Finance

Spesifikasi 2 Kapal VLGC Baru Pertamina Shipping dengan BGN

PT Pertamina International Shipping (PIS) melanjutkan kerja sama membeli armada kapal tanker LPG raksasa atau Very Large Gas Carrier (VLGC). Anak usaha Pertamina itu mendirikan perusahaan kerja sama dengan salah satu unit usaha BGN Internasional.

Kerja sama ini mencakup joint venture baru atau menggunakan perusahaan yang sudah ada untuk kepemilikan VLGC bersama. Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama di Istanbul, Turkiye, oleh CEO PIS Yoki Firnandi dan CEO BGN Trading Emin Imanov pada 1 Juli 2024, serta disaksikan oleh Group CEO BGN Rüya Bayegan dan Direktur Utama Pertamina Group Nicke Widyawati.

Selain pembelian kapal VLGC, kesepakatan kerja sama ini terlebih dahulu menyepakati model bisnis baik kepemilikan maupun penyedia layanan pengiriman serta penyewaan kapal secara jangka panjang.

“Tahun lalu, kami menandatangani kesepakatan pertama di Abu Dhabi. Kini, kita berada di sini untuk menandatangani kesepakatan lainnya untuk co-owning dua unit VLGC yang akan dikirim pada 2027 nanti,” kata CEO PIS Yoki Firnandi dalam keterangan tertulisnya Sabtu, 5 Juli 2024.

Dua VLGC baru tersebut direncanakan memiliki kapasitas 88.000 m³, berbahan bakar ganda atau dual-fuel yang dapat dioperasikan dengan bahan bakar minyak dan LPG. Masing-masing kapal ini berbobot mati (deadweight tonnage/DWT) sekitar 55.000 MT dengan draft sekitar 12 meter, dan panjang sekitar 230 meter. Kapal tersebut akan dibangun oleh perusahaan pembuat kapal terbesar di dunia, HD Hyundai Heavy Industries Co Ltd. 

Group CEO BGN Rüya Bayegan menambahkan pihaknya merupakan trader multi-komoditas yang terus tumbuh dengan mengembangkan dan menjaga kemitraan yang solid.

“BGN terus melanjutkan peran kunci dalam mengantarkan LPG dan komoditas energi lainnya yang dapat memenuhi permintaan global serta mendorong transisi energi.”

PIS dan BGN sebelumnya juga telah berkolaborasi dalam pengadaan VLGC Tulip dan Bergenia pada Januari 2024. Kerja sama tersebut menjadikan PIS sebagai perusahaan pengangkut LPG terbesar di Asia Tenggara.

Tulip dan Bergenia dimiliki BGN serta PIS dengan porsi saham 50:50. Kapal ini memiliki daya angkut 91.000 CBM (setara 32.000 ton LPG). Harga kapal ini adalah US$110 juta atau sekitar Rp1,7 triliun.

CEO BGN Trading Emin Imanov menyebut armada pengangkut LPG baru dan efisien ini akan menyokong pertumbuhan BGN sebagai platform perdagangan energi internasional.

Seperti diketahui sebelumnya, kolaborasi antara kedua perusahaan turut mengeksplorasi potensi kemitraan dalam era transisi energi, termasuk pengangkutan LPG dan petrokimia. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia menunjukkan konsumsi LPG di Indonesia mencapai 8,7 juta ton pada 2023, naik 1,73% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut merupakan yang konsumsi tertinggi dalam satu dekade terakhir. 

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com