Oki Muraza dan Jaffee A. Suardin Jadi Pilihan Danantara ke Pertamina, Cek Perjalanan Kariernya

Juni 12, 2025 Redaksi

TheEconopost.com, PT Pertamina (Persero) merombak jajaran komisaris dan direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024, Kamis (12/6/2025).

Perusahaan negara yang dikelola SWF Danantara itu mengangkat beberapa nama baru ke dalam jajaran manajemen. Dalam struktur baru tersebut, Oki Muraza ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama menggantikan Wiko Migantoro.

Danantara juga menetapkan Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis tetap dipegang Agung Wicaksono, serta Direktur Sumber Daya Manusia yang dijabat oleh Andy Arvianto. Jabatan Direktur Penunjang Bisnis kini dipegang oleh M. Erry Sugiharto.

Jajaran direksi lainnya meliputi Ahmad Siddik Badruddin sebagai Direktur Manajemen Risiko, A. Salyadi Dariah Saputra sebagai Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha. Nama baru yang masuk adalah Jaffee Arizon Suardin sebagai Direktur Logistik dan Infrastruktur, serta Emma Sri Martini yang tetap menjabat Direktur Keuangan.

Perubahan juga terjadi di jajaran dewan komisaris. Mochammad Iriawan tetap menempati posisi Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen. Posisi Wakil Komisaris Utama diisi oleh Todotua Pasaribu. Sementara itu, posisi Komisaris Independen diisi oleh Raden Ajeng Sondaryani, Condro Kirono, dan Nanik S. Deyang. Nama komisaris lainnya adalah Bambang Suswantono dan Heru Pambudi.

Profil Jaffee Arizon Suardin

Nama Jaffee A. Suardin dikenal setelah memimpin proses transisi Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina Hulu Rokan (PHR). Penunjukan Jaffee sebagai Direktur Utama PHR pada 6 Mei 2021 menjadi tonggak penting dalam sejarah pengelolaan salah satu blok migas terbesar di Asia Tenggara.

Lahir di Palembang pada 21 Desember 1977, Jaffee menempuh pendidikan tinggi di bidang teknik kimia. Ia meraih gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung (ITB), kemudian melanjutkan studi master dan doktoral di Texas A&M University, Amerika Serikat. Selama menempuh pendidikan di luar negeri, ia aktif sebagai peneliti dan menerbitkan sejumlah karya ilmiah internasional.

Karier profesionalnya dimulai di Amerika Serikat sebagai insinyur teknis di Shell International Exploration and Production, Houston, Texas. Ia kemudian menjabat sebagai wakil presiden di perusahaan teknologi offshore, Petroneering LLC. Pada 2016, Jaffee kembali ke Indonesia dan mulai meniti karier di sektor pemerintahan sebagai Staf Ahli Kementerian ESDM serta Deputi Perencanaan SKK Migas.

Sebagai Ketua Tim Transisi Blok Rokan sejak awal 2020, Jaffee memimpin proses peralihan operasional dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina Hulu Rokan. Transisi yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak ini berhasil diselesaikan dengan lancar hingga alih kelola resmi pada 9 Agustus 2021. Keberhasilan itu kemudian dilanjutkan dengan penguatan kinerja PHR, termasuk peningkatan produksi dan efisiensi operasi.

Selama masa kepemimpinannya, PHR mencatatkan capaian positif. Pada 2022, Blok Rokan yang dikelola Regional I Sumatera menghasilkan laba sebesar US$1,752 miliar dan mencatatkan 120 juta jam kerja tanpa kecelakaan kerja fatal. Capaian ini memperkuat posisi PHR sebagai kontributor utama produksi minyak nasional.

Pada 23 Mei 2023, Jaffee resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Direktur Utama PHR dan menyerahkan tongkat estafet kepada Chalid Said Salim. Jaffee sendiri berpindah menjadi Direktur Utama Pertamina International EP.