FokusHeadlineIHSG

Umumkan Akuisisi Raksasa, Saham Adaro Minerals (IDX: ADMR) Melompat 8 Persen

Tempias.com, JAKARTA – Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (IDX: ADMR) meloncat 8,25 persen pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat 11 Februari 2022. Harga saham  ADMR bertengger di level Rp 1.175 dibandingkan harga pembukaan di level Rp 1.070. 

Bersamaan dengan kenaikan harga saham ini, ADMR diketahui akan mengakuisisi PT Adaro Aluminium Indonesia. Perusahaan raksasa ini akan membangun smelter aluminium raksasa di Kawasan Industri Hijau Indonesia. 

“Dengan ini diumumkan rencana pengambilalihan PT Adaro Aluminium Indonesia oleh PT Adaro Minerals Indonesia, dengan cara pembelian saham-saham perseroan atau mengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan oleh perseroan dan atau mekanisme lainnya yang dilakukan langsung dari pemegang saham” tulis manajemen Adaro Aluminium dalam publikasi media hari ini. 

BACA JUGA: Pemilik Adaro (IDX: ADRO) & Adaro Minerals (IDX: ADMR), Inilah 4 Keluarga Crazy Rich di Belakangnya

Dengan akuisisi ini, diperkirakan ADMR dapat menguasai 100 persen saham Adaro Aluminium kurang 1 lembar. 

Setelah akuisisi rampung dilakukan, ADMR direncanakan akan mengubah nama Adaro Aluminium menjadi PT Adaro Indo Aluminium. 

Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira membenarkan adanya aksi korporasi ini. Febri menyatakan akuisi dilakukan merujuk pada pernyataan resmi perusahaan yang disampaikan 23 Desember 2021 lalu. 

Meski begitu, Febri menyatakan bahwa pelaksanaan akuisisi tidak terkait dengan penggunaan dana IPO ADMR. 

“Sesuai prospektus dana IPO akan digunakan untuk capex dan pembayaran utang ke share holder, ” jelas Febri dari Tempias.com.

Sebelumnya, dalam pernyataan resminya akhir Desember 2021 lalu, Wakil Presiden Direktur Adaro Ario Rachmat mengatakan Adaro Aluminium Indonesia telah menandatangani Surat Pernyataan Maksud Investasi (Letter of Intention to Invest) untuk membangun smelter aluminium di Kawasan Industri Hijau Indonesia yang terbesar di dunia.  Proyek raksasa ini diperkirakan membutuhkan investasi sekitar US$ 728 juta atau sekitar Rp 10 triliun lebih. 

Pernyataan niat investasi itu disaksikan oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua Konsorsium Indonesia Garibaldi Thohir, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, serta Bupati Bulungan Syarwani.

“Kami optimis permintaan dunia atas produk aluminium akan terus meningkat, terutama untuk kabel, baterai, dan sasis. Kami juga berharap di masa mendatang, industri lainnya seperti industri panel surya dan mobil listrik yang membutuhkan aluminium juga bisa diproduksi di sini,” katanya saat itu. 

BACA JUGA: Adaro (IDX: ADRO) Antar Adaro Minerals Indonesia (IDX: ADMR) IPO, Ini Prospek & Bidang Usahanya

Adaro Minerals sendiri diketahui masih memiliki kas jumbo dari (IPO) yang seremoninya dilakukan awal Januari 2022 lalu. Berdasarkan laporan penggunaan dana IPO ke Bursa Efek Indonesia terakhir per 14 Januari 2022, total dana yang dimiliki oleh ADMR sebanyak Rp 640 miliar. 

“Dana hasil penawaran umum saham perdana tahun 2021 belum dipergunakan seluruhnya,” tulis Iwan Dewono Budiyuwono Presiden Direktur ADMR dalam suratnya. (Ira Guslina)

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com