HeadlineIHSG

Profil Chandra Daya Investasi, Entitas Infrastruktur TPIA yang Bersiap IPO

TheEconopost.com, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), entitas yang dikendalikan salah satu orang terkaya Indonesia Prayogo Pangestu mengumumkan melakukan injeksi modal ke anak usaha Chandra Daya Investasi. Pengumuman ini di tengah rencana perusahaan untuk segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui IPO.

Perusahaan special purpose vehicle yang didedikasikan untuk membangun dan mengelola infrastruktur pendukung Chandra Asri Group itu secara total mendapat suntikan dana US$185 juta, dimana Chandra Asri Group berkontribusi sebesar US$90 juta dan EGCO Group sebesar US$95 juta.

Lalu bagaimana profil Chandra Daya Investasi (CDI) yang juga dikabarkan akan segera IPO?

Dikutip dari laman perusahaan, Rabu, 16 April 2025, CDI menaungi sejumlah entitas anak yang beroperasi di berbagai sektor vital. Di bidang energi, entias yang dikendalikan adalah PT Krakatau Chandra Energi mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas 120 megawatt yang melayani kebutuhan energi kawasan industri dan perumahan di Cilegon. Untuk penyediaan air bersih dan pengolahan limbah, CDI mengandalkan PT Krakatau Tirta Industri yang menjalankan sistem pengolahan air baku, daur ulang, hingga air limbah secara terpadu.

Di sektor kepelabuhanan, CDI mengoperasikan PT Chandra Pelabuhan Nusantara yang mampu menangani kapal besar hingga 96.000 DWT. Layanan pelabuhan ini diperkuat oleh PT Redeco Petrolin Utama dan PT Chandra Samudera Port yang menyediakan fasilitas tangki penyimpanan dan pelayaran khusus.

Untuk mendukung efisiensi logistik, CDI memiliki tiga anak usaha yakni PT Marina Indah Maritim, PT Chandra Shipping International, dan PT Chandra Cold Chain. Ketiganya mendukung distribusi barang dan bahan baku, termasuk layanan rantai dingin yang krusial bagi sektor pangan dan farmasi.

Presiden Direktur Chandra Asri Group Erwin Ciputra mengatakan investasi tersebut menjadi bagian dari visi strategis untuk menjadikan CDI sebagai penyedia solusi infrastruktur terpilih di kawasan. “Kolaborasi semakin kuat ini akan memungkinkan kami untuk memperluas operasional, mengoptimalkan aset, dan berkontribusi pada pengembangan infrastruktur Indonesia dan kawasan, sekaligus menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan,” kata putra sulung Prajogo Pangestu itu dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, Presiden EGCO Group Jiraporn Sirikum menilai CDI sebagai platform infrastruktur yang memiliki potensi jangka panjang di kawasan. Investasi ini sejalan dengan strategi “Triple P” EGCO yang mengedepankan pertumbuhan berkelanjutan di sektor energi.

Profil EGCO Group: Sejarah, Inovasi, dan Struktur Pemegang Saham

Lalu siapakan EGCO Group yang berinvestasi bersama konglomerasi TPIA ini? EGCO Group adalah produsen listrik independen pertama di Thailand, merupakan perusahaan induk yang memiliki total kapasitas listrik setara kepemilikan sebesar 6.608 MWe yang sudah beroperasi maupun dalam tahap konstruksi.

Dari jumlah tersebut, total kapasitas energi terbarukan (RE) mencapai 1.350 MWe atau 20% dari total portofolio perusahaan. Portofolio energi hijau EGCO Group mencakup biomassa, pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya, tenaga angin, fuel cell, dan penyimpanan energi berbasis baterai.

Fasilitas dan proyek EGCO Group tersebar di tujuh negara, yaitu Thailand, Laos, Filipina, Indonesia, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat. Selain bisnis ketenagalistrikan, EGCO Group juga memiliki sejumlah bisnis terkait energi lainnya, termasuk Thai Pipeline Network Co., Ltd. (TPN), Kawasan Industri EGCO Rayong, perusahaan teknologi finansial Peer Power, serta Innopower, inkubator startup teknologi tinggi.

Dalam laman perusahaan, pemegang saham EGCO Group mencakup BUMN Listrik milik pemerintah Thailand, Electricity Generating Authority of Thailand (EGAT) dengan kepemilikan 25,41%, TEPDIA Generating B.V. (23,94%), dan sisanya dimiliki investor publik.

Tepdia sendiri adalah perusahaan patungan yang dimiliki oleh entitas Kyushu Electric Power melalui Kyuden Int. Europe, Mitsubishi Corp dengan entitas DGA Thailand dan Jera Power. Perincian saham ketiganya secara berurutan yakni 25%, 25% dan 50%.

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com