HeadlineIHSG

Mengintip Prospek Saham BRMS di Tengah Perbaikan Kinerja Kuartal I/2022

PT Bumi Mineral Resources Tbk (IDX: BRMS) baru saja mengeluarkan laporan keuangan interim yang tak diaudit untuk kuartal I/2022. Laporan itu menunjukkan terjadi kenaikan kinerja cukup signifikan sepanjang tiga bulan pertama 2022. 

Sepanjang Januari-Maret 2022, BRMS membukukan kenaikan pendapatan sebesar 118 persen menjadi $2,9 juta. Laba Bersih juga meningkat sebesar 14 persen menjadi $1,9 juta. 

Salah satu penopang kenaikan pendapatan adalah moncernya kinerja Anak usaha BRMS (PT Citra Palu Minerals). Tambang emas yang berbasis di Palu itu mencatatkan produksi emas yang semakin tinggi dari 24 kg in Q1 2021 menjadi 41 kg in Q1 2022 

Direktur Utama BRMS, Agus Projosasmito mengatakan BRMS akan terus meningkatkan kinerja produksi dan keuangan BRMS pada 2022 ini. Upaya itu  dilakukan untuk kepentingan para pemegang saham BRMS.

“Konstruksi pabrik emas kami yang kedua di Palu (4.000 ton bijih per hari) sesuai skedul akan diselesaikan di tahun ini,” jelas Agus seperti dikutip, Selasa, 31 Mei 2022. 

Menurut Agus, pabrik emas baru ini akan berdampak positif terhadap kinerja produks. Dengan begitu selanjutnya pendapatan, dan laba bersih Perusahaan di masa mendatang juga diprediksi akan terus membaik. 

 

Prospek Saham 

Di tengah ;perbaikan kinerja usaha, saham BRMS di Bursa Efek Indonesia dalam satu bulan terakhir  justru menunjukkan stagnasi. Dalam satu bulan terakhir, saham BRMS turun 1,82 persen dari Rp 220 pada 9 Mei 2022 menjadi Rp 216 pada penutupan perdagangan, Senin, 30 Mei 2022. 

Meski begitu, bila dilihat secara year to date, saham BRMS telah naik sebanyak 92,86 persen. Pada 3 Januari 2022 saham BRMS baru berada di level Rp 112. 

Di tengah fluktuasi harga saham, investor asing tampaknya masih betah memborong saham BRMS. Berdasarkan data RTI, selama sepekan terakhir, asing tercatat memborong saham BRMS senilai Rp 25,58 miliar. Saat IHSG melemah sepanjang satu bulan terakhir, neraca perdagangan BRMS juga masih menunjukkan adanya net buy asing. 

Pemegang saham individu BRMS, Sugiman Halim juga tercatat terus memborong saham tambang emas yang terafiliasi dengan salim grup ini. Secara year to date kepemilikan saham Sugiman naik dari 7,09 persen menjadi 8,15 persen.

Perusahaan lain yang disebut-sebut juga terafiliasi dengan Salim Grup, Emirates Tarian Global kini telah menggenggam sebanyak 25,1 persen saham BRMS. Sedangkan PT Bumi Resources yang merupakan perusahaan milik Aburizal Bakrie dan pemegang saham pengendali BRMS hanya tinggal menggenggam 4,88 persen saham. (Ira Guslina) 

 

 

 

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com