Jadwal IPO Champ Resto (IDX: ENAK) 8 Februari, Investor Wajib Simak 6 Fakta Ini
Tempias.com, JAKARTA – PT Champ Resto Indonesia Tbk. (IDX: ENAK) mendapatkan pernyataan efektif untuk melaksanakan initial public offering (IPO) dari Otoritas Jasa Keuangan pada 28 Januari 2022. Dengan restu ini, maka IPO ENAK terjadwal dicatatkan oleh Bursa Efek Indonesia pada 8 Februari 2022.
Champ Resto Indonesia adalah perusahaan dengan bidang usaha restoran. Perusahaan dengan alamat kantor pusat di JL. Raya Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
Saat ini, ENAK mengoperasikan 2 dapur utama di Bandung dan per 15 Januari 2022 memiliki 273 outlet di seluruh Indonesia.
Berikut 5 Fakta IPO Champ Resto Indonesia (IDX: ENAK) yang wajib diketahui investor:
-
Champ memiliki enam merek produk yang dipasarkan
Dalam prospektusnya, ENAK memiliki 273 outlet per 15 Januari 2022. Jumlah ini tersebar dalam enam merek yang berada di berbagai wilayah Indonesia.
Merek yang saat ini dikelola oleh ENAK yakni Baso Malang Karapitan (BMK) dengan 26 outlet. Lalu terdapat Platinum Resto dan Cafe (18 outlet), Gokana (116 outlet), Raa Cha (96 outlet), Chopstix (9 outlet) dan Monsieur Spoon (8 outlet).
BACA JUGA: Update Jadwal IPO Adhi Commuter, Tak Ada RHB Sekuritas Sebagai Broker
Dalam 3 tahun terakhir, jumlah outlet ENAK mengalami fluktuasi naik turun yakni dari 273 pada 2019, 278 (2020), 276 (2021) dan per 15 Januari 2022 tinggal 273 outlet.
-
Harga IPO Champ Resto (IDX: ENAK)
Dalam gelaran IPO ENAK ini, Champ akan melepas 433,33 juta lembar saham atau setara 20 persen dengan nominal Rp 10. Pelepasan akan dilakukan dengan dua mekanisme yakni penerbitan saham baru dan divestasi pemilik.
Perinciannya, sebanyak 166,66 juta lembar merupakan saham baru yang dikeluarkan dari portepel. Harga pelaksanaan IPO ENAK ditetapkan sebesar Rp 850, dengan demikian perusahaan akan mendapatkan Rp 141,66 miliar.
Selanjutnya, sebanyak 266,66 juta lembar divestasi akan mendatangkan Rp 226,66 miliar ke saku pemilik awal. Pemilik awal yang menjual saham enak adalah Barokah Melayu Foods Pte. Ltd.
-
Broker IPO Champ Resto (IDX: ENAK)
Dalam aksi korporasi IPO ENAK ini, Champ telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas (Kode Broker; AI) sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penajamin emisi efek.
“Penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh terhadap penawaran umum perdana perseroan,” ungkap manajemen Champ dalam prospektusnya bertanggal Senin, 31 Januari 2022.
-
Penggunaan Dana IPO ENAK
Dalam gelaran IPO ini, dana divestasi sepenuhnya akan dikantongi oleh Barokah Meayu. Sementara dana dari penerbitan saham baru sebesar Rp 141 miliar akan digunakan untuk membayar utang dan belanja modal dengan perincian:
- 28 persen membayar sebagian utang di CIMB Niaga
- 28 persen digunakan untuk membayar utang ke Ali Gunawan Budiman dan Barokah Melayu Foods
BACA JUGA: Profil Agus Lasmono, Konglomerat Pembawa GoTo di Balik IPO Net TV (IDX: NETV)
- 9 persen untuk renovasi outlet baru hingga siap beroperasi
- 6 persen renovasi outlet eksisting
- 4 persen belanja modal untuk dapur utama termasuk sarana penunjang
Sisa dana IPO dari penerbitan saham baru akan digunakan untuk pembelian bahan baku, gaji karyawan dan biaya-biaya lainnya.
-
Pemilik Saham Champ (ENAK)
Berdasarkan prospektus ENAK, pemegang saham perusahaan yang termuat dalam Akta No. 39 bertanggal 8 Oktober 2021 yakni Barokah Melayu Foods Pte. Ltd. (55,265 persen), PT Alba Cipta Rasa (17,22 persen), Ali Gunawan Budiman (15,515 persen), PT Cipta Rasa Juara (11,995 persen), dan Christopher Supit (0,005 persen).
