Bank JTrust (BCIC) Catat Penurunan Laba 89,8% pada 2024

Februari 17, 2025 Redaksi

TheEconopost.com, PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) mencatat laba bersih sebesar Rp2,83 miliar pada tahun 2024, anjlok 89,8% dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya yang mencapai Rp27,90 miliar.

Laporan keuangan BCIC yang dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia, Senin, 17 Februari 2025 menunjukkan adanya kenaikan pendapatan bunga sebesar 19,7% menjadi Rp3,02 triliun dari Rp2,52 triliun pada 2023. Namun, peningkatan beban bunga yang mencapai Rp2,22 triliun, naik 29,2% dari Rp1,72 triliun, menyebabkan tekanan pada laba bersih.

Pendapatan operasional lainnya mengalami kenaikan 62%, dari Rp255,80 miliar pada 2023 menjadi Rp414,57 miliar. Peningkatan ini didorong oleh penerimaan dukungan operasional sebesar Rp300 miliar serta kenaikan pendapatan provisi dan administrasi pinjaman.

Namun, beban operasional lainnya juga naik 8%, dari Rp1,03 triliun menjadi Rp1,11 triliun, terutama akibat meningkatnya biaya umum dan administrasi serta beban gaji dan tunjangan.

Di sisi non-operasional, Bank JTrust membukukan pendapatan bersih sebesar Rp8,08 miliar, berbalik dari rugi Rp3,06 miliar pada tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak penghasilan tercatat Rp106,47 miliar, namun beban pajak yang tinggi, yakni Rp103,64 miliar, berdampak signifikan terhadap penurunan laba bersih.

Secara keseluruhan, total pendapatan komprehensif bank mencatat rugi sebesar Rp17,45 miliar, berbanding terbalik dengan pendapatan komprehensif Rp33,35 miliar pada tahun sebelumnya, mengalami penurunan 152,3%. Hal ini terutama dipengaruhi oleh penurunan nilai wajar efek-efek yang diukur melalui penghasilan komprehensif lain.

Meskipun laba bersih turun drastis, total aset Bank JTrust tetap tumbuh 2,6%, naik dari Rp39,23 triliun menjadi Rp40,26 triliun.