Saham Paperocks Indonesia (IDX: PPRI): Bidang Usaha, Pemilik, dan Kebijakan Dividen
Tempias.com, JAKARTA — PT Paperocks Indonesia Tbk. (IDX: PPRI) menetapkan harga pelaksanaan IPO di tengah yakni Rp 140 per lembar.
Jadwal pencatatan saham IPO Paperocks ditetapkan pada 8 Agustus 2023.
Paperocks Indonesia adalah perusahaan dengan bidang usaha perdagangan besar barang dari kertas dan karton.
Produk yang dijual oleh Perseroan sebagian besar dalam bentuk papercup, Perseroan juga menyediakan paper wrap, paper bowl, dan paper bag. Perusahaan ini menetapkan kantor pusat di Ruko Cibubur Times Squares Blok C 1 No. 23.
Dengan penjamin dan pelaksana emisi efek Indocapital (kode broker: IU), perusahaan akan melepas 25,58 persen saham setara dengan 275 juta lembar. Dengan skenario ini, PPRI akan mendapatkan modal segar dari lantai bursa Rp 38,5 miliar.
Bersamaan dengan IPO, PPRI akan menerbitkan waran sebanyak 165 juta lembar dengan cuma cuma. Setiap pemegang 5 lembar saham baru akan mendapatkan warran sebanyak 3 lembar (rasio 5:3). Harga pelaksanaan waran adalah Rp 200.
Profil Pemilik Paperocks Indonesia (IDX: PPRI)
Sebelum IPO, pemilik awal Paperocks Indonesia (IDX: PPRI) adalah Dillon Sutandar sebanyak 35 persen, Philip Sumali 35 persen, dan Catur Jatiwaluyo 30 persen.
Ketiga pemegang saham utama ini dilarang menjual kepemilikannya dalam 8 bulan ke depan karena memperoleh saham di bawah harga IPO maupun memperoleh saham kurang dari 6 bulan.
Dillon dan Philip adalah direktur PT Glopac Indonesia. Philip merupakan direktur utama sedangkan Dillon sebagai direktur. Perusahaan ini merupakan pabrik yang memproduksi papercup. Perseroan juga menyediakan paper wrap, paper bowl, dan paper bag sejak 2005. Pada pabrik pengolahan kertas ini berdasarkan arsip Beritanegara, bertindak sebagai komisaris adalah Evelyn Sumali.
Dalam laman perusahaan, Dillon mencantumkan merupakan alumni Ryerson Polytechnic University, Toronto, Canada pada tahun 1995.
Sosok ini juga memiliki gelar Master of Management dari Universitas Prasetya Mulya Business School, Jakarta pada tahun 2007.
Sedangkan Phillip Sumali merupakan Monash University Melbourne, Australia pada tahun 2003.
Sementara itu, Catur Jatiwaluyo menjadi direktur utama PT. Paperocks Indonesia sejak 2011. Alumi Universitas Pancasila dan master IPMI Jakarta itu sebelumnya memiliki pengalaman panjang sebagai pemasar produk industri kemasan.
Kebijakan Dividen Paperocks Indonesia (IDX: PPRI)
Perolehan dana IPO oleh PPRI digunakan untuk modal kerja seperti membiayai persediaan dan biaya operasional.
Selanjutnya, kebijakan dividen Paperocks yakni menebar sebanyak-banyaknya 30 persen dari laba tahun berjalan konsolidasi perseroan, yang dimulai dari tahun buku 2023 (RUPS 2024) dalam bentuk uang tunai, namun dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Hingga 31 Mei 2023, aset Paperocks mencapai Rp 73,91 miliar yang terdiri dari aset lancar Rp 41,88 miliar dan aset tidak lancar Rp 32,02 miliar.
Perusahaan memiliki liabilitas Rp 18,48 miliar dan ekuitas Rp 55,43 miliar.
Sedangkan pada pos laba rugi perusahaan mencatat rugi Rp 301,8 juta pada 2022, laba Rp 2,65 miliar pada 2021 dan laba Rp 9,15 miliar pada 2022. Sedangkan hingga Mei 2023 perusahaan mencatatkan laba Rp 1,58 miliar.