HeadlineSosok

Profil Tirto Angesty, Pemilik Primadaya Plastisindo (Kode Saham: PDPP)

Tempias.com, JAKARTA – Seremoni IPO PT Primadaya Plastisindo Tbk (kode saham: PDPP) akan dilaksanakan hari ini, Rabu, 9 November 2022. 

Prima Plastisindo adalah perusahaan kemasan berbahan plastik. Harga pelaksanaan IPO PDPP sebesar Rp 200 dengan jumlah saham yang ditawarkan 500 juta lembar. Dengan rancangan ini, maka PDPP akan meraup dana dari IPO Rp 100 miliar. 

Dalam aksi korporasi ini PDPP menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek yakni PT Semesta Indovest Sekuritas.

Perusahaan yang beralamat di Cileungsi, Bogor itu berdiri sejak 2005. Perusahaan juga memiliki pabrik di Bandar Lampung, Binjai, Tangerang dan Sukabumi. 

Dalam prospektusnya, Primadaya Plastisindo mengungkap kepemilikan saham perusahaan terdiri dari Tirto Angesty (Tirto Angesti/50 persen), Lim Kim Guan (20 persen), Chan Yu Lin (10 persen) dan Tsai Meng Chun (20 persen).

 

Baca Juga: IPO Primadaya Plastisindo (IDX: PDPP), Bos Agung Sedayu Disebut Ambil Bagian

 

Meski saham Tirto menjadi yang terbesar, perusahaan menetapkan pemilik dan penanggung jawab adalah mereka berempat. 

Lalu bagaimana profil Tirto sebagai pemilik saham terbesar Primadaya Plastisindo Tbk (kode saham: PDPP)? 

 

Dilihat dalam prospektus perusahaan, Tirto juga sebagai pemegang saham di PT Menara Lima Indonesia (27,5 persen) dan PT Multi Sarana Plastisindo (3,4 persen) sekaligus Direktur Utama perusahaan kemasan ini. 

Tirto merupakan alumnus Feng Chia University, Taiwan pada 1985. Dia memegang gelar sarjana arsitektur. Dia juga disebut berpengalaman lebih dari 40 tahun dalam industri daur ulang. Nama Tirto juga muncul sebagai penanggung jawab di PT. Inti Plastik Aneka Karet. Atas kepemilikan mayoritas ini, Tirto menempatkan anaknya Kennie Angesty sebagai Direktur Utama.

Pernyataan IPO PDPP

Sementara itu, dalam pernyataan resminya jelang IPO, Kennie Angesty, Direktur Utama Primadaya Plastisindo (kode saham: PDPP) mengatakan selama penawaran umum perseroan telah mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed 121,78 kali sejak penawaran pertama. 

Sebelumnya, dalam penawaran awal Perseroan juga berhasil meraih komitmen dari investor strategis yakni Pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma.

“Puji syukur kepada Tuhan, pada hari ini kami berhasil mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis. Melalui IPO ini kami ingin selalu memberi dampak positif dalam mendukung berjalannya ekonomi Bangsa yakni UMKM. Seiring dengan hal itu, kami berharap ke depan dapat menjadi Leading Company industri kemasan plastik di dalam negeri,” kata Kennie, Rabu, 9 November 2022.

Kennie menyebut, IPO ini menjadi momen penting bagi Perseroan yang telah bertransformasi dari bisnis keluarga menjadi perusahaan publik. Kini, Perseroan memiliki jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat khususnya untuk melengkapi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat akan produk kemasan yang berkualitas baik dan ramah lingkungan

Adapun seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO sebanyak 67 persen digunakan untuk ekspansi pembelian mesin–mesin dan meningkatkan kapasitas produksi Perseroan dan juga untuk menambah varian produk yang akan dipasarkan Perseroan. Sisanya, sekitar 33 persen akan digunakan untuk modal kerja antara lain pembelian raw material HDPE, PET, Polypropylene, dan operasional perusahaan.

Kennie mengatakan Perseroan juga berkomitmen untuk terus menjaga kepercayaan para investor dan masyarakat dengan berusaha terus bertumbuh pasca IPO dengan mencari berbagai peluang baru dengan mempertahankan prinsip efisiensi dan operational excellence.

“Sejumlah agenda akan kami gencarkan seperti membuka cabang di setiap pulau di Indonesia. Pada dasarnya kami ingin membantu memenuhi kebutuhan kemasan pasar seefektif mungkin, termasuk para UMKM” ujar Kennie.

Paling penting, menurut dia, dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan juga memiliki fokus agar turut berkontribusi mengurangi dampak lingkungan, dengan cara bekerja sama dengan pelanggan untuk mengumpulkan sampah-sampah plastik yang ada untuk proses daur ulang.

Secara kinerja, tahun lalu PDPP mencatatkan pertumbuhan 32,26 persen menjadi Rp 318,99 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 77,81 miliar. 

Hal itu didorong oleh peningkatan penjualan jerigen, gallon, botol, dan material. PDPP juga memproduksi tissue steril. Kendati secara laba bersih belum dapat terkerek tetapi Perseroan meyakini tahun ini kondisi berbalik akan terjadi dengan sinyal raihan laba bersih yang melunjak 113,6 persen per Mei 2022 lalu. (Putra. O. Permana)

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com