Hexindo Adiperkasa (IDX: HEXA) Bagi Dividen Jumbo, Intip Kinerja dan Prospek Usaha
Tempias.com, JAKARTA- PT Hexindo Adiperkasa Tbk (IDX: HEXA) termasuk emiten yang rajin membagi dividen. Keputusan ini sesuai dengan kebijakan dividen perusahaan yang menetapkan komitmen untuk membagi dividen tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
“Besarnya dividen yang dibayarkan tergantung dari laba perseroan dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS,” tulis manajemen terkait kebijakan dividen perusahaan seperti dikutip dari situs perusahaan, Senin, 20 September 2021.
Kali ini, setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada Jumat 17 September 2021, Hexindo kembali akan membagi dividen untuk tahun buku 2020 yang berakhir 31 Maret 2021. Berdasarkan hasil RUPS, perseroan akan membagi dividen dengan total senilai US$ 70,47 juta kepada para pemegang saham.
Hexindo merupakan emiten dengan bidang usaha perdagangan alat berat untuk sektor perindustrian. Sedangkan sub industri adalah mesin konstruksi dan kendaraan berat. Selan penyewaan alat berat, Hexindo juga bergerak di bidang suku cadang dan layanan, kontrak pemeliharaan penuh, pengelasan dan re-manufaktur.
Hexindo berdiri pada 28 November 1988 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Februari 1995. Saat ini saham PT HEXINDO Adiperkasa Tbk yang beredar di Publik sebanyak 840 juta lembar saham dengan mayoritas saham dimiliki oleh Hitachi Construction Machinery Co., Ltd Japan, Itochu Corporation Japan dan Hitachi Construction Machinery Asia Pacific Pte Ltd Singapore.
BACA JUGA: Mengintip Saham Arkha Jayanti (IDX: ARKA), Emiten Gocapan yang Cuan Lebar Sepekan
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, untuk tahun buku 2020, Hexindo berhasil membukukan penjualan sebanyak 1.677 excavator,47 wheel loader dan 300 mini excavator. Jumlah penjualan ini jauh di bawah permintaan pasar yang sangat tinggi yaitu 6.662 untuk excavator, 378 untuk wheel loader, dan 921 untuk mini excavator.
Sedangkan untuk penjualan pada semester I 2021 juga cukup meyakinkan. Penjualan alat berat Hexindo sampai dengan bulan Juni 2021 mencapai 428 unit yang merupakan kontribusi dari ekskavator utk sektor Agriculture 137 unit atau 38 persen, Forestry 90 unit atau 25 persen, Construction 48 unit atau 13 persen, Mining 88 unit atau 24 persen, dan lainnya 1 persen. Sedangkan untuk penjualan Wheel Loader 8 unit, dan mini excavator 53 unit. Juga ada penjualan ADT Bell 3 unit.
“Sampai dengan Bulan Juni 2021 Penjualan meningkat kurang lebih 84 persen menjadi USD 73,8 juta daro USD 40,2 juta. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, hal ini terutama dipicu oleh peningkatan beberapa harga komoditi yang berpengaruh pada permintaan alat berat,” ujar direksi HEXA dalam paparan public expose.
Lebih jauh, perseroan menyatakan kontribusi penjualan dari penjualan unit mencapai lebih dari 50 persen dari total penjualan nasional. Selanjutnya penjualan suku cadang lebih dari 20 persen dan kontribusi penjualan dari service dan perbaikan adalah kurang dari 20 persen. Dalam tiga bulan periode tahun buku 2021 ini, penjualan pada segmen agriculture mendominasi pasar sedangkan mining mulai memperlihatkan peningkatan.

Kinerja Usaha HEXA
Bila dibanding 2020, pada 2021 ini perusahaan optimistis kinerja keuangan perusahaan akan jauh lebih baik. Pada 2020 perusahaan mencatatkan total pendapatan senilai USD 264,01 juta dan laba bersih USD 25,59 juta. Sedangkan pada semester I/2021 perusahaan mencatatkan penjualan USD 73,84 juta dan laba bersih USD 7,6 juta. ‘
Hexindo optimistis proyeksi penjualan pada akhir 2021 akan mencapai USD 359,42 juta dan laba bersih USD 31,75 juta. Perusahaan juga memperkirakan total aset pada akhir 2021 mencapai USD 273 juta.
Untuk mendukung performa usaha, pada 2021 ini HEXa fokus melakukan perluasan lebih lanjut dari layanan suku cadang dan penjualan dengan memperkenalkan remanufacturing dan program mining refurbishment. Selain itu juga pengembangan sistem baru untuk pertumbuhan berkelanjutan – melalui consite & parts online shop.
BACA JUGA: Sarana Niaga Borong Saham GTSI 873 Juta Lembar, Sepekan Rugi Rp 34,9 Miliar
Hexindo juga meningkatkan peluang penjualan dengan menyediakan berbagai jaringan produk yang Lebih luas seperti menawarkan Bell-ADT bersama dengan excavator sebagai kesepakatan paket. Selain itu juga fokus pada bisnis mesin sewa dan bekas sebagai pengembangan pasar yang potensial.
Berdasarkan laporan perusahaan, komposisi pemegang saham per 31 Maret 2021 adalah PT Hitachi Construction Machinery dengan kepemilikan 48,59 persen, diikuti Itochu Corporation dengan 25,05 persen dan Hitachi Construction Machinery Asia & Pacific dengan 5,07 persen. Sedangkan publik menggenggam 21,29 persen saham.
Saat ini, harga saham HEXA pada penutupan perdagangan Jumat, 17 September 2021 adalah Rp 4.570. Harga ini sudah naik 26,94 persen dari Rp 3.600 pada penutupan perdagangan Jumat, 20 Agustus 2021. (Ira Guslina)