Emiten Tambang Emas Wilton Makmur (IDX: SQMI) Kejar Pengolahan Bijih 250 Ton per Hari
Tempias.com, JAKARTA – Emiten tambang emas, PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (IDX: SQMI) menargetkan mencapai kapasitas produksi pengolahan bijih 250 ton per hari per Maret 2023 ini.Â
Mohammad Noor Syahriel, Corporate Secretary PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (IDX: SQMI) menuturkan target operasi penyelesaian pabrik pengolahan bijih emas ini masih sesuai rencana yang ditetapkan.Â
“[Pengolahan bijih emas] masih on schedule progressnya. Kami menargetkan bahwa per bulan Maret ini kapasitas terpakai akan mencapai 250 ton per day,” kata Syahriel, Senin, 20 Maret 2023.
Menurutnya, saat target pengolahan ini tercapai, perusahaan akan melakukan pengumuman di Bursa Efek Indonesia. “Begitu target tercapai maka akan segera kami umumkan keterbukaan informasinya,” katanya lebih lanjut.Â
Wilton Makmur menjalankan bisnis pertambangan emas melalui dua anak usaha yakni PT Wilton Wahana Indonesia dan PT Liektucha Ciemas. Kedua anak usaha ini memiliki izin tambang di Sukabumi dengan luas total 28.787 kilometer persegi.
Pabrik pengolahan yang disiapkan untuk mengolah bijih emas dari kawasan ini memiliki kapasitas 500 ton per day. Kapasitas ini dapat ditingkatkan menjadi 1.500 ton per day jika dibutuhkan.
Dalam public expose pada Desember 2022 lalu, manajemen Wilton optimistis dapat mulai berproduksi komersial pada Maret 2023 ini. Rencana produksi itu merupakan realisasi penundaan. Awalnya perusahaan meyakini dapat mulai produksi komersial pada akhir tahun lalu.Â
SQMI sendiri sepanjang akhir tahun lalu tidak melakukan kegiatan eksplorasi sehingga tidak memiliki pendapatan operasi. Perusahaan memilih berfokus menyelesaikan pabrik pengolahan.
“Kegiatan operasional difokuskan pada pembangunan pabrik pemrosesan Floatation and Carbon-in-Leach berkapasitas 500 ton per hari, yang telah memulai tahap trial production,” tulis manajemen dalam keterbukaannya awal Januari 2023 lalu.Â
Pemegang saham SQMI per akhir Februari 2023 terdiri dari Wilton Resources Holdings Pte. Ltd. (Singapore) sebesar 76,03 persen dan sisanya dimiliki oleh masyarakat.Â
Wilton Resources Holding Pte. Ltd. mengakuisisi PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) melalui rights issue saham SQMI melalui peran menjadi pembeli siaga. Aksi korporasi itu dilakukan pada 2019 lalu. Kala itu Wilton masuk dengan harga pelaksanaan right issue Rp 250 per saham atau melakukan injeksi modal senilai Rp 3,77 triliun sekaligus menjadi pengendali.
Harga Emas Dunia Hari IniÂ
Sementara itu, berdasarkan harga emas dunia yang dikutip dari tradingeconomics, nilai jual harga logam berkilau itu terus mendaki setelah kejatuhan tiga bank dengan ukuran cukup besar di Amerika Serikat. Tiga bank yang mengguncang sistem keuangan negeri Paman Sam itu adalah Silicon Valley Bank (SVB), First Republic Bank, dan Signature Bank pekan awal Februari 2023.
Kondisi kekeringan likuiditas perbankan AS itu kemudian merambat ke bank di Eropa. Raksasa Credit Suisse pada pekan lalu harus diselamatkan dengan bantuan suntikan likuiditas bank sentral dan berujung akuisisi oleh UBS.
Kekhawatiran akan sistem keuangan perbankan itu membuat harga emas reli. Pada pukul 10.36 WIB hari ini, Bloomberg mencatatkan harga emas pada level US$ 1.973 per troy ounce. Nilai ini menguat 7,55 persen dalam sebulan terakhir. Meski demikian, capaian ini melemah 0,74 persen secara harian.
Menurut Syahriel, tren kenaikan harga emas dunia sebagai hal positif bagi perusahaan. “Karena sudah barang tentu, akan berbanding lurus dengan harga acuan penjualan emas,” katanya menambahkan.
(Putra, O. Permana)