HeadlineIHSGSaham IPO

Pemilik Adaro (IDX: ADRO) & Adaro Minerals (IDX: ADMR), Inilah 4 Keluarga Crazy Rich di Belakangnya

IPO PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (IDX: ADMR) direncanakan pada 30 Desember 2021. Jadwal resmi IPO ADMR sendiri masih menunggu pernyataan efektif dari OJK. Anak usaha PT Adaro Energy Tbk ini menawarkan saham dengan harga Rp 100 – Rp 125 pada periode bookbuilding yang berakhir 16 Desember 2021 mendatang. 

Dengan rencana melepas 6,04 miliar lembar, maka perusahaan batu bara ini akan memperoleh tambahan modal sebanyak-banyaknya Rp 756,07 miliar. 

Dalam prospektusnya ADMR menyebutkan pemiliknya adalah PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO) dengan kepemilikan setelah IPO 69,50 persen, PT Adaro Mining Technologies (8,95 persen), PT Alam Tri Abadi (6,55 persen) dan masyarakat (15 persen). 

IPO ADMR ditangani oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin emisi efek. Sedangkan penjamin pelaksana akan ditentukan kemudian. 

Lalu dengan komposisi ini siapakah sesungguhnya pemilik ADRO dan ADMR? 

Dalam dokumen prospektus, pemilik akhir ADMR adalah PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO). Dua entitas lain yakni PT Adaro Mining Technologies dan PT Alam Tri Abadi juga sepenuhnya dikendalikan oleh raksasa batu bara itu. Kepemilikan ADRO di kedua entitas adalah 99,99 persen. 

Dilihat lebih lanjut, para konglomerat Tanah Air berkongsi lebih rumit dalam kepemilikan saham ADRO yakni melalui PT Adaro Strategic Investment. Entitas ini memiliki 43,91 saham ADRO.

Sedangkan sisanya dimiliki oleh Garibaldi ‘Boy’ Thohir (6,18 persen), PT Saratoga Investama Sedaya atau SRTG (3,67 persen), Edwin Soeryadjaya (3,25 persen), Theodore Permadi Rachmat (2,54 persen), PT Trinugraha Thohir alias TNT (0,65 persen), Arini Saraswaty Subianto   (0,25 persen), PT Persada Capital Investama (0,05 persen), Christian Ariano Rachmat (0,05 persen), Julius Aslan (0,04 persen), Chia Ah Hoo (0,03 persen) dan masyarakat (39,34 persen).

 

BACA JUGA: Adaro (IDX: ADRO) Antar Adaro Minerals Indonesia (IDX: ADMR) IPO, Ini Prospek & Bidang Usahanya

 

Nah, pada PT Adaro Strategic Investment ini keluarga crazy rich berkumpul. Mereka adalah keluarga Thohir, keluarga Soeryadjaya, keluarga mendiang Benny Subianto dan keluarga Theodore Rachmat. Mereka semua memiliki satu pengikat yakni mula-mula membangun Astra International (IDX: ASII) untuk kemudian membangun konglomerasinya masing-masing. 

Detailnya, Adaro Strategic Investment memiliki pemegang saham PT Adaro Strategic Lestari (25,07 persen) dan PT Adaro Strategic Capital (74,93 persen). 

PT Adaro Strategic Capital yang merupakan pengendali terbesar dimiliki oleh PT Trinugraha Thohir (25 persen), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. alias SRTG, PT Persada Capital Investama dan PT Triputra Investindo Arya. Masing-masing perusahaan memiliki 25 persen saham Adaro Strategic Capital. 

Selanjutnya tiga dari empat entitas memiliki saham Adaro Strategic Lestari, namun dengan porsi saham berbeda. Tercatat SRTG memiliki 29,79 persen saham perusahaan ini, disusul oleh PT Persada Capital Investama (25,67 persen) dan PT Triputra Investindo Arya (44,54 persen) alias minus keluarga Thohir. 

Dengan posisi ini, maka inilah keluarga crazy rich pemilik ADRO dan ADMR.

– PT Trinugraha Thohir alias TNT 

Perusahaan ini didirikan oleh mendiang Teddy Thohir yang juga merupakan salah satu karyawan dari Astra International pada 1978. Setelah Teddy tutup usia pada 2016, perusahaan keluarga Thohir ini memiliki struktur pemegang saham Edna Thohir yang juga istri mendiang Teddy (30 persen), Garibaldi ‘Boy’ Thohir, Hireka Vitaya dan Erick Thohir. Masing-masing dua putra dan satu putri mendiang Teddy Thohir itu memiliki 23,333 persen saham TNT. 

 

BACA JUGA: Profil Yusuf Didi Setiarto, Direktur SDM PLN dari Lingkar Istana Presiden

 

– PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (IDX: SRTG)

Konglomerasi ini didirikan oleh putra putri mendiang pemilik Astra, William Soeryadjaya dibantu oleh profesional. Perinciannya, perusahaan investasi yang memiliki julukan Bekshaire Hatwai dari Timur ini dimiliki oleh Edwin Soeryadjaya (33,1 persen), PT Unitras Pertama (32,72 persen), Sandiaga S. Uno (21,51 persen) dan publik (12,16 persen). 

Pada Unitras Pertama, saham perusahaan dimiliki oleh Edwin Soeryadjaya dan adiknya Joys Soeryadjaya Kerr. Keduanya memiliki masing-masing 50 persen saham Unitrans. 

– PT Persada Capital Investama  

Perusahaan investasi ini juga didirikan oleh mantan petinggi Astra. Dialah mendiang Benny Subianto. Crazy rich dari Madura yang dinobatkan sebagai orang terkaya Indonesia ke-37 pada 2013. Perusahaan investasi ini, kini dikendalikan oleh anak-anak Benny dan istrinya. 

Rinciannya adalah Persada Capital dikendalikan dari dua entitas yakni PT Tri Nur Cakrawala dan PT Pandu Alam Persada. Kedua perusahaan masing-masing membukukan 50 persen saham Persada Capital. Kepemilikan pengendali mulai terpisah di kedua entitas.

Pada kedua perusahaan komposisi kepemilikan terdiri dari Melly Subianto (51,25 persen) dan tiga putrinya Arini Saraswati Subianto, Armelia W. Subianto serta Ardiani K Subianto masing-masing 16,25 persen.

–  PT Triputra Investindo Arya

Perusahaan investasi ini dibangun oleh pendiri Triputra Group, Theodore Permadi Rachmat. Sosok yang juga mantan CEO dari Grup Astra ini menyerahkan perusahaan investasi ini atas nama istrinya Like Rani Imanto (99,999 persen) dan putranya Christian Arianto Rachmat (0,0001 persen). 

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

2 komentar pada “Pemilik Adaro (IDX: ADRO) & Adaro Minerals (IDX: ADMR), Inilah 4 Keluarga Crazy Rich di Belakangnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com