AKR Corporindo (IDX: AKRA) Stock Split, Ini Bidang Usaha & Pemegang Sahamnya
Tempias.com, JAKARTA – PT AKR Corporindo (IDX: AKRA) mengumumkan tahapan stock split pada hari ini, Kamis, 6 Januari 2022. Tahapan stock split saham AKRA ini telah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada dalam RUPS akhir tahun lalu. Stock split AKRA menetapkan rasio 1:5.
Artinya setiap pemegang 1 saham AKRA maka setelah stock split akan menjadi 5 lembar namun nilainya tidak berubah. Dengan demikian, stock split adalah aksi korporasi terbatas berupa pemecahan nominal dan nilai saham.
Yulia Purnama Sari, Kanit Pengelolaan Rekening Divisi Jasa Kustodian PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan nilai nominal lama saham AKRA adalah Rp 100 per lembar. Dengan rasio pemecahan ini, maka nominal saham AKRA menjadi Rp 20.
BACA JUGA: 5 Hal Wajib Tahu dari IPO Semacom Integrated (IDX: SEMA)
Sedangkankan nilai saham AKRA yang digunakan untuk dipecah adalah harga penutupan pada perdagangan 11 Januari 2022.
Sebagai contoh, harga saham AKRA pada penutupan perdagangan Kamis, 6 Januari 2022 adalah Rp 4.160 per lembar. Dengan rasio pemecahan, maka saham AKRA akan diperdagangkan menjadi Rp 832 per lembar. Namun tentu, nilai pemecahan berdasarkan batas akhir perdagangan. Selanjutnya mulai 14 Januari 2022, pencatatan saham akan dilakukan menggunakan nominal baru.
BIDANG USAHA AKRA
AKR Corporindo memiliki bidang usaha distribusi BBM dan kimia dasar. Dalam menjalankan bisnisnya ini, AKRA memiliki tangki penyimpanan dengan kapasitas 819.000 KL. Kawasan pergudangan 4,9 hektare, 350 unit truk serta kapal SPOB sebanyak 12 unit.
AKRA juga menjalankan bisnis ritel dengan mengoperasikan SPBU sebanyak 150 outlet. Lainnya, perusahaan mengembangkan kawasan ekonomi khusus JIIPE Gresik. Kawasan ini merupakan tempat berdirinya smelter milik Freeport Indonesia untuk mengolah tembaga.
BACA JUGA: Tok! OJK Bekukan Usaha Leasing Grup Kresna (IDX: DEFI), Ini Nasib Sahamnya
Berdasarkan pengumuman perusahaan, per Desember 2021, pemegang saham AKRA di atas 5% adalah Arthakencana Rayatama dengan kepemilikan 59,6 persen. Sedangkan lainnya dimiliki oleh masyarakat 38,72 persen dan saham treasury (1,68 persen).
Sementara detail pemegang saham Arthakencana Rayatama tidak dijelaskan oleh perusahaan. Yang terang, pemegang saham mayoritas di balik Arthakencana adalah orang terkaya Indonesia Haryanto Adikoesoemo dan Soegiarto Adikoesoemo.