Meski tersebar ke beberapa entitas, pemilik akhir ENAK terpusat di dua entitas yakni Ali Gunawan Budiman dan firma investasi Capsquare Asia Partners.
BACA JUGA: Profil Theodore Permadi Rachmat, Crazy Rich Indonesia di Balik IPO Autopedia (IDX: ASLC)
Perinciannya, Ali Gunawan merupakan pemilik akhir Cipta Rasa Juara dan Alba Cipta Rasa. Kepemilikannya mencapai 100 persen. Dengan ditambah kepemilikan atas nama langsung, maka Ali Gunawan memiliki 44,72 persen saham ENAK.
Capsquare Asia Partners memiliki ENAK melalui Barokah Melayu Foods Pte. Ltd (55,27 persen).
Pengendali Barokah adalah Clarion Overseas International Nutrition Ltd. Selanjutnya entitas Clarion dimiliki oleh Clarion International New Holdings Limited (77,41 persen) dan Second Clarion New Holdings Limited (22,59 persen).
Pengurus Barokah dalam prospektus adalah Ridwan Budijono, Christian Sugiarto dan Melvin Ong Eng Hoe sebagai direktur. Sementara Teo Soo Na menjadi sekretaris perusahaan.
Capsquare Asia Partners memiliki 95,29 persen saham Clarion International New Holdings Limited. Entitass ini sendiri menurut laman SEC.report didaftarkan di bawah hukum Cayman Islands.
Sementara dalam laman websitenya, Capsquare menyebutkan firma investasi ini berdiri sejak 2012. Salah satu Direkturnya dalam laman profilnya di Linkedin menyebutkan Capsquare utamanya berinvestasi di Indonesia. Perusahaan melayani investasi untuk segmen konsumen menengah ke bawah seperti produk konsumsi, ritel, pendidikan, manufaktur dan perawatan kesehatan.
Sedangkan Ridwan Budijono dalam laman Linkedin-nya menyebutkan perannya di Capsquare sebagai Managing Director. Lainnya, Christian Sugiarto dalam firma investasi ini sebagai Chief Investment Officer.
Chirstian sebelum membangun Capsqure merupakan partner dan Direktur Eksekutif Northstar Pacifics Partners (2003-2008).
Setelah IPO maka struktur pemegang saham ENAK menjadi Barokah Melayu Foods Pte. Ltd. (38,706 persen), PT Alba Cipta Rasa (15,895 persen), Ali Gunawan Budiman (14,322 persen), PT Cipta Rasa Juara (11,072 persen), Christopher Supit (0,005 persen), Masyarakat dari penerbitan saham baru (7,69 persen) dan masyarakat dari saham divestasi (12,308 persen).
“Bahwa tidak terdapat pembatasan atas pencatatan saham Perseroan di BEI,” tulis perusahaan dalam prospektusnya.
Dengan kondisi ini maka Ali Gunawan akan menjadi pengendali, dengan asumsi tidak ada pengurangan saham, Ali akan menggenggam 41,28 persen saham ENAK secara langsung.
-
Kinerja Keuangan ENAK
Berdasarkan laporan keuangan yang ditampilkan dalam prospektus, ENAK dalam rentang 2018- November 2021 tercatat mengalami tekanan akibat pandemi.
Pada 2018, perusahaan tercatat membukukan laba Rp 51,59 miliar dengan omset penjualan Rp 744,9 miliar. Selanjutnya pada 2019, ENAK membukukan laba Rp 101,27 miliar dengan omset Rp 1,08 triliun. Saat pandemi 2020, omset ENAK menjadi Rp 560,18 miliar dengan rugi -Rp 136,54 miliar.
Sementara laporan keuangan yang menggunakan acuan kinerja 30 November 2021 membukukan omset 9 bulan sebesar Rp 672,79 miliar dan rugi -Rp 51,39 miliar.
Aset ENAK sendiri tercatat sebesar Rp 609,39 miliar. Dengan liabilitas perusahaan baik jangka panjang dan pendek sebesar Rp 528,41 miliar, dan dana syirkah Rp 61,69 miliar.
Sehingga ekuitas ENAK perusahaan per 30 November adalah Rp 19,29 miliar. (Ira Guslina)