Pelabuhan Patimban Terima Pinjaman Tahap III dari JICA Jepang
Japan International Cooperation Agency (JICA) menandatangani dokumen kesepakatan pinjaman lunak ODA Jepang tahap ketiga untuk Proyek Pengembangan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.
Kesepakatan ini mencakup pinjaman hingga 83,408 miliar yen Jepang yang bertujuan memperkuat fungsi logistik di wilayah metropolitan Jakarta dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Proyek Patimban tahap ketiga akan mendukung pembangunan terminal peti kemas dan kendaraan, reklamasi, serta peningkatan akses.
“Proyek Pengembangan Pelabuhan Patimban (III) bertujuan untuk memperkuat fungsi logistik di wilayah metropolitan dengan membangun pelabuhan baru,” tulis JICA dalam pernyataan resminya dikutip 10 Januari 2025.
Terima Kasih Sudah Membaca Berita Premium di The Econopost! Konten yang Anda baca merupakan konten premium. Dukung kami dengan melakukan pembayaran melalui QRIS senilai Rp 5.000. Cukup scan QR code yang tersedia, dan terus nikmati informasi terbaru yang kami sajikan khusus untuk Anda. Kontribusi Anda sangat berarti bagi kami untuk terus menghadirkan informasi tajam, terpercaya, dan eksklusif sesuai kebutuhan. Best Regard |
Proyek dibagi menjadi Fase 1-1 (bagian yang beroperasi lebih awal) dan Fase 1-2 (bagian selain bagian yang beroperasi lebih awal) sebagai berikut:
* Tahap 1-1: Pembangunan terminal peti kemas (10 hektar) dan terminal kendaraan (22,4 hektar), pemecah gelombang, pengerukan dermaga/alur, dan pembangunan jalan akses (sekitar 8,1 km) dan jembatan (sekitar 1 km)
* Fase 1-2: Pembangunan terminal peti kemas (64 hektar) dan terminal kendaraan (13,7 hektar), dan pengerukan alur pelabuhan.
Utang baru ini juga termasuk untuk layanan konsultasi meliputi desain terperinci, bantuan tender, hingga pengawasan konstruksi.
Sebelumnya, pada 2017 dan 2022, JICA telah memberikan pinjaman sebesar 118,9 miliar yen dan 70,2 miliar yen untuk tahap pertama dan kedua. Dengan tahap terbaru, total pembiayaan mencapai 272,5 miliar yen Jepang.
Proyek ini menerapkan Special Terms for Economic Partnership (STEP), yang memanfaatkan teknologi konstruksi Jepang untuk tanah lunak di lokasi proyek. Langkah ini diharapkan memberikan transfer teknologi sekaligus meningkatkan infrastruktur di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akan mengawasi pelaksanaan proyek, yang dijadwalkan selesai pada 2028. Patimban diharapkan menjadi pelabuhan strategis yang meningkatkan kapasitas logistik nasional serta mendorong keberlanjutan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di Indonesia.