HeadlineIHSG

Merger Smartfren (FREN) – XL (EXCL), Begini Tahapan Perubahan Kepemilikan

TheEconopost.com, Proses penggabungan usaha antara PT Smart Telecom (ST) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) mendapat sorotan dari Bursa Efek Indonesia. Sejumlah pertanyaan akan aksi korporasi ini kembali disampaikan oleh BEI kepada manajemen kedua perusahaan.

Dalam surat balasan pada akhir pekan lalu, 30 Januari 2021, James Wawengkang, Sekretaris Perusahaan FREN mengungkapkan proses merger terus berlanjut dengan beberapa tahapan penyetaraan kepemilikan saham.

Berdasarkan tanggapan yang diberikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Minggu, 2 Februari 2025, perubahan kepemilikan terjadi dalam tiga tahap utama, yakni setelah penggabungan usaha, setelah penyetaraan tahap pertama, dan setelah penyetaraan tahap kedua.

Setelah penggabungan usaha awal, Axiata Investments, induk usaha EXCL, akan memiliki 47,9% saham perusahaan hasil penggabungan, sementara PT Bali Media Telekomunikasi (BMT) menguasai 11,5%. Kepemilikan masyarakat di bawah 5% mencapai 30,3%, sementara sisanya dimiliki oleh PT Global Nusa Data, PT Wahana Inti Nusantara, PT Gerbangmas Tunggal Sejahtera, dan direksi.

“Bagi pemegang saham Smartfren yang menerima pecahan saham kurang dari satu saham sebagai hasil dari Penggabungan, pecahan saham ini akan dibulatkan ke bawah,” tulis James lebih lanjut.

Berikut Tahap Penyetaraan Kepemilikan di EXCL – FREN dalam Tiga Tahap:

  1. Setelah Penggabungan Usaha
    • Axiata Investments memegang 47,9% saham.
    • PT Bali Media Telekomunikasi (BMT) memiliki 11,5%.
    • Kepemilikan masyarakat di bawah 5% sebesar 30,3%.
    • Sisanya dimiliki oleh PT Global Nusa Data, PT Wahana Inti Nusantara, PT Gerbangmas Tunggal Sejahtera, dan direksi.
  2. Setelah Penyetaraan Tahap 1
    • Axiata Investments menurunkan kepemilikannya menjadi 34,8%.
    • PT Bali Media Telekomunikasi meningkatkan kepemilikan menjadi 24,6%.
    • Struktur kepemilikan lainnya relatif tidak berubah.
  3. Setelah Penyetaraan Tahap 2
    • Tidak ada perubahan dalam kepemilikan Axiata Investments dan PT Bali Media Telekomunikasi dibanding tahap pertama.
    • Jika penyetaraan tahap kedua tidak terlaksana, kepemilikan tetap seperti tahap pertama.

Dari sisi keuangan, kesiapan pendanaan menjadi aspek krusial dalam proses merger ini. Axiata Investments masih dalam tahap memperoleh pendanaan untuk penyetaraan tahap kedua, sementara EXCL sedang menyiapkan dana untuk pembelian kembali saham dari pemegang saham yang tidak menyetujui merger.

Selain itu, persetujuan dari Bank Negara Malaysia masih diperlukan untuk mendukung kelancaran transaksi. Hingga saat ini, tidak ada informasi material lain yang dapat mempengaruhi harga saham selain yang telah diumumkan dalam rancangan penggabungan usaha.

Keberlanjutan merger ini juga masih bergantung pada persetujuan regulator, termasuk Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia terkait izin pita frekuensi radio. Jika semua tahapan dapat diselesaikan sesuai rencana, penggabungan ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih kuat dalam industri telekomunikasi Indonesia.

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com