HeadlineIHSG

BEI Ungkap Dominasi Investor Asing Sebagai Penggerak IHSG Turun

TheEconoPost.com, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat dominasi investor asing di pasar saham kian menyusut dibandingkan satu dekade lalu, seiring tumbuhnya jumlah investor domestik yang signifikan dalam 5 tahun terakhir.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengungkapkan bahwa hingga akhir Juni 2025, porsi kepemilikan investor asing berada di level 45,91%, turun jauh dari posisi 2015 yang mencapai 63,79%.

“Sejak pandemi 2020, dominasi komposisi kepemilikan di pasar saham bergeser dari yang sebelumnya mayoritas dimiliki investor asing menjadi investor domestik. Pada 2019, komposisi kepemilikan investor asing masih sebesar 51,85% atau mendominasi di atas 50%, sementara pada tahun 2020 angka ini turun menjadi 49,21%.,” ujarnya, Senin, 21 Juli 2025.

Menurut Irvan, pergeseran ini menjadi bukti bahwa basis investor lokal semakin solid dan mampu menjadi bantalan saat terjadi tekanan eksternal. Ia menambahkan bahwa pertumbuhan pesat jumlah investor domestik turut ditopang oleh peningkatan literasi dan edukasi pasar modal secara nasional.

Irvan mencatat bahwa jumlah investor di pasar modal Indonesia kini hampir mencapai 17 juta per Juni 2025, dengan 16,95 juta di antaranya merupakan investor ritel domestik. Rata-rata jumlah investor yang aktif bertransaksi harian mencapai sekitar 179.000 orang.

“Kontribusi investor ritel terhadap total transaksi pasar juga sangat besar, mencapai sekitar 44% hingga pertengahan tahun ini,” jelasnya.

Menurut Irvan, jika diperinci komposisi kepemilikan investor ritel yang hampir seluruhnya adalah investor domestik tercatat sebesar 18,2% per Juni 2025. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan 10 yang lalu atau 2015 yang sebesar 6,5%. Sementara itu, pada Juni 2025, komposisi kepemilikan investor institusi domestik juga masih cukup besar, yakni 38,2%, naik dari 30,1% pada 2015. Sisanya, investor asing memegang 43,6% dari total nilai kepemilikan

“secara total, investor domestik, baik ritel maupun institusi masih mendominasi modal di pasar saham Indonesia. Pengaruh investor asing tentunya masih relevan, terutama pada saham big cap. Namun secara struktural, dominasi investor asing sudah menurun dibanding 10 tahun lalu karena pertumbuhan pesat investor domestik, baik institusi maupun ritel, yang menyokong likuiditas pasar,” ujar Irvan.

Irvan menilai lonjakan jumlah investor ritel sejak pandemi telah berdampak nyata terhadap peningkatan aktivitas dan likuiditas pasar. Meski sempat melambat pada 2023 akibat proses normalisasi pasca-pandemi, BEI mencatat tren pemulihan yang positif dalam tiga tahun terakhir.

“Meskipun sempat mengalami penurunan pada tahun 2023 akibat proses normalisasi setelah pemerintah mencabut status pandemi, tren pemulihan kembali terlihat dalam tiga tahun terakhir hingga Juni 2025, di mana indikator likuiditas pasar saham kembali menunjukkan penguatan. Perkembangan ini tentunya tidak lepas dari peningkatan jumlah investor yang terus berlanjut dari waktu ke waktu,” kata Irvan.

BEI sendir mencatat selama pekan lalu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp11,08 triliun. Namun, secara kumulatif sejak awal tahun, BEI telah membukukan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sebesar Rp13,07 triliun. Sementara itu, dalam periode Senin (14/7) hingga Kamis (17/7) pekan ini, RNTH tercatat meningkat menjadi Rp16,54 triliun, yang mendorong angka RNTH kumulatif sepanjang tahun berjalan naik menjadi Rp13,19 triliun.

Secara bulanan, tren RNTH menunjukkan peningkatan selama tiga bulan terakhir dari April hingga Juni 2025, bahkan sempat mencapai Rp13,29 triliun pada bulan Juni 2025. “Peningkatan ini menjadi sinyal positif untuk mencapai target RNTH di tahun ini, yang didukung oleh sejumlah peluang, seperti penurunan suku bunga acuan BI, penguatan kurs rupiah, serta progres negosiasi tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat yang berjalan cukup positif sejauh ini,” katanya.

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *