Rally Saham Trimegah (IDX: TRIM) & Masuknya Boy Thohir, Patrick Waluyo Untung Berapa?
Saham PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (IDX: TRIM) melonjak drastis. Dalam perdagangan 6 bulan terakhir harga saham TRIM melonjak hingga 210,17 persen.
Pada penutupan perdagangan Senin, 4 Oktober 2021 harga saham TRIM berada pada level Rp 366. Harga ini jauh naik dibanding Rp 118 pada 5 April 2021. Rally saham TRIM mulai terjadi sejak akhir Juli 2021.
Rally saham TRIM di lantai bursa ini seiring dengan kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublish 29 Juli 2020, sepanjang semester I/2021 perusahaan mencatatkan kinerja keuangan yanng positif bahkan jauh melampaui periode yang sama tahun sebelumnya.
Sepanjang Januari-Juni 2021 laba perusahaan tercatat Rp 32,74 miliar. Nilai ini naik dari periode yang sama 2020 yang hanya Rp 3,68 miliar atau naik 889 persen. Dengan begitu laba per lembar saham naik dari Rp 0,52 menjadi Rp 4,6.
BACA JUGA: Bukan ARTO atau KINO, Patrick Walujo Sebut Ini Investasi Northstar Paling Cuan
Peningkatan laba usaha sepanjang 2021 ditopang oleh naiknya pendapatan usaha yang terdiri dari jasa kegiatan manajer investasi, komisi perantara perdagangan efek, pendapatan dividen, keuntungan perdagangan efek dan jasa dari Rp 192 miliar pada semester I/2020 menjadi Rp 234 miliar pada semester I/2021. Sementera beban usaha naik dari Rp 154 miliar menjadi Rp 162 miliar.
Hingga akhir 2021 perusahaan optimistis akan mencapai pertumbuhan lebih baik lagi. Dalam public expose usai RUPS beberapa waktu lalu, Direktur TRIM David Agus mengatakan pada 2021 perseroan memperkirakan bisnis penerbitan surat utang akan lebih aktif dibanding tahun lalu. Selain itu prospek penerbitan efek baik IPO atau right issue akan cukup baik sehingga TRIM bisa berperan aktif di dalamnya.
“Perseroan cukup optimistis dengan prospek penjaminan emisi khususnya obligasi pada 2021. Data serat investor cukup tinggi bila dilihat dari transaksi yang telah dilakukan pada semester 1/2021 terutama untuk obligasi dengan rating idAA.” ujar David Agus.
Secara konservatif pada 2021 ini perusahaan menargetkan total nasabah menjadi 100 ribu dari total 80 ribu pada awal tahun. Sedangkan untuk pertumbuhan trading value perusahaan menargetkan bisa meningkat hingga 2,5 kali dari tahun lalu atau dari Rp 40 miliar menjadi Rp 100-120 miliar.
BACA JUGA: Patrick S. Walujo Sebut Minyak & Gas Pengalaman Investasi Terburuk
Di tengah rally saham TRIM sejak Agustus lalu, pada 4 Oktober 2021 perusahaan mengumumkan adanya rencana pengambilalihan perusahaan oleh Garibaldi Thohir atau biasa disapa Boy Thohir. Bos Adaro Energy itu menyebutkan tengah dalam proses negosiasi atau rencana pengambilalihan Trimegah dengan Advance Wealth Finance sebagai penjual.
Sebagai tindak lanjut negosiasi, Boy Thohir telah menandatangani term sheet dalam rangka rencana pengambilalihan saham denegan membelli 3,5 miliar saham TRIM atau setara 49,23 persen. Pembelian ini menyebabkan terjadinya perubahan pengendali TRIM dari Advance Wealth Finance yang merupakan perusahaan cangkah Northstar Equity Partners.
“Tujuan dari rencana pengambilalihan adalah untuk investasi dan pengembangan bisnis calon pengendali baru di pasar modal Indonesia,” jelas perusahaan.
Negosiasi pelepasan 3,5 miliar saham TRIM pada Boy Thohir ini dilakukan secara langsung dengan Advance Wealth Finance. Selanjutnya apabila proses pengambilalihan telah selesai maka Boy Thohir akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan.
BACA JUGA: Siapa Ribbit Capital? Investor Kakap yang Suntik Modal Bank Jago (IDX: ARTO)
Boy Thohir merupakan bos Adaro Energy, pemain utama industri batu bara di Indonesia dengan kepemilikan 6,18 perse saham ADRO. Boy masuk mengendalikan ADRO setelah membentuk konsorsium bersama Edwin Soeryadjaya, Sandiaga Uno, dan Benny Subianto pada 2005 dan membeli ADRO dari perusahaan asal Australia New Hope.
Boy merupakan satu dari deretan orang terkaya di Indonesia. Pada 2020 Boy Thohir masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan posisi ke-15. Kekayaannya tercatat setara Rp23,26 triliun. Boy juga menjadi pemilik saham Merdeka Gold Copper (IDX: MDKA) yaitu perusahaan yang menambang emas di Banyuwangi, Jawa Timur. Ia juga
Patrick Waluyo Untung Berapa?
Masuknya Boy Thohir menambah potensi keuntungan dari salah satu firma ekuitas terbesar di Asia Tenggara, Northstar yang dikendalikan Patrick Walujo.
Firma itu melalui Northstar Equity Partners III Ltd masuk ke TRIM dengan entitas Advance Wealth Finance Ltd.
Entitas itu masuk ke TRIM pada Desember 2012. Harga tebus yang dibayar adalah Rp 200 miliar atau sekitar 1,7 miliar saham.
Dengan harga tebus itu maka Patrick membayar TRIM sebesar Rp 117,7 per saham.
Saat transaksi ditandatangani pada 1 Oktober 2021 lalu, harga saham TRIM berada pada level Rp 310. Meski belum diumumkan harga pelaksanaannya, mengacu harga penutupan, maka Northstar berpotensi meraup Rp 1 triliun dari transaksi ini. Untung sekitar Rp 800 miliar atau lebih dari 400 persen dalam 9 tahun.
Sebelumnya, Northstar juga telah exit di sejumlah entitas seperti IPO Bunda Medik (BHMS), Centratama (CENT), hingga PT Triputra Agro Persada Tbk (TPAG).