Right Issue Bank JTrust (IDX: BCIC): Ini Rasio & Harga Pelaksanaan
Tempias.com, JAKARTA – PT Bank Jtrust Indonesia Tbk (IDX: BCIC) menerbitkan jadwal rancangan pelaksanaan righ issue pada 5-11 November 2021. Jadwal ini masih menunggu perencanaan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia yang diterbikan Kamis, 14 Oktober 2021, right issue BCIC akan menerbitkan 4,54 miliar lembar saham seri C dengan nominal Rp 100. Rasio right issue Jtrust Bank ini adalah 500:227 artinya setiap pemegang 5 lot saham BCIC dapat menebus 2,27 lot saham baru.
Harga pelaksanaan yang ditetapkan dalam right issue Bank JTrust adalah Rp 330 per lembar. Artinya, perusahaan akan mendapatkan tambahan modal Rp 1,5 triliun dari aksi korporasi ini.
BACA JUGA: Jejak Sugiman Halim & Hartman, Pemborong Saham BRMS Jelang Right Issue
Pemegang saham J Trust Bank saat prospektus right issue diumumkan adalah J Trust Co. Ltd dengan kepemilikan 86,68 persen, J Trust Investments Indonesia (1 persen), dan JTrust Asia PTE LTD (4,67 persen). Entitas J Trust Co, Ltd adalah perusahaan asal Jepang yang bergerak pada bidang keuangan, real estate, sistem IT, dan bisnis hiburan dan tercatat di bursa saham Jepang. Ekspansi perusahaan ini telah beskala global.
Para pemegang saham utama ini akan melaksanakan haknya sebagai pembeli siaga dengan total dana yang disiapkan Rp 1,36 triliun. Dana ini berupa konversi hak tagih dari pinjaman subordinasi. Perinciannya, J Trust Co Ltd akan melakukan konversi pinjaman subordinasi senilai Rp 600 miliar, J Trust Asia Pte Ltd Singapura akan menyerap sisa hak dari J Trust Jepang senilai Rp 747,12 miliar. Sedangkan JTrust Investment Indonesia akan melaksanakan haknya dalam right issue dengan menukar dengan uang muka setoran modal.
“Jika saham dalam PUT-2021 ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya, secara proposional yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan, masih terdapat sisa saham maka saham tersebut tidak akan diterbitkan dari portepel.”
BACA JUGA: BEI Cecar Bank Capital Soal Right Issue, Begini Penjelasan Direksi
Harga saham BCIC sendiri berada pada level Rp 160 pada pembukaan perdagangan Jumat, 15 Oktober 2021. Artinya di harga pasar di bawah harga tebus right issue yang membuat investor enggan melaksakan haknya. Dengan skenario hanya JTrust yang melaksanakan haknya dalam right issue ini, maka kepemilikan J Trust Jepang akan turun menjadi 74,23 persen, J Trust Asia Singapura akan naik menjadi 19,31 persen, sedangkan J Trust Investmens Indonesia akan menjadi 1,02 persen. Saham milik J Trust Investment Indonesia ini sendiri tidak akan diperdagangkan dan berbentuk warkat. Sedangkan kepemilikan masyarakat menjadi 5,41 persen.
“Para pemegang saham [yang] tidak melaksanakan HMETD yang menjadi haknya akan mengalami dilusi maksimum sebesar 29,19 persen setelah periode pelaksanaan PUT-2021,” tulis manajemen BCIC.
Dana yang diperoleh BCIC dari right issue akan digunakan untuk pemenuhan modal inti minimum bank. Lainnya, dana jumbo ini akan digunakan mengembangkan usaha. Terutama untuk mendorong pertumbuhan kredit.
Publikasi laporan keuangan BCIC per 30 Juni 2021 mencatat perusahaan memiliki aset Rp 17,35 triliun. Naik dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 16,2 triliun. Kenaikan aset ini disebabkan kenaikan simpanan nasabah juga kenaikan simpanan dari bank lain. JTrust juga membukuan kenaikan komponen ekuitas lain dari Rp 895,5 miliar menjadi Rp 1,11 triliun.
Saat aset menanjak, laporan laba rugi BanK J Trust masih mengalami tekanan dengan mencatatkan rugi. Pasalnya pendapatan bunga melorot dari Rp 528,99 miliar menjadi Rp 475,4 miliar.
Meski demikian kerugian berhasil dikurangi dari Rp 323,06 miliar menjadi Rp 307,6 miliar. Perbaikan ini tertutama ditopang penurunan beban operasional dari Rp 449,41 miliar menjadi Rp 329,645 miliar.
Sedangkan per Juni, ekuitas perusahaan turun dari Rp 1,44 triliun menjadi Rp 1,40 triliun. Artinya, dengan tambahan modal dari right issue minimal Rp 1,3 triliun modal inti J Trust akan berada di level Rp 2,7 triliun. Di atas ketentuan OJK yakni Rp 2 triliun pada akhir 2021 namun masih perlu ditambah karena diwajibkan memiliki Rp 3 triliun pada akhir 2022.
Jadwa Sementara Right Issue BCIC
- Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 23 Juli 2021
- Tanggal Efektif : 22 Oktober 2021
- Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD
(Cum-Right) di:
– Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 1 November 2021
– Pasar Tunai : 3 November 2021 - Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ExRight) di:
– Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 2 November 2021
– Pasar Tunai : 4 November 2021 - Tanggal Pencatatan (Recording Date) untuk memperoleh HMETD : 3 November 2021
- Tanggal distribusi HMETD : 4 November 2021
- Tanggal pencatatan Efek di PT Bursa Efek Indonesia : 5 November 2021
- Periode perdagangan HMETD : 5 s/d 11 November 2021
- Periode pelaksanaan (Pendaftaran, Pemesanan, dan Pembayaran) HMETD : 5 s/d 11 November 2021
- Periode penyerahan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD : 9 s/d 15 November 2021
- Tanggal akhir pembayaran pemesanan pembelian Saham Tambahan : 15 November 2021
- Tanggal penjatahan pemesanan pembelian Saham Tambahan : 16 November 2021
- Tanggal Penyerahan Saham Hasil Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan : 17 November 2021
- Tanggal pengembalian kelebihan uang pemesanan pembelian Saham Tambahan yang tidak terpenuhi : 17 November 2021