HeadlineIHSG

Saham PKPK Jadi Top Gainer Sepekan, BEI Ganjar Suspensi

Tempias.com, JAKARTA- Harga saham PT Perdana Karya Perkasa melonjak drastis dalam perdagangan di lantai bursa. Dalam satu bulan perdagangan harga saham PKPK melonjak 153 persen. Harga saham PKPK naik  dari Rp 64 pada 6 September 2021 menjadi Rp 162 pada penutupan perdagangan Jumat, 1 Oktober 2021.

Moncernya harga saham di lantai bursa membuat PKPK masuk  dalam daftar Top Gainers sepekan di lantai bursa pada perdagangan 27 September – 1 Oktober 2021 bersama PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (IDX: BESS) dan PT Bayan REsources (IDX: BYAN). Bahkan harga saham PKPK melonjak hingga mencapai titik tertinggi pada Rp 191 

Atas adanya lonjakan harga yang cukup signifikan itu, Bursa Efek Indonesia malah memberikan sanksi berupa menghentikan sementara perdagangan saham PKPK di lantai bursa. Suspensi berlaku mulai perdagangan sesi I, Senin 4 Oktober 2021. 

“Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK), PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham,” tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi. Lidia M Panjaitan dalam keterangan resmi seperti dikutip 4 Oktober 2021. 

 

BACA  JUGA: Perdana Karya Perkasa (IDX: PKPK) Berganti Pengendali, Bagaimana Prospek Saham?

 

Penghentian perdagangan saham sementara atau suspensi terhadap saham PKPK berlaku sampai waktu yang belum ditentukan. BEI akan memberi pengumuman lanjutan apabila saham PKPK sudah bisa diperdagangkan kembali. 

Atas suspensi ini BEI meminta para investor untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan kepada Bursa. Selain itu investor juga diminta untuk lebih teliti sebelum memilih saham dan memperhatikan kinerja usaha. . 

Berdasarkan laporan keuangan interim perusahaan, pada semester I/2021 PKPK mencatatkan rugi senilai Rp 335,3 juta. Hal ini berbeda dengan semester I/2020 yang mencatatkan untung Rp 2,89 miliar. Salah satu penyebabnya adalah karena merosotnya pendapatan usaha dari Rp 9,5 miliar pada Semester I/2020 menjadi Rp 715 juta pada semester I/2021.

Selain itu perusahaan juga mencatatkan penurunan aset dari Rp 68,6 milir pada juni 2020 menjadi 66,5 miliar pada Juni 2021. Sedangkan nilai kas perusahaan pada Juni 2021 Rp 286 juta turun dari Rp 832 juta pada periode yang sama tahun lalu.

 

BACA JUGA: Penilaian Tidak Wajar KJPP NDR & Arah Emiten Sawit Saratoga (PALM)

 

Berganti Pengendali

Sebelumnya, PT Deli Pratama Batubara telah mengumumkan pengambilalihan  sebagian saham PKPK. Deli Pratama telah menyelesaikan pembelian atas 49,56 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PKPK per tanggal 24 September 2021.

Berdasarkan keterbukaan informasi disebutkan bahwa harga pembelian sebesar Rp 60 per saham. Dengan begitu total pembelian saham adalah senilai Rp17,8 miliar. 

Deli Pratama Batubara merupakan perusahaan perusahaan holding yang berkantor pusat di daerah Kebayoran Lama Jakarta Utara. Adapun struktur permodalan dan pemegang saham Deli Pratama adalah PT Deli Pratama Nusantara dengan kepemilikan 99,9 persen dan Sinar Deli sebanyak 1 persen. Komisaris utama adalah Suki dan Direktur Haryanto Sofian. 

“(Tujuan pengendalian PKPK) untuk memperluas dan memperkuat lini usaha di bidang usaha jasa konstruksi dan pertambangan melalui anak perusahaan,” tulis Sekretaris Perusahaan PKPK, Untung Haryono dalam keterbukaan informasi.  (Ira Guslina)

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *