Pemesan Saham GOLF Capai Rp1 Triliun, Jatah Ritel Rp39 Miliar
PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) mengumumkan pemesanan saham perdana perusahaan melalui penjatahan terpusat (pooling allotment) mencapai lebih dari Rp1 triliun. Sesuai regulasi, perusahaan menyebar saham untuk investor ritel sebesar 10% atau sekitar Rp39 miliar dari target perolehan IPO Rp390 miliar.
“Terima kasih kepada investor yang telah antusias untuk membeli saham GOLF di pasar perdana. Kami berkomitmen dan akan berupaya keras untuk terus meningkatkan kinerja dan berharap hasilnya akan tercermin pada harga saham di pasar sekunder nanti,” tutur Direktur Utama Intra Golflink Resorts Dwi Febri Astuti dalam keterangan tertulis, Jumat, 5 Juli 2024.
Seperti diinformasikan sebelumGOLF menerbitkan saham baru melalui penawaran perdana (IPO) sebanyak 1,95 miliar atau setara dengan 10,01% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksaan IPO GOLF di harga Rp200 per saham. Dengan demikian perusaan akan meraup Rp390 miliar dari aksi korporasi ini.
Sepanjang 2023, pendapatan GOLF naik signifikan, yakni mencapai 59% dari Rp111,63 miliar menjadi Rp177,58 miliar. Hal ini membuat laba bersih perseroan melonjak hingga 136% year on year (yoy) pada tahun lalu menjadi Rp60,18 miliar.
JADWAL SEREMONI IPO GOLF
GOLF akan melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 8 Juli 2024. Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, 87,53% dana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha, yakni PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG) yang mengelola bisnis golf dan properti, termasuk luxury hotel di Bali.
Kemudian, sekitar 5,34% akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha perseroan yang lain, yakni PT Sentul Golf Utama (SGU), dan 7,13% sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan (operational expenditure/opex).
Berdasarkan regulasi, yakni Surat Edaran (SE) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No 15/2020 angka V, batas minimal alokasi untuk penjatahan terpusat IPO GOLF sebanyak 10% dari nilai emisi atau Rp37,5 miliar (mana yang lebih besar). Merujuk pada aturan tersebut, maka total nilai IPO GOLF yang dialokasikan untuk investor ritel melalui pooling allotment sebesar Rp39 miliar.
Manajemen menyebut jumlah pemesanan saham GOLF di pasar perdana jauh lebih tinggi dari alokasi penjatahan terpusat. Dengan kata lain, telah terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) di pooling allotment sebanyak 27 kali.
Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia Nyoman Widita Prabawa mengatakan, pihaknya bersama dengan para Joint Lead Underwriter (JLU) yang lain sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat yang begitu tinggi terhadap IPO GOLF di tengah ketidakpastian kondisi pasar.
Respon masyarakat ini mencerminkan keselarasan tingkat kepercayaan para pelaku pasar terhadap model bisnis, manajemen, dan prospek jangka panjang perseroan di masa depan.
“Kami yakin, dengan adanya suntikan modal (capital injections) yang diperoleh dari IPO ini, perseroan bisa melancarkan strategi pertumbuhan dengan cepat dan mampu mengimplementasikan visinya untuk menjadi salah satu pioneer dalam pengembangan industri Golf Tourism di Indonesia,” ujarnya.