HeadlineIHSGSaham IPO

Crazy Rich Djoko Susanto Antarkan Trimitra Trans (BLOG) IPO, Tawarkan 563 Juta Saham

TheEconoPost.com, PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG) perusahaan logistik terintegrasi yang berbasis di Tangerang, Banten, akan melantai di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan transportasi dengan merek punggung mobil B-LOG itu akan menawarkan 563.247.900 saham baru kepada publik dalam penawaran umum perdana (IPO).

Saham yang ditawarkan mewakili 16,67% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan nilai nominal Rp100 per saham. Perusahaan menetapkan kisaran harga penawaran antara Rp240 hingga Rp270 per saham, sehingga potensi dana segar yang dapat dihimpun mencapai maksimal Rp152,07 miliar.

Jadwal IPO

Penawaran awal (bookbuilding) akan berlangsung pada 23–25 Juni 2025, diikuti oleh masa penawaran umum pada 2–4 Juli 2025. Saham Trimitra Trans Persada diperkirakan akan tercatat di BEI pada 8 Juli 2025. PT BCA Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dengan skema full commitment.

Struktur Pemegang Saham

Sebelum IPO, struktur pemegang saham Perseroan terdiri atas:

  • PT Sigmantara Alfindo: 61%
  • PT Dua Mitra Inti Selaras: 35%
  • PT Wiraguna Sejahtera Abadi: 4%

Setelah IPO, komposisi berubah menjadi:

  • PT Sigmantara Alfindo: 50,83%
  • PT Dua Mitra Inti Selaras: 29,17%
  • PT Wiraguna Sejahtera Abadi: 3,33%
  • Masyarakat (publik): 16,67%

Total saham tercatat setelah IPO akan mencapai 3,379 miliar saham. Sedangkan pemegang saham terakhir dari perusahaan ini adalah salah satu orang terkaya di Indonesia, crazy rich Djoko Susanto yang dikenal sebagai pemilik Alfamart (AMRT) dan Alfamidi (MIDI).

Rencana Penggunaan Dana

Dana hasil IPO akan digunakan untuk:

  • 67% sebagai tambahan setoran modal ke anak usaha PT Simpan Sini Aja (SSA), guna membangun tiga gudang pendingin di Tangerang, Pontianak, dan Makassar.
  • 33% untuk membeli 75–100 unit kendaraan logistik (light truck) dengan tipe karoseri cold dan dry, dalam rangka ekspansi operasional.

Kinerja dan Risiko

Trimitra mencatat pendapatan konsolidasian sebesar Rp1,08 triliun pada 2024, naik dari Rp966,7 miliar pada 2023. Laba tahun berjalan 2024 tercatat sebesar Rp111,9 miliar, sementara rasio ROE mencapai 29% dan margin laba bersih di level 10%.

Namun, investor perlu mencermati risiko utama seperti potensi pengakhiran kontrak oleh pelanggan, ketersediaan sumber daya operasional, serta risiko ketatnya persaingan di industri logistik. Selain itu, likuiditas saham juga menjadi perhatian karena sebagian besar saham tetap dikuasai pemegang lama.

Kebijakan Dividen

Mulai tahun buku 2025, Perseroan berencana membagikan dividen maksimal 50% dari laba bersih, tergantung keputusan RUPS dan kebutuhan pendanaan internal.

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com