HeadlineIHSG

Terjun Bebas Saham Multipolar (IDX: MLPL) Jelang Right Issue, Begini Penjelasan Manajemen

Tempias.com, JAKARTA – Saham PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) terjun bebas  dalam perdagangan di lantai Bursa Efek Indonesia. Dalam satu bulan terakhir, sejak 27 Desember 2021 harga saham MLPL melorot hingga 44,02 persen dari Rp 368 menjadi Rp 206 pada penutupan perdagangan Senin, 24 Januari 2022. 

Turunnya harga saham MLPL sedikit mencolok lantaran perusahaan di bawah payung Lippo Group itu tengah menyambut gelaran pelaksanaan right issue. Berdasarkan prospektus right issue yang disampaikan pada 10 Januari 2022, MLPL berencana melakukan penawaran umum terbatas  VII. 

Dalam right issue ini MLPL menargetkan akan menerbitkan sebanyaknya 1,9 miliar saham baru kelas C dengan nominal Rp 100. Jumlah ini mewakili 12,02 persen dari modal ditempatkan perseroan. 

Bila dilihat lebih detail harga pelaksanaan yang direncanakan jauh di atas harga saham MLPL saat ini yaitu Rp 500 per lembar. Harga ini berada di atas harga rata-rata saham MLPL. Di lantai bursa harga saham MLPL pernah di atas Rp 500 pada Juni-September 2021 lalu. 

Terjun bebas harga saham MLPL menjelang right issue ini turut menjadi perhatian bursa efek indonesia. Pada 20 Januari 2022 Bursa telah mengirimkan surat klarifikasi kepada manajemen Multipolar. 

 

BACA JUGA: Profil Theodore Permadi Rachmat, Crazy Rich Indonesia di Balik IPO Autopedia (IDX: ASLC)

 

Dalam surat yang ditandatangani Sekretaris Perusahaan Natalie Lie tersebut, manajemen Multipolar menyatakan tidak mengetahui penyebab di baliknya anjloknya harga saham MLPL. Menurut dia perusahaan tidak memiliki informasi penting yang dapat mempengaruhi harga saham. 

“Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal,” jelas Natalie. 

Natalie lalu menjelaskan bahwa saat ini Multipolar masih mempersiapkan rencana right issue yang akan dijadwalkan bergulir pada Maret 2022. Selanjutnya Lippo Group melalui PT Inti Anugerah Pratama (IAP) sebagai Pemegang Saham Utama akan melaksanakan seluruh HMETD dengan mengalokasi total dana Rp 520 miliar. 

Lippo juga menyatakan komitmen untuk bertindak sebagai Pembeli Siaga dan mengalokasikan dana Rp 139 miliar dari total dana yang ada. Namun, bila masih terdapat saham sisa yang tidak dieksekusi maka perusahaan tidak akan menerbitkan saham baru sisa tersebut dan pemegang saham tidak melaksanakan HMETD maka proporsi kepemilikan saham akan terdilusi hingga 12,02 persen. 

Berdasarkan data prospektus rencana right issue saat ini PT Inti Anugerah Pratama memiliki porsi saham 37,92 persen. Selanjutnya ada UBS UG Singapore sebanyak 17,02 persen, dan masyarakat sebanyak 44,4 persen. Juga ada 0,48 persen sebagai saham treasury. 

 

BACA JUGA: Kocok Ulang Allo Bank (IDX: BBHI) & Ambisi Besar Chairul Tanjung

 

Bayar Utang 

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per 30 september 2021 Multipolar telah berhasil keluar dari kondisi minus perusahaan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan mencatat laba komprehensif sebesar Rp 381,27 miliar. Sedangkan pada periode saham 2021 MLPL mengalami rugi Rp 986,62 miliar. 

Sedangkan aset MLPL pada 30 September 2021 adalah Rp15,74 triliun atau naik Rp 51,965 juta atau 0,33 persen jika dibandingkan dengan posisi pada 31 Desember 2020 sebesar Rp15,68 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan aset tidak lancar sebesar Rp 204,192 juta disertai dengan penurunan aset lancar sebesar Rp 152,227 juta.

Meski mencatatkan untung namun Multipolar masih punya setumpuk kewajiban perbankan. Atas alasan tersebut maka penggunaan dana hasil right issue Maret nanti rencananya akan diarahkan untuk membayarkan utang. 

Multipolar mengalokasikan sebesar Rp 90 miliar untuk pelunasan sebagian pokok utang pada PT CIMB Niaga Tbk dan Rp 174 miliar untuk pelunasan utang PT Bank Negara Indonesia. Sisa dana baru akan digunakan untuk pengembangan usaha. 

“Sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan dan/atau investasi baik secara langsung maupun melalui Perusahaan Anak. berupa investasi.” 

(Ira Guslina}

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com