mengembalikan 2×5 MHz pada pita frekuensi radio 2.1GHz selambatnya satu tahun setelah izin pita frekuensi radio hasil penggabungan ditetapkan. 

Perseroan dan H3I sedang mempelajari Persetujuan Prinsip Menkominfo tersebut dan setelah proses pemeriksaan selesai, para pihak diharapkan untuk menandatangani suatu surat pernyataan yang menandakan kesiapan untuk menjalani syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kemenkominfo,” ujar Billy Nikolas Simanjuntak, Sekretaris Perusahaan ISAT dalam keterbukaan informasi.  (Ira guslina)