Skenario Omni (IDX: SAME) Akuisisi Kedoya (IDX:RSGK): Kuasai 80 Persen Saham, Gelar Private Placement
Tempias.com, JAKARTA – PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (IDX: SAME) menerbitkan mekanisme akuisisi PT Kedoya Adyaraya Tbk (IDX: RSGK). Mekanisme ini akan dimintai persetujuan pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 26 Oktober 2021.Â
Sarana Meditama merupakan anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (IDX: EMTK) yang memiliki bidang usaha rumah sakit swasta di bawah brand Omni Hospital.Â
Dalam skenario yang dimintakan persetujuan itu, maka akhirnya SAME akan menguasai sekitar 85 persen saham RSGK.Â
BACA JUGA:Â Dirut RSGK Ungkap Profil Penjual Saham ke Konglomerasi Sariaatmaja (IDX: SAME)
Perinciannya, saat ini SAME telah memiliki 18,49 persen saham RSGK semenjak 9 September 2021 lalu dengan membeli saham para dokter di RSGK.Â
Selanjutnya yang akan dimintakan persetujuan pada RUPSLB mendatang adalah akuisisi 66 persen saham RSGK dari PT Medikatama Sejahtera (pemilikan 40 persen), sedangkan 26 persen lainnya berasal dari PT Bestama Medikacenter Investama (22 persen).
Pemilik Medikatama Sejahtera sendiri adalah Star Lofty Limited (99,9 persen) dan Majestic Star Global Limited (0,1 persen). Kedua perusahaan cangkang itu memiliki pengendali akhir Hungkang Sutedja, putra dari konglomerat The Ning King, pendiri Manunggal Group.Â
BACA JUGA:Â Profil Hungkang Sutedja, Putra Konglomerat The Ning King di Balik IPO RSGK (Kedoya Adyaraya)
Sementara, Bestama Medikacenter Investama merupakan perusahaan yang dimiliki oleh anggota keluarga Minanto. Rinciannya Tjandra Munanto memiliki 26,55 persen, Lindawati Munanto (25,60 persen), Minawati Munanto (25,40 persen) dan Hendra Munanto (22,45 persen).Â
“Harga transaksi sebanyak-banyaknya senilai Rp 1,05 triliun,” tulis manajemen SAME dalam informasinya.Â
RSGK saat ini memiliki dua rumah sakit yang sudah beroperasi yakni Rumah Sakit Grha Kedoya dan RS Grha MM2100. Pencaplokan ini diharapkan meningkatkan efisiensi dalam operasional SAME. Yang pada akhirnya memberikan kontribusi positif atas kinerja keuangan konsolidasian Perseroan pada masa yang akan datang.Â
PRIVATE PLACEMENT SAME
Selain izin melakukan pencaplokan, RUPSLB yang sama juga menjadi ajang untuk memintakan persetujuan masuknya investor melalui skema private placement.Â
Disebutkan jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak 1,7 miliar lembar. Setelah private placement dilakukan maka jumlah saham yang beredar menjadi 18,84 lembar saham
“Bagi pemegang saham Perseroan akan mengalami penurunan (dilusi) kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang dikeluarkan yaitu sebanyak-banyaknya 9,09 persen,” jelas manajemen SAME.Â
BACA JUGA:Â IPO Kedoya Adyaraya (IDX: RSGK), Ini Prospek & Bidang Usaha Grha Hospitals
Sedangkan harga pelaksanaan private placement akan ditentukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal. “Sehingga diharapkan tidak merugikan pemegang saham saat ini,” ulas perusahaan lebih lanjut.Â
RUPSLB juga akan melakukan perubahan dewan komisaris perusahaan.Â
Harga saham SAME sendiri tercatat ditutup melemah 0,93 persen pada level Rp 535 pada penutupan perdagangan Jumat, 17 September 2021. Meski demikian jika ditarik dari awal tahun (ytd), harga saham SAME telah melonjak 170 persen.Â