HeadlineIHSG

Mengintip Pundi Harta Provident (PALM) Sebelum Tender Offer Mega Manunggal (MMLP) Rampung

PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) mengungkapkan memiliki sumber pendanaan yang beragam untuk melakukan aksi korporasi ke depan.

PALM yang dimiliki oleh oleh crazy rizh Winato Kartono menyebutkan memiliki plafon limit dari Obligasi Berkelanjutan II PALM sebesar Rp4,17 triliun yang dapat diterbitkan sewaktu-waktu sampai dengan Kuartal IV-2025.

Direktur Investasi dan Portofolio PALM Ellen Kartika menjelaskan sepanjang kuartal I/2024, Perseroan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap II dengan senilai Rp675,09 miliar.

”Per kuartal I-2024, kami masih memiliki limit dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II sebesar Rp4,17 triliun, yang dapat diterbitkan sewaktu-waktu sampai dengan Kuartal IV-2025,” kata Ellen Kartika dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 24 Juni 2024.

Selain menerbitkan Obligasi, PALM juga menghimpun modal melalui Penawaran Umum Terbatas melalui mekanisme Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (PMHMETD II) atau Rights Issue, pada 4 April 2024. Melalui Rights Issue ini, PALM menerbitkan saham baru sebanyak 8,65 miliar saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp418/lembar, sehingga dengan demikian jumlah dana yang diperoleh Perseroan melalui Rights Issue tersebut mencapai Rp3,61 triliun.

Ellen Kartika menjelaskan, seluruh dana dari hasil PMHMETD II PALM, telah digunakan untuk dua hal utama, yaitu sebanyak Rp3,61 triliun telah digunakan untuk penyertaan atas saham baru yang telah dikeluarkan oleh PT Alam Permai (AP), Entitas Anak Perseroan, dimana dana tersebut telah digunakan AP pelunasan atas seluruh utang usaha AP sebesar Rp3,61 triliun kepada Winato Kartono, Hardi Wijaya Liong, dan Garibaldi ‘Boy’ Thohir.

Sisanya, telah digunakan untuk modal kerja dalam rangka membiayai beban operasional PALM.

PALM juga melakukan penandatanganan Perjanjian Amendemen dan Pernyataan Kembali atas Perjanjian Fasilitas Kredit Bergulir yang diberikan oleh United Overseas Bank (UOB) Limited pada 30 Mei 2024 lalu, di mana fasilitas dinaikkan dari US$75 juta menjadi US$135 juta.

Dia menjelaskan sesuai Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia pada 31 Mei 2024, melalui Entitas Anak Perseroan, yakni PT Suwarna Arta Mandiri (SAM), PALM berencana untuk melakukan Penawaran Tender Sukarela terhadap perusahaan sasaran yaitu PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) sebanyak-banyaknya 2,77 miliar saham dengan harga Penawaran Tender Sukarela sebesar Rp350/lembar. Sehingga nilai total dari Penawaran Tender Sukarela ini maksimal Rp969,30 miliar.

“Sejumlah aksi korporasi yang Perseroan lakukan ini selain untuk menambah permodalan, juga untuk pengembangan bisnis sehingga diharapkan akan berdampak positif bagi kinerja keuangan Perseroan,” ujar Ellen

Disebutkan hingga kuartal I/2024, PALM mencatat kas dan setara kas tercatat Rp141,48 miliar, dengan total aset perseroan hingga kuartal I-2024 mencapai Rp7,65 triliun.

“Dengan posisi kas dan berbagai strategi yang tengah dijalankan, Perseroan optimis dapat terus menjaga dan memperkuat fundamentalnya. Sebagai perusahaan investasi, pencatatan laporan keuangan PALM berbeda dibandingkan dengan perusahaan operasional lainnya. Kami menggunakan pencatatan Mark to Market, dimana pencatatan harga atau nilai suatu efek atau portofolio untuk merefleksikan nilai pasar terkininya,” ungkap Ellen Kartika.

Hasil RUPSLB

Dalam RUPSLB kali ini pemegang saham menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham maksimal 162 juta saham atau 1,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada Perseroan, dan akan dilaksanakan bertahap dalam waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak disetujuinya RUPSLB pada hari ini, terhitung sejak 26 Juni 2024 – 25 Juni 2025.

”Buyback ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja saham PALM agar menjadi lebih stabil, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola modal jangka panjang, mencapai struktur permodalan yang lebih efisien, dan memberikan imbal hasil (return) kepada pemegang saham secara berkelanjutan,” kata Presiden Direktur Provident Investasi Bersama (PALM) Tri Boewono.

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *