Saham Eastparc Hotel (IDX: EAST), Antara Prospek Bidang Usaha & Keyakinan Pendiri
Tempias.com, JAKARTA – Dua hari sebelum penyampaian laporan keuangan triwulan III/2021, atau tepatnya 19 Oktober 2021 pengendali PT Eastparc Hotel Tbk. (IDX: EAST) melakukan aksi korporasi.
Dengan surat bernomor 0154/PT. EPH-Tbk/SK-LAP/X/2021 bertanggal 19 Oktober 2021, Direktur PT Eastparc Hotel Muhammad Anis menyebutkan, pemegang saham terbesar EAST sekaligus presiden direktur perusahaan, Khalid bin Omar Adat melakukan aksi borong saham.
“Direktur utama kami atas nama Khalid Bin Omar Adat pada tanggal 19 Oktober 2021 telah melaksanakan transaksi beli saham [EAST] sebanyak 5.287.100 lembar saham,” ulas Anis dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia.
BACA JUGA: Bukan Kaleng-kaleng, Ada Petinggi Grup Salim di Balik Agung Sedayu Akuisisi PANI
Tidak dijelaskan harga saham yang ditebus oleh Khalid, yang terang kepemilikannya naik 0,13 persen menjadi 41,28 persen atau setara 1,7 miliar lembar saham.
EAST adalah perusahaan perhotelan bintang 5 yang terletak di Yogyakarta. Perusahaan IPO pada 9 Juli 2019. Setelah IPO Khalid yang merupakan warga negara Singapura menjadi pemegang saham terbesar menjadi 40,61 persen dari posisi sebelum IPO 45,12 persen.
Saat pandemi menerjang, EAST sempat menutup operasinya. Meski demikian per 1 Juni 2020 perseroan kembali mulai menerima tamu.
Harga saham EAST dalam perdagangan hari ini, Kamis, 21 Oktober 2021 melonjak 14,29 persen ke level Rp 96 per lembar secara harian. Kinerja ini sekaligus memperkuat harga saham EAST 62,71 persen sepanjang tahun berjalan dari level Rp 59 para penutupan perdagangan 4 Januari 2021.
BACA JUGA: Dirut IDEA Eko Desriyanto, Membangun Trust Industri Hospitality
Lonjakan harga saham ini beriringan dengan terbitnya laporan kinerja per September 2021. Perusahaan berhasil melipatgandakan laba dari Rp 605 juta di September 2020 menjadi Rp 4,84 miliar dalam periode yang sama tahun ini.
Lonjakan laba EAST ini seiring kenaikan pendapatan dari Rp 24,17 miliar menjadi Rp 30,36 miliar. Sedangkan saat yang sama beban pokok pendapatan relatif tidak berbeda jauh yakni dari Rp 9,36 miliar menjadi Rp 9,91 miliar.
Selain itu, pada pos beban keuangan, EAST berhasil menurunkan dari Rp 3,53 miliar menjadi Rp 408 juta. Meski demikian, pendapatan keuangan dan pendapatan bunga perusahaan yang direkonsiliasi dalam pendapatan lain-lain turun dari laba Rp 1,3 miliar menjadi rugi Rp 74,82 juta.
Dengan capaian ini, laba EAST per saham naik dari Rp 0,15 per lembar menjadi Rp 1,17 per lembar. Meski demikian, aset perusahaan turun dari Rp 262,8 miliar menjadi Rp 255,89 miliar. Penurunan ini terutama pencairan deposito sebesar Rp 8,5 miliar. (Ahmad Ridwan)