Bank QNB Indonesia (IDX: BKSW) Kembali Tutup Kantor Cabang, Transaksi Reksa Dana Ikut Dialihkan
Tempias.com, JAKARTA – Bank QNB Indonesia kembali mengumumkan menutup dua kantor cabangnya di Jabodetabek.
Dalam pengumuman yang disampaikan perusahaan hari ini, Senin, 11 November 2022, cabang yang ditutup berstatus kantor cabang pembantu (KCP). Rencana penutupan juga sudah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan pada 31 Oktober 2022 lalu.
“KCP yang ditutup akan melayani kegiatan nasabah sampai dengan 16 Desember 2022,” tertulis dalam pengumuman manajemen perusahaan.
Sementara, penutupan total akan dilakukan pada 19 Desember 2022.
Kantor cabang pembantu QNB yang ditutup itu adalah KCP Bekasi yang berada di Kalimalang Commercial Center dan KCP Mega Kuningan di Gedung Kantor Taman A9.
Seluruh aktivitas nasabah Bank QNB dari dua KCP yang ditutup ini kemudian dialihkan ke KC Gajah Mada dan KC SCBD di Jakarta.
“Semua transaksi reksa dana di KCP Bekasi dan Mega Kuningan akan dialihkan ke KC pengalihan,” tertulis lebih lanjut dalam pengumuman.
Penutupan cabang ini sebelumnya juga sudah dilakukan oleh BKSW pada awal tahun ini, dalam laman perusahaan bertanggal 25 Februari 2022, QNB juga telah menutup 6 kantor cabang yakni 4 di Jabodetabek yakni Kebayoran, Pondok Indah, Central Park, dan Kelapa Gading.
Sedangkan 2 lainnya yakni Pekanbaru dan Batam. Kala itu, menyelesaikan transaksi 2 cabang di Riau dan Kepulauan Riau itu transaksi nasabah dialihkan ke Kantor Cabang Medan Cemara Asri, di Sumatera Utara.
Kinerja Keuangan QNB (IDX: BKSW) September 2022
QNB Indonesia sendiri telah menerbitkan laporan keuangan triwulan III/2022, dalam data yang disampaikan, perusahaan masih berada dalam kerugian meski mengecil.
Tercatat per September 2022, BKSW membukukan rugi komprehensif tahun berjalan sebesar -Rp 358,86 miliar. Kerugian ini lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan capaian rugi -Rp 614,09 miliar.
BACA JUGA: Dukung Ekspansi ACE Oldfields (IDX: KUAS), BCA Kucurkan Modal Kerja Rp20 Miliar
Kerugian ini utamanya disebabkan besarnya kerugian penurunan nilai aset keuangan yang mencapai -Rp 563,24 miliar. Padahal pendapatan bunga bersih perusahaan hanya Rp 341,54 miliar. Kerugian menurun karena perusahaan mengalami peningkatan pendapatan lainnya sebesar Rp 186,18 miliar dari posisi sebelumnya pada September 2021 sebesar Rp 48,2 miliar.
Kondisi rugi ini juga telah membawa aset QNB Indonesia susut menjadi Rp 15,9 triliun dari sebelumnya Rp 17,7 triliun. (Putra, O. Permana)