HeadlineIHSGSaham IPO

Tahapan IPO Mitratel Dimulai, Ini Jadwal dan Harga Penawaran

Tempias.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau biasa dikenal dengan Mitratel akan memulai debut baru di lantai Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan Selasa, 26 Oktober 2021 tahapan penawaran umum perdana (IPO) resmi dimulai. 

Dalam prospektus ringkas, perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa menara telekomunikasi ini dijadwalkan melantai di bursa pada 22 November 2021. Namun, tahapan IPO sudah dimulai pada 26 Oktober 2021 ini untuk proses penawaran awal atau book building. Tahapan book building akan berlangsung hingga 4 November 2021. 

Dalam prospektus ringkasnya, manajemen Mitratel menyebut akan melepas sebanyaknya 25,54 miliar lembar saham atau setara 29,85 persen. Saham baru akan ditawarkan dengan nominal Rp 228 untuk setiap lembar saham. Sedangkan harga pelaksanaan IPO Mitratel dipatok pada rentang Rp 775 hingga Rp 975. 

Bila merujuk harga penawaran awal, melalui IPO ini Mitratel diperkirakan akan meraup dana sebanyak-banyaknya Rp 24,9 triliun. Jumlah ini akan membuat IPO Mitratel menjadi  yang terbesar dalam sejarah Bursa Efek Indonesia. Sebelumnya rekor dipegang oleh IPO PT Bukalapak.com (IDX: BUKA) dengan total dana yang dihimpun Rp 21,9 triliun. 

Manajemen Mitratel mengatakan sebanyak 90 persen dari dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja. Peranannya, 44 persen untuk belanja organik seperti penambahan menara, hingga ekspansi teknologi. Selanjutnya sebanyak 56 persen, akan digunakan l untuk ekspansi dengan melakukan akuisisi anorganik. 

 

BACA JUGA: IPO Boba King (IDX: BOBA) Incar Rp 392 miliar, Catat Jadwal dan Harga Penawaran

 

Perusahaan menyebutkan akuisisi terutama dari operator telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Aksi anorganik ini juga mencakup teknologi dan layanan baru yang dapat bersinergi dengan bisnis menara. 

“{perusahaan akan] mengembangkan   dan   memperluas   hubungan   dengan   pelanggan   melalui  penambahan penyewa kolokasi, yang mencakup berbagai pengeluaran terkait dengan  penguatan  (strengthening)  dan  penambahan  menara  yang  dimiliki Perseroan saat ini,” tulis manajemen Mitratel dalam prospektus. 

Selanjutnya dana akan digunakan untuk pembangunan menara baru dan penambahan site baru (termasuk biaya sewa lahan baru) untuk dibangun untuk pesanan build-to-suit  berbagai operator telekomunikasi besar di Indonesia. Perusahaan juga akan melakukan ekspansi  ke  teknologi  dan  layanan  yang  dapat  bersinergi  dengan  bisnis penyewaan menara perseroan. 

Setelah pelaksanaan IPO saham Telkom selanjutnya menjadi 70,06 persen, masyarakat 29,78 persen, ESA 0,03 persen, MESOP 0,13 persen dan MDI Ventures 0,01 persen. 

 

Baca Juga : IPO Mitratel Resmi Dimulai, Begini Prospek & Bidang Usaha

 

Jadwal IPO Mitratel 

Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan di media, tahapan pelaksanaan IPO Mitratel dimulai dengan penawaran awal atau book building yang berlangsung pada 26 Oktober 2021 – 4 November 2021. Selanjutnya masa perkiraan tanggal efektif pernyataan pendaftaran dari otoritas jasa keuangan IPO Mitratel: 12 November 2021.

Perusahaan menjadwalkan prakiraan masa penawaran umum IPO Mitratel pada 16 – 18 November 2021. Sedangkan prakiraan tanggal penjatahan IPO Mitratel akan berlangsung pada 18 November 2021. Proses akan dilanjutkan dengan distribusi saham secara elektronik pada 19 November 2021

Masa penawaran umum perdana atau listing di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan berlangsung pada 22 November 2021. Dengan begitu saham Mitratel telah resmi diperdagangkan. Sejumlah pengamat memperkirakan saham mitratel akan bergerak atraktif di bursa saham. 

“Prospektus dapat diperoleh selama Masa Penawaran Umum yang dapat diunduh melalui website Perseroan dan Sistem Penawaran Umum Elektronik. Informasi lebih rinci mengenai Penawaran Umum  Perdana  Saham  Perseroan  dapat  diperoleh  pada  Sistem  Penawaran  Umum  Elektronik yang dapat diakses melalui website www.e-IPO.co.id,” tulis manajemen. .

Dalam IPO Mitratel ini bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BRI Danareksa Sekuritas (kode broker: OD) dan PT Mandiri Sekuritas (kode broker: CC). Prospektus juga menjelaskan, saat ini pemegang saham Mitratel sepenuhnya adalah PT Telkom Indonesia (IDX: TLKM) dengan kepemilikan 99,99 persen dan anak usaha Telkom lainnya, PT Metra Digital Investama atau MDI Ventures dengan kepemilikan 0,01 persen.

(Ira guslina)

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com