Kapan Pabrik Emas Bumi Resources (IDX: BRMS) Beroperasi? Ini Updatenya
Tempias.com, JAKARTA – Tambang emas dalam konglomerasi Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (IDX: BRMS) mengumumkan pabrik baru pengolahan bijih emas kedua di Palu masih menunggu kedatangan perlengkapan utama.
Suseno Kramadibrata, Direktur Utama BRMS mengumumkan pabrik baru ini akan menjadi bagian dari pabrik yang dimiliki oleh anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM). Entitas yang sahamnya dimiliki oleh BRMS sampai 96,97 persen.
Dalam pengumuman resmi Agustus 2021 lalu, pabrik ini diestimasi selesai pada Mei 2022 mendatang. Meski demikian, dalam pernyataan resmi terbarunya, Suseno menyebutkan pabrik pengolahan bijih emas kedua ini diharapkan rampung dan berproduksi kuartal ke-3 tahun ini.
”Kami berharap pabrik kedua ini dapat mulai berproduksi penuh di kuartal ke-3 di tahun ini. Ini akan berdampak positif terhadap kinerja produksi emas, penjualan, dan laba bersih di BRMS. Penambahan cadangan emas di Blok Poboya juga akan menambah usia produktif tambang yang mana akan menambah nilai bagi para pemegang saham BRMS,” kata Suseno dalam pernyataan resmi yang diterima, Rabu, 9 Februari 2022.
Dia menyebutkan berdasarkan informasi dari CPM, perlengkapan utama pabrik seperti SAG Mill, Ball Mill, Crusher, Cyclone, Elution, dan Electrowinning di fabrikasi dari beragam negara seperti Australia, Afrika Selatan, dan Cina. Sementara perlengkapan tangki Carbon In Leach dan Thickener di buat di Indonesia. Seluruh perlengkapan ini akan di instalasi lebih lanjut untuk menjadi pabrik yang siap beroperasi dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari di Poboya, Palu.
“Hampir seluruh perlengkapan utama dari pabrik diharapkan akan tiba di Palu sesuai skedul di bulan Februari dan Maret 2022,” kata Suseno.
Berdasarkan data MODI Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Citra Palu langsung dipimpin oleh Keluarga Bakrie. Keluarga Crazy Rich dari Lampung itu menempatkan Adika Aryasthana Bakrie sebagai Direktur, Suseno sebagai Presiden Direktur dan Myhammad Sulthon sebagai Direktur. Sementara komisaris digenggam oleh Saptari Hoedjaja sebagai Presiden Komisaris dan Fuad Helmy sebagai Komisaris.
Pemegang saham CPM selain BRMS adalah PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dengan 3,03 persen dan Enercop Ltd dengan 0,0001 persen.
Dalam pengumuman yang sama, BRMS menyampaikan bahwa Citra Palu Minerals mendapatkan hasil positif dari aktivitas pemborannya di proyek tambang emas di Poboya, Palu (Sulawesi).
CPM disebutkan menemukan tambahan cadangan bijih emas sebesar 4,6 juta ton dengan kadar 1,19 g/t Au dari lokasi penambangan terbuka di River Reef dan Hill
Reef yang merupakan bagian dari Blok Poboya (Blok-1).