Kocok Ulang Merdeka Copper (IDX: MDKA) & Lengsernya Putra Mahkota Saratoga
Tempias.com, JAKARTA – PT Merdeka Copper Gold Tbk. (IDX: MDKA) memulai babak baru setelah berlangsungnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang digelar Kamis kemarin. Rapat itu menegaskan terjadinya perubahan signifikan dalam komposisi manajemen inti.
Berdasarkan risalah rapat umum pemegang saham MDKA yang dirilis hari ini, Jumat, 28 Januari 2022, disebutkan pengunduran anak Edwin Soeryadjaya, yakni Michael W.P. Soeryadjaya sebagai direktur perusahaan dapat diterima.Â
“Menyetujui untuk menerima pengunduran diri dan memberhentikan dengan hormat Bapak Heri Sunaryadi selaku Komisaris Perseroan serta Bapak Michael W.P. Soeryadjaya selaku Direktur Perseroan,” tulis manajemen MDKA dalam risalah RUPS.Â
Lebih jauh, rapat memutuskan bahwa Putra mahkota dalam Grup Saratoga itu dibebaskan dari tanggung jawab jabatannya setelah RUPS menerima pengunduran dirinya. Saratoga diketahui telah menominasikan Michael sebagai direktur di Adaro Energy (ADRO).Â
Mundurnya wakil Saratoga ini, membawa Grup Provident merangsek lebih dalam. Dalam risalah disebutkan, RUPSLB menyetujui mengangkat Andrew Starkey sebagai direktur baru perusahaan.Â
Andrew dalam laman profilnya di Linkedin mencantumkan pekerjaan sebagai Executive Director di Provident Capital.Â
Jabatan ini ia emban sejak Januari 2022 ini. Sebelumnya Andrew adalah Managing Director di Pierfront Capital (2016-2022). Untuk diketahui Pierfront adalah sayap investasi dari Temasek yang didirikan pada 2015 lalu.Â
“Mengangkat Bapak Yoke Candra Katon selaku Komisaris Perseroan serta Bapak Andrew Starkey selaku Direktur Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tahun 2025,” tulis manajemen dalam risalah RUPS LB.Â
Sedangkan Yoke tidak dijelaskan mewakili crazy rich yang mana. Meski demikian, saat ini Yoke merupakan komisaris di Surabaya Industrial Estate Rungkut. Entitas kawasan industri milik BUMN-Pemerintah Jawa Timur-Pemerintah Kota Surabaya. Pemerintah Jawa Timur dan Pemda Banyuwangi memiliki saham di MDKA.Â
BACA JUGA: Pemilik ADRO & ADMR, Inilah 4 Keluarga Crazy Rich di Belakangnya
Rapat juga menyetujui perubahan status Chrisanthus Supriyo dari Direktur Independen menjadi Direktur. Sosok ini dalam linkedinnya mencantumkan karirnya adalah asisten direktur di Trinugraha Thohir. Perusahaan milik keluarga yang pemegang saham terbesarnya adalah ibu Boy dan Erick Thohir.Â
Pelaksanaan RUPSLB rupanya juga menegaskan ‘napas’ baru emiten di bidang tambang emas itu. Rapat menegaskan bahwa para pemegang saham utama di luar Saratoga memperkuat pengaruhnya di perusahaan yang berpusat di Jawa Timur itu.Â
Berdasarkan pengumuman BEI yang ditampilkan hari ini, MDKA adalah perusahaan dengan pemegang saham terbesarnya masyarakat (53,91 persen). Sisanya, saham perusahaan terbagi ke PT Mitra Daya Mustika (12,874 persen), PT Suwarna Arta Mandiri (6,054 persen), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (18,29 persen), dan Garibaldi Thohir (8,858 persen).Â
Suwarna Arta Mandiri adalah anak usaha PT Provident Agro Tbk. (PALM). Nama yang disebutkan terakhir ini dimiliki oleh crazy rich Winato Kartono melalui PT Provident Capital Indonesia (PCI) dan Edwin Soeryadjaya yang mengendalikan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG).Â
Sementara, PT Mitra Daya Mustika adalah anak usaha Provident Capital Indonesia (PCI). Dengan demikian secara tidak langsung crazy rich Winato Kartono memiliki sekitar 16 persen saham MDKA melalui kedua entitas dengan mengeluarkan bagian Saratoga.Â
Sedangkan Edwin Soeryadjaya melalui SRTG memiliki sedikitnya 21 persen saham MDKA (Saratoga+bagian kepemilikan di Suwarna Arta melalui PALM).Â
Tentu jumlah saham dari kedua crazy rich ini di MDKA dengan mengabaikan kepemilikan di saham masyarakat (di bawah 5 persen).Â
BACA JUGA: Profil Theodore Permadi Rachmat, Crazy Rich Indonesia di Balik IPO Autopedia (IDX: ASLC)Â
Dengan usainya pelaksanaan RUPSLB selanjutnya susunan direksi MDKA menjadi:Â
Susunan Komisaris MDKAÂ
- Presiden Komisaris : Edwin Soeryadjaya
- Komisaris : Garibaldi Thohir
- Komisaris : Richard Bruce Ness
- Komisaris Independen : Muhamad Munir
- Komisaris Independen : Budi Bowoleksono
- Komisaris : Yoke Candra Katon
Susunan Direktur MDKAÂ
- Presiden Direktur : Albert Saputro
- Wakil Presiden Direktur : Simon James Milroy
- Direktur : Gavin Arnold Caudle
- Direktur : Hardi Wijaya Liong
- Direktur : David Thomas Fowler
- Direktur : Titien Supeno
- Direktur : Chrisanthus Supriyo
- Direktur : Andrew Starkey
Right Issue II MDKA
RUPSLB MDKA juga menyetujui penyelenggaraan right issue II. Rapat yang dihadiri 83,41 persen pemegang saham itu menyetujui penambahan saham baru sebanyak 1,2 miliar lembar dengan nominal RP20.Â
Dengan persetujuan ini maka jumlah saham MDKA yang ditempatkan dan disetor penuh akan naik menjadi 24,11 miliar lembar dari saat ini 22,9 miliar.Â
RUPSLB selanjutnya menyerahkan teknis pelaksanaan right issue pada direksi. Meski demikian, dalam keterbukaan informasi MDKA kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 21 Desember 2021 harga pelaksanaan right issue adalah Rp 2.830. Dengan demikian, MDKA sedikitnya memperoleh modal tambahan Rp 3,41 triliun.Â
Dalam rencana awal, dana jumbo ini akan digunakan untuk likuiditas umum, belanja modal, dan modal kerja.Penambahan modal itu akan membuat pemegang saham yang tidak ikut menambah modal terdilusi 5 persen.
“Informasi final sehubungan dengan penggunaan dana akan diungkapkan dalam prospektus yang diterbitkan dalam rangka PUT II yang akan disediakan kepada pemegang saham yang berhak pada waktunya, sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tulis perusahaan dalam prospektusnya. (Ira Guslina)Â