HeadlineIHSG

Tambang Emas Bakrie (IDX BRMS) Resmi Right Issue, Ini jadwal dan harga Pelaksanaannya

Tempias.com, JAKARTA – PT Bumi Resources Minerals Tbk ((IDX : BRMS) telah mendapatkan Pernyataan Efektif atas rencana Penawaran Umum Terbatas nya (PUT) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pernyataan efektif itu dikantongi sejak 14 Desember 2021.

CEO BRMS, Suseno Kramadibrata mengatakan perusahaan berharap lewat right issue pada 2024 bisa mengoperasikan 1 pabrik di Gorontalo untuk memproduksi emas. Cadangan bijih juga diharapkan akan meningkat dengan aktivitas pengeboran di beberapa prospek emas di Gorontalo.

”Kami optimis di semester pertama 2024 BRMS sudah dapat mengoperasikan 3 pabrik di Palu dan 1 pabrik di Gorontalo untuk memproduksikan emas. Tiga pabrik di Palu memiliki kapasitas total 8.500 ton bijih per hari, sedangkan satu pabrik di Gorontalo memiliki kapasitas 2.000 ton bijih per hari.”

 

BACA JUGA: Jejak Sugiman Halim & Hartman, Pemborong Saham BRMS Jelang Right Issue

 

BRMS menjadwalkan masa cum date di pasar reguler dan negosiasi dilaksanakan pada 22 Desember 2021, dan di pasar tunai cum date pada 24 Desember 2021. Sedangkan ex date di pasar reguler dan negosiasi adalah pada: 23 Desember 2021 dan di pasar tunai pada 27 Desember 2021. Recording date pada 24 Desember 2021 dan periode Pelaksanaan PUT 28 Desember 2021 – 4 Januari 2022. 

Jumlah saham baru yang akan diterbitkan adalah: 23,6 miliar saham.  Harga pelaksanaan PUT: Rp 70 per lembar saham.  Setiap pemilik 5 lembar saham BRMS memiliki hak untuk membeli 1 lembar saham baru yang akan diterbitkan dalam transaksi PUT.  

Adapun pembeli Siaga dalam transaksi PUT ini adalah Summer Ace Ventures Limited dan Hartman International Pte. Ltd. Penggunaan dana hasil transaksi PUT tersebut adalah sekitar $ 24 juta untuk aktivitas pengeboran di beberapa prospek emas di lokasi tambang Motomboto, Gorontalo. Selanjutnya $ 29 juta untuk membangun 1 pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas 2.000 ton bijih per hari di Gorontalo. 

Dana hasil right issue jua akan digunakan sekitar $ 24 juta untuk membangun infrastruktur jalan tambang  sepanjang lebih dari 30 kilometer dengan lebar 12 meter. Jua fasilitas jembatan sepanjang 75 meter. Sekitar $ 21 juta untuk membangun fasilitas pendukung proyek tambang, dan  sebanyaknya $ 10 juta untuk membangun fasilitas pengolahan limbah. 

”Setelah berdiskusi lebih lanjut dengan tim manajemen Perusahaan, konsultan keuangan, beberapa pemegang saham, dan para pembeli siaga, kami memutuskan untuk tidak mengikutsertakan waran dalam transaksi PUT ini.”

Suseno menatakan, dana yang diterima dari transaksi PUT pertama dan PUT kedua sudah mencukupi untuk mendanai pengembangan proyek-proyek tambang emas di Palu dan Gorontalo. (Ira guslina)

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com