HeadlineIHSG

Riset Nilzon Capital: Bukalapak (IDX: BUKA) Akuisisi Startup Rp 14 Triliun, Kok Bisa?

Tempias.com, JAKARTA – Perusahaan riset  Nilzon Capital merilis riset terbaru tentang aksi korporasi yang dilakukan PT Bukalapak Tbk (IDX: BUKA). Salah satu temuan tim Nilzon adalah adanya akuisisi senilai US$ 1 miliar atau setara Rp14 triliun. 

Principal Advisor Nilzon Capital John Octavianus mengatakan dalam riset terbaru ini akuisisi tercatat dilakukan pada kuartal III/2021. Adapun startup yang diakuisisi adalah PT Belajar Tumbuh Berbagi. Namun, yang menarik menurut John aksi korporasi itu justru tidak banyak diulas oleh perusahaan sekuritas dan analis. 

“Kalau kami tidak salah baca dan salah menafsirkan pengungkapan tersebut, akuisisi tersebut senilai $1 miliar. Jumlah ini cukup fantastis dibandingkan nilai market cap BUKA yang saat ini sekitar $1,93 miliar dan hampir 12 kali lipat dari nilai akuisisi sebagian saham Allo Bank oleh BUKA,” jelas  John dalam keterangan resmi yang diterima Tempias.com, Rabu 23 Maret 2022.

 

BACA JUGA: IPO GOTO Siapkan Bandar Lokal untuk Jaga Harga, Begini Skenarionya

 

Nilzon Capital adalah perusahaan penasihat investasi yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. Perusahaan melayani investor dari berbagai latar belakang seperti high net-worth individual, korporasi, asuransi, dan manajer investasi. 

Tak hanya menyoroti akuisisi jumbo itu, dalam riset setebal 48 halaman tersebut, Nilzon juga menyoroti soal berakhirnya masa lockup dari investor pre-IPO. Selain itu juga ada peninjauan terhadap valuasi relatif BUKA. Analisis tersebut telah dipublikasikan di laman resmi Nilzon. 

Menurut John, riset ini dilakukan untuk memberi insight pada para investor untuk mencermati adanya kemungkinan beberapa investor pra-IPO menghadapi floating loss di BUKA karena harga beli rata-rata mereka di atas harga penutupan baru-baru ini. 

“Hal ini menambah kompleksitas kemungkinan yang akan terjadi pada saat periode lockup saham BUKA dibuka,” tambah John. 

 

BACA  JUGA: Prospek Saham BBYB: Antara Sentimen FTSE & Akrobat Akulaku Jelang Right Issue

 

Addendum

Tim Tempias.com telah mengkonfirmasi perihal akuisisi ini kepada Bukalapak.  Head of Media & Communications Bukalapak, Fairuza Ahmad Iqbal membenarkan bahwa telah dilakukan transaksi jual beli saham antara PT Kolaborasi Kreasi Investa (KKI) dan PT Bina Unggul Kencana (BUK) pada 4 November 2021,. Namun terdapat addendum atau perubahan nilai transaksi. 

“…, Terkait dengan pembelian 100 % saham-saham PT Belajar Tumbuh Berbagi, sebanyak 11.340 saham adalah senilai USD 1 juta dan bukan senilai USD 1 miliar,” ujar Fairuza  pada Tempias.com.

Lebih jauh ia menyebutkan bahwa manajemen BUKA sudah mengirimkan keterbukaan informasi kepada pihak BEI sebagai bentuk klarifikasi akan hal ini. Dijelaskan bahwa informasi nilai jual beli saham tersebut tercantum dalam Addendum Atas Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang ditandatangani oleh KKI dan BUK pada tanggal 11 Januari 2022.

 

BACA JUGA : Harga Wajar Saham Bukalapak (IDX: BUKA) Setelah Lockup Berakhir dari Nilzon Capital

 

“Informasi ini akan dimuat lebih lanjut dalam Laporan Keuangan Q4 2021 karena sudah diterbitkannya Laporan Keuangan Q3 pada bulan November 2021 lalu,” lanjutnya. 

Menurut Fairuza, tujuan dari transaksi ini adalah untuk menghadirkan platform belajar pengembangan bisnis bagi seluruh pelaku UMKM di Indonesia di ekosistem Bukalapak.  Ia menyebut hal ini sejalan dengan tujuan Bukalapak untuk mendorong pertumbuhan UMKM tanah air dan menciptakan a fair economy for all.  (Ira Guslina)

Putra

Editor In Chief https://www.theeconopost.com/ Hubungi saya di redaksi@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com