HeadlineIHSG

Setelah Saham ENAK, Ini Daftar Antrean IPO dari Bursa Efek Indonesia

Tempias.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia mencatat terdapat 26 perusahaan lagi yang bersiap melakukan initial public offering (IPO) hingga akhir 2022 nanti. 

Jumlah antrean saham IPO 2022 ini dengan mengeluarkan 5 emiten yang terlebih dahulu mencatatkan sahamnya per hari ini, Selasa, 8 Februari 2022. 

“Sampai dengan 7 Februari 2022 terdapat lima Perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp1,67 Triliun,” kata I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Seperti diketahui, perusahaan yang IPO di 2022 sejauh ini adalah PT Semacom Integrated Tbk. (IDX: SEMA), PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (IDX: ASLC), PT Net Visi Media Tbk. (IDX: NETV), PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk. (IDX: BAUT) dan PT Champ Resto Indonesia Tbk. (IDX: ENAK)

BEI tidak menghitung PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (IDX: ADMR) yang IPO di awal 2022 namun seluruh prosesnya telah dirampungkan pada 2021 lalu.  

Nyoman menyebutkan dari pipeline IPO yang sudah masuk ke BEI ini, target dana yang diincar tidak sebesar sebelumnya. Meski demikian, emiten yang IPO didominasi skala menengah dan besar.  

“Pada pipeline saham BEI, hingga saat ini terdapat 26 perusahaan dengan total dana yang direncanakan [dihimpun dari publik] sebesar Rp1,97 triliun,” katanya.

Perinciannya, dari emiten yang akan IPO ini sebanyak empat perusahaan dengan aset skala kecil atau di bawah Rp50 miliar. Sebanyak 12 perusahaan dengan aset skala menengah atau memiliki aset antara Rp50 Miliar sampai dengan Rp250 miliar.

“10 Perusahaan aset skala besar atau aset di atas Rp250 miliar,” ulas Nyoman. 

Sedangkan bidang usaha calon emiten yang bersiap mencatatkan sahamnya melalui IPO ini terdiri dari empat Perusahaan dari sektor industrials, tiga perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals, enam perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals, empat perusahaan dari sektor Technology, satu perusahaan dari sektor Healthcare, dua perusahaan dari sektor Energy, empat perusahaan dari sektor Properties & Real Estate dan dua perusahaan dari sektor Infrastructures.

 

IPO GOTO Cs. 

Lebih lanjut Nyoman menyebutkan BEI telah melakukan pemetaan start up di Tanah Air.  Dari pemetaan itu, BEI melihat potensi atas 50 perusahaan. 

“Dari 50 perusahaan tersebut, kami sudah bertemu dengan 20 perusahaan, dimana 15 perusahaan diantaranya menyatakan berencana untuk melakukan IPO,” kata Nyoman. 

Dia  tidak merinci apakah GoTo dan unicorn lainnya merupakan entitas yang akan IPO. Meski demikian, GoTo sendiri telah mengumumkan mereka akan IPO dan telah melakukan penggalangan dana pra-IPO pada 2021 lalu. 

Meskipun demikian, Nyoman menyebutkan berdasarkan informasi yang dikumpulkan namun belum sikap resmi perusahaan ke Bursa Efek Indonesia, total valuasi 20 emiten yang telah ditemui itu mencapai US$ 22 miliar atau setara Rp 316 triliun. Sedangkan target dana yang hendak diraup dari IPO diperkirakan mencapai US$ 8,8 miliar atau setara Rp 126 triliun. (Kurs Rp 14.376) 

“Informasi penggalangan dana ini disampaikan pada forum lain dimana Bursa tidak turut serta dalam forum tersebut. Tentunya perkiraan penghimpunan dana tersebut bergerak dinamis sesuai dengan kondisi pasar pada saat mereka melakukan penggalangan dana,” katanya. 

 

Ahmad Ridwan

Menyukai dunia tulis menulis sejak muda. Memulai perjalanan sebagai jurnalis di Tempias.com. Hubungi kami di redaksi@tempias.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com