HeadlineIHSG

Saham BUKA ARB Berjilid Tak Kunjung UMA atau Suspensi, BEI Jelaskan Soal Kriteria

Tempias.com, JAKARTA – Harga saham PT Bukalapak.com Tbk. (IDX: BUKA) kembali terjun ke auto rejection bawah (ARB) dalam perdagangan pagi ini, Selasa, 7 November 2021. Harga saham BUKA bertengger di level Rp 426.

Nilai ini menempatkan harga saham BUKA telah longsor 50,11 persen dari harga IPO Rp 850. Sedangkan jika dibandingkan dengan harga tertingginya di level Rp 1325 per lembar, harga saham BUKA sudah longsor 77,85 persen.

Kondisi ini membuat pembahasan meluas dalam grup-grup investor baik di telegram, media sosial seperti twitter hingga grup Whatsapp. Termasuk mempertanyakan kebijakan Bursa Efek Indonesia mengenai unusual market activity (UMA) maupun penghentian perdagangan sementara (suspensi).

 

BACA JUGA: Gelar RUPSLB Akhir Desember, Akulaku Borong Saham BBYB

 

Saat yang sama, emiten debutan lainnya seperti PT Ace Oldfileds Tbk. (KUAS) yang turun belum anjlok di bawah harga IPO telah mendapatkan peringatan unusual market activity (UMA).

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang tidak merujuk emiten tertentu dalam memberi penjelasan.

Meski demikian, dia menjelaskan terdapat empat faktor yang digunakan BEI dalam menentukan suspensi sebuah emiten.

Faktor itu meliputi pergerakan harga, volume, frekuensi transaksi dan atau pola transaksi yang tidak biasa dari saham tertentu.

“Dengan demikian, saham tertentu bisa saja memiliki potensi disuspen oleh karena mencapai parameter-parameter dari hal-hal tersebut,” katanya, Senin, 6 Desember 2021.

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com