HeadlineIHSG

Siapa Pemilik Saham BELI, OMED, PRAY, MKTR, CBUT, dan BSBK? Emiten IPO Hari Ini (8/11)

Tempias.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia akan mencatatkan enam emiten baru dalam gelaran initial publik offering (IPO) pada hari ini, Selasa, 8 November 2022. 

Emiten IPO hari ini adalah PT Global Digital Niaga Tbk (Kode saham: BELI), PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (Kode saham: PRAY), PT Jayamas Medica Industri Tbk (Kode saham: OMED), PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (Kode saham: BSBK), PT Citra Borneo Utama Tbk (Kode saham: CBUT), dan PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (Kode saham: MKTR). 

“[Keenam emiten ini akan IPO] Sebagai perusahaan tercatat ke-45, 46, 47, 48, 49 dan 50 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2022,” kata Sekretaris Perusahaan BEI, Aulia Noviana Utami dalam pernyataan resminya kemarin. 

Lalu siapa saja pemilik dan penerima manfaat terakhir dari IPO ini? 

  1. Pemilik Global Digital Niaga alias Blibli (IDX: BELI) 

Pemilik alias penerima manfaat terakhir dari Blibli adalah kakak beradi orang terkaya Indonesia Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono. 

Crazy rich pemilik Grup Djarum ini mengendalikan Blibli melalui entitas  PT Global Investama Andalan (GIA). Perusahaan ini akan memiliki 83,69 saham BELI setelah IPO.

Bambang dan Budi yang juga pemilik Bank Central Asia (BBCA) dan Grup Djarum itu memiliki GIA melalui PT Global Digital Prima (99,99 persen). 

Sementara Global Digital Prima dimiliki Bambang dan Robert melalui PT Lingkar Mulia Indah (89 persen), entitas terakhir ini pemegang saham lainnya entitas terakhir ini adalah PT Tricipta Mandhala Gumilang dan PT Caturguwiratna Sumapala. Dua perusahaan ini memiliki saham hampir sama besar yakni sekitar 5 persen. 

Jika duo Hartono memiliki saham Blibli secara berlapis, pemilik saham BELI setelah IPO yang diikuti ESA dan MESOP menjadi:

  • PT Global Investama Andalan: 81,187 persen
  • Kusumo Martanto: 0,034 persen
  • Honky Harjo: 0,028 persen
  • Lisa Widodo: 0,003 persen
  • Hendry: 0,002 persen
  • Andy Untono: 0,001 persen
  • Lain-lain*: 1,2 persen
  • Masyarakat: 14,508 persen
  • ESA: 0,043 persen
  • MESOP: 2,994 persen

 

  1. Pemilik PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (Kode saham: PRAY)

Bidang usaha PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (Kode saham: PRAY) adalah rumah sakit Primaya.

Pemilik terakhir dari PRAY adalah Prof Yos Effendi Susanto. Sosok ini mengendalikan PRAY melalui PT Famon Obor Maju (51,19 persen) dan kepemilikan langsung 2,58 persen setelah IPO. 

Prof Yos merupakan pemegang gelar tertinggi kedokteran dan ahli bedah yakni Doctor of Medicine (MD). Dia juga doktor philosophy dari University of Michigan.

Rumah sakit ini juga dimiliki konglomerat putra putri alm. Awaloeddin dari Riau dengan bendera PT Awal Bros Citra Batam (22 persen). Sedangkan pemilik lainnya adalah PT Sehat Abadi Cemerlang (14,23 persen), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (Kode saham: SRTG) dengan 2,85 persen. 

IPO sendiri hanya akan melepas 2,17 persen, akan tetapi secara bersamaan dilakukan konversi utang seharga IPO, ke Archipelago Investment Pte. Ltd sebanyak 4,99 persen.   

 

  1. Pemilik PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (Kode saham: MKTR)

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (Kode saham: MKTR) adalah perusahaan dengan bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahannya. 

Pemilik MKTR adalah setelah IPO, waran dan Mesop adalah:

  • Fuad Hasan Masyur: 53,57 persen
  • PT Maktour Bangun Persada: 6,08 persen
  • PT Mitra Wiraswasta Indonesia: 1,84 persen
  • Masyarakat: 16,08 persen
  • Masyarakat – Pelaksanaan Waran: 16,18 persen
  • ESA: 0,10 persen
  • MESOP: 6,15 persen

 

BACA JUGA: IPO Primadaya Plastisindo (IDX: PDPP), Bos Agung Sedayu Disebut Ambil Bagian

 

  1. Pemilik PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (Kode saham: BSBK)

PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (Kode saham: BSBK) adalah perusahaan properti dengan bidang usaha Balikpapan Super Blok. Perusahaan ini merupakan bagian dari PAM Group yang telah lebih dahulu IPO dengan emiten PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (kode saham: PAMG) dan PT Pam Mineral Tbk (kode saham: NICL)

Pemegang saham BSBK setelah IPO dan konversi utang adalah

  • Christopher Sumasto Tjia: 31,18 persen
  • Clarissa Ady Sumasto Tjia: 31,18 persen
  • Publik: 8,58 persen
  • Hasil Pelaksanaan Waran*: 11,75 persen
  • Glory Venture Capital Ltd: 9,70 persen
  • Haddonston Vis Venture PTE LTD: 7,61 persen

 

BACA JUGA: IPO PAM Mineral (NICL), Ini Profil Christopher Sumasto Tjia & Sukardi Tandijono Tang Pemegang Saham Pengendali

 

5. Pemilik PT Jayamas Medica Industri Tbk (Kode saham: OMED)

Jayamas Medica Industri  memiliki bidang usaha alat kesehatan.

Pemilik OMED setelah IPO adalah:
PT Intisumber Hasilsempurna: 85,91
Yacobus Jemmy Hartanto: 0,85 persen
Siane Soetanto: 0,85 persen
Masyarakat: 14,93 persen
MESOP: 0,46 persen

Sementara itu pemilik terakhir dari Intisumber Hasilsempurna sebagai pengendali OMED adalah Yacobus Jemmy Hartanto

 

BACA JUGA: Profil Yacobus Jemmy Hartanto, Crazy Rich di Balik IPO Jayamas Medica Industri (OMED)

 

6. Pemilik PT Citra Borneo Utama Tbk (Kode saham: CBUT)

Citra Borneo akan melakukan konversi utang selain melaksanakan IPO. Struktur pemilik perusahaan akan menjadi: 

  • PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (kode saham: SSMS): 72 persen 
  • PT Kalimantan Sawit Abadi: 4 persen
  • PT Mitra Mendawai Sejati: 4 persen
  • Masyarakat: 20 persen

Pemilik manfaat akhir dari perusahaan ini adalah konglomerat Kalimantan Abdul Rasyid AS.  Perusahaan ini memiliki bidang usaha kelapa sawit dan pabrik turunannya. (Putra, O. Permana)

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com