HeadlineIHSG

Saham Singaraja (Kode Saham: SINI) ARA 3 Hari, Autum Prima Indonesia Backdoor Listing?

Tempias.com, JAKARTA – Harga saham PT Singaraja Putra Tbk. (Kode Saham: SINI) kembali menyentuh auto rejection atas (ARA) hingga sesi I perdagangan hari ini ke level Rp 424 per lembar atau menguat 24,71 persen secara harian. 

Level harga ini sekaligus meloncat hampir 100 persen karena pada penutupan perdagangan pekan lalu, 18 November 2022, harga saham SINI masih bertengger di level Rp 218 per lembar. 

PT Singaraja Putra Tbk.(SINI)  memilki bidang usaha jasa akomodasi penginapan. Bisnis yang dikelola adalah L’Imperial Singaraja di Lippo Cikarang.

 

BACA JUGA: IPO PT Venteny Fortuna International (Kode Saham: VTNY): Bidang Usaha, Pemilik, dan Jadwal

 

Meroketnya harga saham SINI mulanya dipicu pengumuman oleh PT Autum Prima Indonesia yang memborong saham SINI dengan harga Rp 250 per lembar  pada 17 November lalu. Jumlah saham yang dibeli Autum Indonesia mencapai 144,3 juta lembar atau setara Rp36,07 miliar.

Rupanya aksi itu belum berhenti. Dalam pengumumannya hari ini, Rabu, 23 November 2022, Autum Prima kembali mengumumkan telah melakukan penambahan kepemilikan saham di SINI. Akan tetapi perusahaan melakukan penambahan secara kelompok terorganisasi.

 


 

“Kami sampaikan bahwa pada tanggal 22 November 2022, para pihak [PT Autum Prima Indonesia, PT Basis Energi Prima, dan Batubara Development Pte. Ltd] telah menyelesaikan pengambilalihan atas 192,4 juta saham di PT Singaraja Putra Tbk. (kode saham; SINI),” tulis manajemen dalam pengumumannya. 

Atas pembelian 40 persen saham SINI ini maka kelompok terorganisasi ini menambah kucuran pembiayaan sebesar Rp48,1 miliar dengan harga per saham Rp250 per lembar. 

Tambahan ini sekaligus memastikan kelompok Autum secara total menguasai 70 persen saham SINI. 

 

BACA JUGA: Gojek Tokopedia (Kode Saham: GOTO) PHK 1.300 Karyawan, Begini Pernyataan Resmi Perusahaan

 

Meski demikian saham tersebar ke PT Autum Prima Indonesia (30 persen), PT Basis Energi Prima (12 persen), dan Batubara Development Pte. Ltd (28 persen). 

Lalu bagaimana latar para pemilik baru SINI? 

Dalam pengumumannya, perusahaan menyebutkan PT Autum Prima Indonesia adalah perusahaan dengan bidang usaha perdagangan besar bahan bakar padat, cair, dan has. Perusahaan yang beralamat di Metro Broadway PIK Utara II itu dipimpin oleh Hendrikus Yulidar Putra Karim sebagai Komisaris dan Januardi Karim sebagai direktur.    

Data Kementerian ESDM (MODI) mencatat Autum Prima juga memiliki saham perusahaan batu bara di Angsana Jaya Energi. Perusahaan ini memiliki izin konsesi batu bara di atas lahan seluas 773,1 hektare di Tanah Bambu, Kalimantan Selatan. Sedangkan di perusahaan batu bara ini, bertindak sebagai Komisaris Utama adalah Mantan Menteri Hukum dan HAM  Hamid Awaluddin. 

 

BACA JUGA: IPO Techno9 Indonesia (Kode Saham: NINE), Ulang Book Building, Incar Rp 30,24 Miliar

 

Selanjutnya, Basis Energi Prima merupakan perusahaan holding yang beralamat di Gedung Graha Iskandarsyah. Pada perusahaan ini bertindak sebagai komisaris adalah Medi Avianto dan Susan Hioe. Sedangkan jajaran direksi terdiri dari Muhammad Yusrizki dan Anthony Prathama Hioe. 

Batubara Development yang beralamat di Singapura juga berstatus selain perusahaan holding. Perusahaan dengan modal 2 dolar Singapura itu dipimpin oleh Irianto Tan sebagai Direktur dan Lim Wie Susan. 

“Tujuan dari pengambilalihan perseroan adalah untuk melakukan rencana pengembangan berupa diversifikasi bisnis ke dalam bisnis baru dan tetap mengoptimalkan dan efisiensi dan peningkatan keuntungan atas kegiatan atau usaha perseroaan saat ini,” jelas pemegang saham baru mengenai adanya rencana semi backdoor listing. (Putra, O. Permana)

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com