Profil, Pemilik, dan Sejarah PT Multi Makmur Lemindo Tbk (IDX: PIPA)
Tempias.com, JAKARTA – Pemilik PT Multi Makmur Lemindo Tbk (IDX: PIPA) adalah Junaedi. Alumni D3 Universitas Tarumanegara 1991 ini memiliki 40 persen saham perusahaan sebelum IPO.Â
Pemegang saham PIPA lain adalah sang istri Susyanalief (28 persen) dan anaknya Kevin Mayola (12 persen). Sedangkan sisa saham perusahaan dimiliki oleh Hendrik Saputra dan Nanang Saputra yang masing masing memiliki saham PIPA sebanyak 10 persen. Hendrik merupakan putra dari Nanang.Â
Pada IPO kali ini, pemegang saham melepas 925 juta lembar saham. Jumlah ini setara dengan 27,1 persen saham yang disetor dan ditempatkan penuh dengan harga pelaksanaan Rp 105. Dalam IPO ini juga diterbitkan warran sebenyak 33 persen atau sekitar 832,5 juta lembar. Harga tebus warran PIPA adalah Rp 110.
Dengan skenario saham IPO dan Warran terserap, maka pemilik PIPA menjadi: Junaedi (23,49 persen), Susyanalief (16,44 persen), Imanuel Kevin Mayola (7,05 persen), Hendrik Saputra (5,87 persen), Nanang Saputra (5,87 persen), Masyarakat (21,73 persen), Masyarakat yang menebus Warrant (19,55 persen).Â
Profil dan Sejarah PT Multi Makmur Lemindo Tbk (IDX: PIPA)
PT Multi Makmur Lemindo Tbk (IDX: PIPA) didirikan pada pada 2012 di tangerang. Bidang usaha PIPA adalah manufaktur material bahan bangunan dari plastik berbahan dasar PVC. Produk perusahaan disalurkan melalui perusahaan anak. Saat didirikan, PIPA hanya dimiliki oleh Junaedi dan istrinya.Â
Hendrik Saputra dan putranya masuk menjadi pemegang saham pada Juli 2022. Keduanya masuk melalui right issue dan memiliki total 20 persen saham perusahaan sebelum IPO.Â
Saat IPO dilaksanakan, total karyawan yang dimiliki oleh PIPA adalah 51 orang. Meningkat dari 2021 sebesar 41 orang. Dari jumlah karyawan ini, yang bertindak sebagai pelaksana sebanyak 26 orang.Â
Dengan menggunakan buku September 2022, ekuitas PIPA dilaporkan sebesar Rp 51,79 miliar dengan liabilitas Rp 37,45 miliar. Sedangkan penjualan bersih perusahaan per 30 September 2022 dilaporkan Rp 31,84 miliar. Sebagai pembanding sepanjang 2021, penjualan perusahaan Rp 38,54 miliar.
Dalam IPO ini, dana yang diperoleh PIPA sebesar Rp 97,12 miliar akan digunakan sekitar Rp19.291.000.000 untuk pembangunan fasilitas pabrik baru Pipa PVC & HDPE serta Fitting PVC yang terletak di Komplek Industri Buditec. Sekitar Rp 41,78 miliar akan digunakan untuk pembelian mesin dan fasilitas produksi serta fasilitas pendukung produksi yang rencananya akan dibeli pada kuartal II tahun 2023.
Selanjutnya, sekitar Rp 1,85 miliar untuk pembelian 4 kendaraan operasional. Sekitar Rp3 miliar membayar sebagian pokok utang kepada PT Bank Oke Indonesia. “Pembayaran sebagian pokok utang ini merupakan persyaratan yang wajib dipenuhi Perseroan kepada Bank Oke atas rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan,” tertulis dalam prospektus.Â
Sementara sisanya akan digunakan untuk Modal Kerja Perseroan. Untuk penggunaan Waran Seri I Perseroan akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja Perseroan dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi pipa PVC, pipa HDPE dan produk bahan bangunan (building material) lainnya.Â
(Putra, O. Permana)