Pengaruh Current Ratio, DER, dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham Emiten Batu Bara
Penelitian yang dilakukan oleh Ade Amirullah dan Andar Febyansya yang dipublikasikan dalam jurnal Sketsa Bisnis edisi September 2024 (https://doi.org/10.35891/jsb.v11i02.5504) mengungkap pengaruh beberapa rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan di sektor pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2021-2023. Tiga rasio yang menjadi fokus penelitian ini adalah current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), dan net profit margin (NPM).
Hasil penelitian yang dikutip Jumat, 13 Desember 2024 menunjukkan bahwa jumlah aset lancar atau current ratio tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap harga saham.
Rasio ini sebenarnya menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Namun, pada industri batu bara, current ratio yang tinggi dianggap wajar karena sifat operasional perusahaan yang memerlukan aset lancar besar. Investor cenderung tidak menjadikan current ratio sebagai pertimbangan utama dalam menilai kinerja perusahaan batubara.
Sementara itu, debt to equity ratio (DER) ditemukan berpengaruh negatif terhadap harga saham. Rasio ini mengukur struktur modal perusahaan, khususnya perbandingan antara utang dan ekuitas. Semakin tinggi nilai DER, semakin besar risiko keuangan yang ditanggung perusahaan karena beban utang yang tinggi. Kondisi ini dapat mengurangi minat investor karena meningkatnya risiko gagal bayar, sehingga harga saham cenderung turun.
Berbeda dengan DER, net profit margin justru memberikan pengaruh positif terhadap harga saham. Margin ini menggambarkan seberapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan dari pendapatan penjualannya. Semakin tinggi net profit margin, semakin baik kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Kondisi ini mendorong kepercayaan investor untuk berinvestasi karena perusahaan dinilai mampu memberikan imbal hasil yang menarik, sehingga harga saham mengalami kenaikan.
Dengan hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa net profit margin menjadi faktor kunci yang dapat mendorong harga saham di sektor pertambangan batubara. Perusahaan diharapkan fokus pada upaya peningkatan profitabilitas untuk menarik minat investor dan menjaga stabilitas harga saham.