Meridien Mineral Diakuisisi Morowali Nickel Resources
TheEconopost.com, PT Meridien Mineral Indonesia yang dipimpin oleh Arminotoh Achmad mengumumkan kedatangan investor baru.
Dalam keterbukaan perusahaan hari ini, Jumat, 31 Januari 2025, perusahaan yang beralamat di Gedung Thamrin City Cosmo Lantai 3A, Tanah Abang, itu menyebut para pemegang saham perseroan akan mengalihkan kepemilikannya kepada PT Morowali Nickel Resources.
“PT Morowali Nickel Resources akan melakukan pengambilalihan saham yang dikeluarkan dalam PT Meridien Mineral Indonesia melalui pengalihan hak atas saham langsung dari pemegang saham,” ulas Arminotoh dalam pengumumannya.
Aksi pelepasan hak ini akan mengakibatkan beralihnya pengendalian ke dalam PT Morowali Nickel Resources.
Sementara itu, dalam laman Kementerian ESDM dengan Nomor 1115.Pm/04/DJB/2016, PT Meridien Mineral Indonesia sempat dicabut izin usaha pertambangannya (IUP) melalui SK No. 541/SK.039/DESDM/V/2014.
Meski demikian, dalam pengumuman disebutkan bahwa bagi IUP yang belum memenuhi persyaratan dapat berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk memenuhi regulasi yang berlaku.
Terima Kasih Sudah Membaca Berita Premium di The Econopost! Konten yang Anda baca merupakan konten premium. Dukung kami dengan melakukan pembayaran melalui QRIS senilai Rp 5.000. ![]() Cukup scan QR code yang tersedia, dan terus nikmati informasi terbaru yang kami sajikan khusus untuk Anda. Kontribusi Anda sangat berarti bagi kami untuk terus menghadirkan informasi tajam, terpercaya, dan eksklusif sesuai kebutuhan. Best Regard |
Sementara itu, studi kelayakan pembangunan nikel menyebutkan kawasan tambang MMI mencakup Desa Lanona, Bahomante, Bahomoleo, dan Bahoe Reko-Reko di Kecamatan Bungku Tengah, Morowali.
IUP MMI ini masuk dalam wilayah IUP eksplorasi Blok Lanona dengan luas 3.555 hektare, turun 595 hektare karena masuk kawasan hutan lindung berdasarkan revisi RTRW 2012-2032 sesuai putusan Bupati No. 540.2/SK.045/DESDM/IV/2010 tertanggal 2010. Dari penelitian yang dilakukan di wilayah 1.780 hektare, diperkirakan sumber daya potensial nikel yang dikandung sebesar 13,5 juta wet metric ton (WMT).