Bukalapak (BUKA) Persempit Fokus Bisnis, Umumkan PHK Massal
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan kinerja kuartal ketiga 2024, menunjukkan tekanan masih dialami beberapa segmen bisnis. Kondisi ini tidak sesuai dengan strategi jangka panjang Bukalapak yang mengincar pertumbuhan berkelanjutan. Untuk itu perusahaan akan melakukan restrukturisasi operasional.
CEO Bukalapak, Willix Halim, mengatakan perusahaan akan mengadopsi pendekatan baru yang lebih terfokus untuk mencapai target profitabilitas.
Evaluasi yang dilakukan BUKA memutuskan bahwa restrukturisasi dibutuhkan guna memperkuat bisnis inti, meliputi Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan sejumlah layanan di sektor Retail. Kebijakan ini akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai unit bisnis, yang rencananya berlangsung selama dua kuartal ke depan.
“BUKA telah melakukan berbagai upaya terbaik namun kerugian dan tantangan industri yang dialami oleh masing-masing segmen usaha dan/atau anak perusahaan selama tiga tahun terakhir telah mendorong manajemen BUKA untuk mempertajam kembali fokus kami kepada bisnis inti tertentu,” jar Willix dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 30 Oktober 2024.
Dia menegaskan operasional di segmen inti akan berjalan normal, dan perusahaan akan meningkatkan efisiensi guna memberikan nilai optimal bagi pemegang saham.
Dalam laporan keuangan tidak diaudit untuk periode sembilan bulan hingga September 2024, Bukalapak mencatat pendapatan tumbuh 2% year-on-year (YoY) menjadi Rp 3,4triliun. EBITDA membaik ke angka negatif Rp 68 miliar, sementara EBITDA yang Disesuaikan tumbuh 55% YoY menjadi negatif Rp 193 miliar. Meskipun demikian, EBITDA yang Disesuaikan pada Q3 2024 masih mencatatkan angka negatif Rp 168 miliar, yang menandakan tantangan menuju profitabilitas di tahun ini.
Menurut perusahaan, tantangan dalam beberapa tahun terakhir diakibatkan perubahan pasar dan meningkatnya biaya operasional di berbagai segmen bisnis. Bukalapak berupaya mempertahankan disiplin keuangan melalui optimalisasi operasional guna menghadapi dinamika persaingan yang semakin ketat.