Baru IPO, Laba Cimory (IDX: CMRY) Melambung 346 Persen, Ini Pendongkraknya
Tempias.com, JAKARTA- PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (IDX: CMRY) mencatatkan laporan keuangan ciamik pada tahun buku 2021. Perusahaan yang baru listing di bursa pada Desember 2021 itu bahkan mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 346 persen.Â
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan Senin, 28 Maret 2022 Cimory mencatatkan laba bersih sebanyak Rp 790,2 miliar. Jumlah ini jauh melonjak dibanding laba bersih tahun buku 2020 di Rp 177 miliar. Dengan raihan ini laba bersih saham dasar yang dapat didistribusikan naik dari Rp 26,24 menjadi Rp 99,59.
Bila dilihat secara keseluruhan, peningkatan laba ini ditopang oleh kenaikan volume penjualan seiring dengan ekspansi usaha yang dilakukan. Laporan keuangan mencatat total penjualan netto sepanjang 2021 mencapai Rp 4,09 triliun dari tahun sebelumnya hanya Rp 1,8 triliun.Â
BACA JUGA: IPO WIR Asia (IDX: WIRG): Dimiliki Yenny Wahid Hingga Ketum Kadin, Investor Harus Simak Fakta Ini!
Cimory merupakan emiten yang memproduksi susu premium dan aneka olahan produk sapi seperti yoghurt, sosis dan bakso. Perseroan memiliki kantor pusat di Sentul, Babakan Madang, Jawa Barat. Area ini juga terdapat pabrik susu premium. Lainnya perusahaan menjalankan pabrik susu di Pasuruan. Cimory juga memiliki pabrik produksi namun dikelola oleh anak usaha yakni berlokasi di Cikupa, Tangerang dan Semarang.Â
Berdasarkan data perusahaan paling baru, pemegang saham Cimory adalah Bambang Sutantio 53,55 persen, Farell Grandisuri Sutantio 7,65 persen, Axel Sutantio 7,65 persen, Wenzel Sutantio 7,65 persen dan pemegang saham lainnya termasuk masyarakat sebanyak 23,5 persen.Â
Dana hasil IPO akan digunakan oleh Cimory sebagai belanja modal untuk penambahan kapasitas produksi (33 persen). 25 persen akan disetorkan ke perusahaan anak yang akan digunakan untuk belanja modal termasuk untuk kebutuhan sehari-hari.
Selanjutnya dari dana IPO itu, 20 persen akan digunakan untuk injeksi modal kepada Macrosentra Niagaboga, 15 persen untuk ekspedisi serta 7 persen untuk modal kerjanya. (Ira guslina)Â