HeadlineIHSG

Laba Meratus Jasa Prima (KARW) Anjlok pada 2024

TheEconopost.com, PT Meratus Jasa Prima Tbk. (KARW) mencatat penurunan tajam laba bersih sepanjang 2024, hanya mencapai US$77,7 ribu, merosot drastis dari US$1,2 juta pada tahun sebelumnya.

Dikutip dari laporan keuangan perusahaan, Sabtu, 19 April 2025, dari jumlah laba ini yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham mencapai US$77,6 ribu. Sedangkan sisanya merupakan hak pemegang saham non pengendali.

Dilihat lebih dalam, penurunan ini terjadi seiring dengan menyusutnya pendapatan perseroan dari US$6,78 juta pada 2023 menjadi hanya US$4,59 juta pada 2024.

Pada laporan keuangan konsolidasian yang diaudit itu, laba bruto Meratus Jasa Prima juga turun lebih dari setengah, dari US$2,63 juta menjadi US$1,09 juta. Beban umum dan administrasi memang turun menjadi US$760 ribu, namun tidak mampu menahan anjloknya margin keuntungan karena tekanan pendapatan.

Di sisi neraca, perusahaan memiliki total aset sebesar US$12,5 juta per 31 Desember 2024, relatif stabil dibanding tahun sebelumnya. Namun, total liabilitasnya mencapai US$44,7 juta, mencerminkan tekanan struktur modal yang signifikan. Alhasil, defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya sedikit membaik dari negatif US$32,33 juta menjadi negatif US$32,23 juta.

Salah satu sorotan auditor adalah piutang usaha, yang mencapai US$1,86 juta. Auditor mengidentifikasi penyisihan kerugian kredit ekspektasian atas piutang tersebut sebagai hal audit utama, karena kompleksitas dan pertimbangan signifikan dalam perhitungannya. Manajemen menerapkan model kolektif berdasarkan PSAK 71, dengan estimasi probabilitas gagal bayar dan tingkat kerugian yang ditinjau berdasarkan kondisi makroekonomi.

“Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 3 Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Signifikan” dan Catatan 5 Piutang Usaha atas laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2024, penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha Grup adalah sebesar US$142.113. Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha ditentukan oleh Grup berdasarkan kerangka Kerugian Kredit Ekspektasian (KKE) sesuai dengan PSAK 109, lnstrumen Keuangan,” tulis Haryanto dari Kantor Akuntan Publik PWC.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa perusahaan menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan arus kas dan piutang, di tengah beban liabilitas yang tinggi. Meskipun Meratus Jasa Prima masih mencetak laba tipis dan memiliki kas akhir tahun sebesar US$1,23 juta, prospek ke depan akan sangat bergantung pada kemampuan manajemen menekan piutang macet dan menjaga efisiensi operasional.

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com