Berkah Global (IDX: BEBS) Kebut Proyek Rp 1,3 Triliun Usai Diakuisisi
Tempias.com, JAKARTA – PT Berkah Global Development yang merupakan anak usaha PT Berkah Beton Sadaya Tbk (IDX: BEBS) menandatangani kontrak kerja baru senilai Ro 1,3 triliun. Kontrak ini diperoleh tak lama setelah BEBS mengakuisisi saham BGD.
Direktur Utama BEBS Hasan Muldhani mengatakan proyek perdana BGD di bawah bendera BEBS adalah kerjasama pembangunan unit rumah dan infrastruktur milik PT Manakib Rezeki yang berlokasi di Bogor. Kontrak meliputi pembangunan 3.000 unit rumah dan Infrastrukturnya.
“Grup usaha kami berbangga bisa menjadi bagian dalam pembangunan perumahan, sarana dan prasarana milik Manakib. Insya Allah, proyek ini dapat selesai tepat waktu dengan kualitas yang memuaskan,” ujar Hasan dalam keterbukaan informasi, Rabu, 19 Januari 2022.
Menurut Hasan kerjasama baru itu diperoleh BGD atas evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi dan verifikasi oleh pemilik proyek. Pekerjaan proyek yang akan dilakukan ini merupakan salah satu milestone kiprah BEBS dalam pembangunan.
BACA JUGA: Berkah Beton (IDX: BEBS) Akuisisi BGD, Bidik Proyek Infrastruktur Strategis
Lebih jauh, Hasan menambahkan bahwa pada 2022 target pendapatan proyek oleh divisi kontraktor BEBS adalah minimal Rp 1 triliun. Selain pekerjaan baru dengan PT Manakib, BEBS juga tengah mengejar beberapa kontrak kerjasama dan saat ini masih dalam proses penilaian kualifikasi.
“Kami optimistis, dapat mencapainya di tahun ini. MoU ini juga akan berkembang ke proyek komersial sehingga nilai proyeknya bertambah. Itu belum menghitung potensi proyek lain,” jelas Hasan.
Ia menekankan bahwa kinerja divisi kontraktor sangat penting bagi peningkatan keuangan BEBS. Dengan mengerjakan kontrak pekerjaan maka otomatis bahan baku seperti batu dan pasir serta produk turunan seperti beton dan precast yang dimiliki Perusahaan akan terpakai.
Sebelumnya BEBS telah mengumumkan akuisisi 99,9 persen saham PT Berkah Global Development (BGD). BGD merupakan perusahaan sepengendali dengan BEBS yang bergerak di bidang jasa kontraktor.
Akuisisi anak usaha tersebut juga sebagai langkah diversifikasi usaha Perseroan dan untuk memperkuat strategi bisnis di bidang Infrastruktur. Menurut Hasan, dengan transaksi ini, BEBS berpotensi menerima kontrak-kontrak yang berkaitan dengan pelaksana pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Saat ini, BEBS mengelola batching plant, precast, tambang dan crusher stone di Palu. Perusahaan juga memiliki 2 konsesi tambang batu di Katingan, Kalimantan Tengah dan 1 konsesi tambang batu di Morowali, Sulawesi Tengah melalui entitas anak Perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, sepanjang 2021 BEBS mencatatkan kinerja positif. Kenaikan laba bersih per September 2021 naik 350 persen menjadi Rp 75,04 miliar dari Rp 16.6 miliar pada 30 September 2020.
Berdasarkan keterbukaan informasi pemegang utama saham BEBS adalah PT Berkah Global Investama dengan kepemilikan 35,4 persen. Selanjutnya ada PT Berkah Multi Beton dengan 20,76 persen. Sedangkan masyarakat memegang sebanyak 30,24 persen. (Ira Guslina)