Daftar LQ45 dan IDX30 Terbaru 2025: EXCL-ISAT Masuk IDX30, JPFA, CTRA, dan MAPA di LQ45
TheEconopost.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi merilis hasil evaluasi mayor untuk indeks IDX30 dan LQ45. Hasil rebalancing ini akan berlaku efektif mulai 3 Februari hingga 30 April 2025.
Saham dalam LQ45 dan IDX30 disebut juga sebagai saham blue chip atau keping biru. Saham yang dinilai memiliki kapitalisasi yang kuat.
Evaluasi konstituen saham dalam indeks sendiri bertujuan untuk memastikan komposisi indeks tetap mencerminkan saham-saham berkapitalisasi besar dan memiliki likuiditas tinggi. Indeks adalah ukuran statistik yang mencerminkan kinerja harga saham, sedangkan likuiditas mengacu pada kemudahan suatu aset dijual atau dibeli di pasar tanpa memengaruhi harga secara signifikan.
Perubahan pada IDX30 Periode Februari-April 2025
Dikutip dari pengumuman BEI, Rabu, 22 Januari 2025, evaluasi mayor IDX30 mencatatkan masuknya dua konstituen baru, yaitu PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Indosat Tbk. (ISAT). Konstituen adalah saham-saham yang menjadi komponen dalam perhitungan suatu indeks.
Kedua saham ini menggantikan PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) yang keluar dari daftar. Selain itu, beberapa saham mengalami penyesuaian bobot indeks, di antaranya:
- PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) mengalami penurunan bobot dari 1,77% menjadi 1,67%. Bobot indeks menunjukkan kontribusi nilai saham terhadap keseluruhan nilai indeks.
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) kini memiliki bobot maksimum 15%, mencerminkan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang kuat. Kapitalisasi pasar adalah nilai total pasar dari seluruh saham yang diterbitkan oleh perusahaan.
Perubahan Konstituen LQ45
Indeks LQ45 turut mengalami perubahan signifikan. Beberapa saham baru yang masuk ke dalam daftar adalah PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), sementara PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) keluar. Beberapa perubahan bobot meliputi:
- PT Astra International Tbk. (ASII) mencatat kenaikan bobot menjadi 5,27%.
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengalami penurunan bobot dari 4,67% menjadi 4,50%.
Evaluasi ini diharapkan memberikan panduan investasi yang lebih relevan bagi pelaku pasar.
Untuk diketahui, saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar, mapan, dan memiliki reputasi baik di industrinya. Perusahaan ini dikenal mampu bertahan di berbagai kondisi ekonomi dan memiliki catatan kinerja yang stabil. Saham blue chip sering menjadi pilihan investasi karena dianggap aman dan dapat memberikan keuntungan jangka panjang.
Ciri-Ciri Saham Blue Chip:
- Kapitalisasi Pasar Besar
Perusahaan memiliki nilai pasar yang tinggi, biasanya di atas triliunan rupiah. Ini mencerminkan ukuran perusahaan dan tingkat kepercayaan investor. - Likuiditas Tinggi
Saham blue chip memiliki volume perdagangan yang besar di pasar saham, sehingga mudah diperjualbelikan tanpa memengaruhi harga secara signifikan. - Dividen Stabil
Perusahaan blue chip umumnya membayar dividen secara rutin, menunjukkan kestabilan pendapatan dan komitmen kepada investor. - Fundamental Keuangan yang Kuat
Memiliki laporan keuangan yang sehat, dengan pendapatan dan laba yang konsisten, serta utang yang terkendali. - Reputasi dan Brand Terkemuka
Perusahaan dikenal luas dengan merek yang kuat dan sering menjadi pemimpin di sektornya, seperti perbankan, telekomunikasi, atau konsumen. - Resiliensi terhadap Krisis Ekonomi
Saham blue chip biasanya tetap kuat meskipun terjadi ketidakstabilan ekonomi, karena operasinya yang sudah terdiversifikasi.
Terima Kasih Sudah Membaca Berita Premium di The Econopost! Konten yang Anda baca merupakan konten premium. Dukung kami dengan melakukan pembayaran melalui QRIS senilai Rp 5.000. ![]() Cukup scan QR code yang tersedia, dan terus nikmati informasi terbaru yang kami sajikan khusus untuk Anda. Kontribusi Anda sangat berarti bagi kami untuk terus menghadirkan informasi tajam, terpercaya, dan eksklusif sesuai kebutuhan. Best Regard |