Mau Dicaplok Omni Hospitals (IDX: SAME), Begini Respon RSGK
Tempias.com, JAKARTA- Direksi PT Kedoya Adyaraya Tbk (IDX: RSGK) angkat bicara tentang kabar akuisisi yang akan dilakukan oleh PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (IDX: SAME). Emiten SAME yang dikenal dengan Omni Hospitals itu berencana membeli mayoritas saham RSGK atau sekitar 66 persen saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Rencana akuisisi ini diumumkan tak lama setelah RSGK resmi melantai di bursa lewat Initial Public Offering (IPO) pada Rabu, 8 September 2021. Dalam keterbukaan informasi, SAME mengatakan tujuan akuisisi adalah untuk memperluas layanan kesehatan SAME di Indonesia.
Sekretaris Perusahaan RSGK, Willy, dalam keterangan resmi kepada bursa mengatakan,hingga saat ini Direksi RSGK belum mengetahui atau mendapatkan informasi lebih lanjut terkait rencana akuisisi. Perusahaan hanya menerima surat tertulis dari SAME terkait rencana aksi korporasi.
BACA JUGA: IPO Kedoya Adyaraya (IDX: RSGK), Ini Prospek & Bidang Usaha Grha Hospitals
“Hingga saat ini adalah PT.Sarana Meditama Metropolitan Tbk telah mengirimkan surat secara tertulis yang menginformasikan bahwa PT. Sarana Meditama Metropolitan Tbk sedang merencanakan dan dalam tahap negosiasi,” ujar Willy dalam keterbukaan informasi, Kamis, 9 September 2021.
Menurut Willy, hingga saat keterbukaan disampaikan pada bursa, belum ada dampak kejadian yang diketahui dari informasi rencana akuisisi oleh SAME. Hal itu karena perusahaan baru sebatas menerima surat yang berisi informasi rencana akuisisi.
Pemegang saham pengendali RSGK adalah Hungkang Sutedja yang saat ini menjabat komisaris utama. Hungkang menguasai 50 saham RSGK lewat Medikatama yang 100 persen dimilikinya. Setelah IPO, Hungkang memiliki 40 persen saham, diikuti PT Bestama Medikacenter Investama 22 persen, PT United Gramedo 18 persen dan masyarakat sebanyak 20 persen.
BACA JUGA: Profil Hungkang Sutedja, Putra Konglomerat The Ning King di Balik IPO RSGK (Kedoya Adyaraya)
Di pasar modal, rencana akuisisi oleh SAME ini membuat saham kedua emiten anjlok. Pada perdagangan hari kedua setelah IPO, saham RSGK bergerak turun ke zona merah hingga minus 4,65 persen turun 100 poin dari pembukaan Rp 2.150 menjadi Rp 2.050. Sedangkan saham SAME ditutup Auto Rejection Bawah (ARB) pada harga Rp535.
Kedoya Adyaraya adalah perusahaan dengan bidang usaha Rumah Sakit Swasta, Praktik Dokter Umum, Praktik Dokter Spesialis, Praktik Dokter Gigi, Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh Paramedis, Perdagangan Eceran Barang Farmasi di Apotek, dan Aktivitas Poliklinik Swasta. Kedoya (RSGK) menjalankan rumah sakit Grha Kedoya dan Grha MM2100 (Grhahospitals Group).
Saat IPO, Kedoya Adyaraya melepas sebanyak 185,94 juta lembar dengan nominal Rp 200. Jumlah saham yang dikeluarkan dari portepel itu setara dengan 20 persen saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Sedangkan harga pelaksanaan IPO adalah Rp 1.720 per lembar.