HeadlineIHSG

Kinerja Merdeka Copper (IDX: MDKA), Penghasilan Tergerus US$10 juta Tapi Laba Naik, Kok Bisa?

Tempias.com, JAKARTA- Penghasilan komprehensif tahun berjalan PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA) mengalami penurunan. Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan Rabu, 23 Februari 2022 penghasilan komprehensif tahun berjalan susut US$10 juta year on year.  

Secara total pendapatan usaha pada 2021 memang naik dari US$ 321 juta menjadi US$ 380 juta. Hal ini berkorelasi dengan naiknya laba tahun berjalan. Setelah dikurangi beban pokok pendapatan, pajak dan beban umum laba MDKA naik dari US$28,8 juta pada 2020 menjadi US$ 33,3 juta pada 2021.

Meski mencatatkan kenaikan laba, di sisi lain penghasilan perusahaan secara keseluruhan justru merosot. Per 31 Desember 2021 perusahaan mencatatkan jumlah penghasilan komprehensif  tahun berjalan turun menjadi US$ 30,55 juta dari US$ 41,33 pada tahun buku 2020. 

Kontradiksi kenaikan laba dengan penurunan penghasilan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Meski pendapatan usaha meningkat penghasilan dari lini usaha lain penunjang sektor utama justru mengalami kerugian. 

Per  31 Desember 2021 pergerakan instrumen lindung nilai kas justru mengalami penyusutan menjadi minus US$ 1,1 juta. Padahal pada 2020 instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas ini menyumbang penghasilan hingga US$ 17,09 juta. Di sisi lain juga ada selisih kurs pada saat penjabaran laporan keuangan dari US$ 464 ribu menjadi minus US$ 492 ribu. 

Penyusutan ini menyebabkan penghasilan komprehensif lain melorot dari sebelumnya US$ 13,7 juta menjadi minus US$ 1,4 juta. Selain itu juga ada  pembengkakan dalam penyusutan nilai wajar investasi dari US$ 1,19 juta pada  2020 menjadi US$ 2,13 juta. 

Turunnya nilai total penghasilan komprehensif tahun berjalan ini menyebabkan laba per saham ikut melorot. Meski laba bersih secara total naik, namun laba per saham turun dari US$ 0,0017 menjadi US$ 0,0016. Bila menggunakan kurs dolar terhadap rupiah Rp 14.400 maka laba per lembar saham MDKA melorot dari Rp 24,48 menjadi Rp 23,4. 

 

BACA  JUGA: Kocok Ulang Merdeka Copper (IDX: MDKA) & Lengsernya Putra Mahkota Saratoga 

 

Fundamental

Bila  dilihat secara lebih jauh, secara fundamental usaha pada 2021 MDKA justru tumbuh. Catatan kas dan setara kas pada akhir tahun naik signifikan dari US$ 61 juta pada 2020 menjadi US$ 185 juta pada 2021. Selain itu perusahaan juga memperoleh nilai investasi dari instrumen ekuitas dan efek senilai US$ 47 juta. Hal ini membuat aset lancar perusahaan naik US$ 199 juta menjadi US$ 411 juta. 

Di sisi lain, aset tidak lancar perusahaan juga mengalami peningkatan dari US$ 730 juta menjadi US$ 867 juta. Peningkatan ini antara lain ditopang oleh adanya pendapatan dari uang muka investasi sebanyak US$ 80 juta, kenaikan aset eksplorasi dan evaluasi sebanyak US$ 29,9 juta dan kenaikan aset hak guna senilai US$ 16,6 juta. 

Adanya penambahan signifikan pada aset lancar dan aset tidak lancar  membuat secara keseluruhan Aset MDKA tumbuh dari US$ 929,6 juta menjadi US$1,27 miliar pada tahun buku 2021. 

Merdeka copper merupakan emiten tambang emas dengan kepemilikan saham non publik terbesar dipegang Pt Saratoga Investama Sedaya tbk (IDX: SRTG). Berdasarkan data pemegang saham per 31 Januari 2022, SRTG menggenggam 18,2 persen saham MDKA diikuti PT Mitra Daya Mustika sebanyak 12, 8 persen. 

Selanjutnya bos Adaro Energy Indonesia (IDX: ADRO) Garibaldi “Boy” Thohir menggenggam 8,85 persen saham. Selanjutnya ada PT Suwarna Artha Mandiri dengan kepemilkan 6,05 persen. Sedangkan massyarakat menjadi pemegang saham dengan komposisi saham terbesar dengan 53,9 persen. 

MDKA pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia pada Juni 2015. Saat ini perusahaan tengah menyiapkan aksi right issue sebanyak 1,2 miliar saam dan belum memiliki riwayat pembagian dividen. (Ira Guslina)

Putra

Editor In Chief https://www.theeconopost.com/ Hubungi saya di redaksi@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com