HeadlineIHSG

Sah! BEI Tetapkan Kriteria Baru Indeks Saham, Karpet Merah untuk Bukalapak (BUKA)?

Tempias.com, JAKARTA- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan penetapan aturan baru terkait kriteria indeksasi saham. Keputusan ini telah ditetapkan pada Rabu, 4 Agustus 2021 ini akan mempengaruhi komposisi IDX30, LQ45, IDX80, JII, JII70, IDXBUMN20 dan IDX-MES BUMN 17. 

Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Ivan Susandy dalam ketetapan mengatakan, perubahan kriteria indeksasi diberlakukan atas pertimbangan kebutuhan indeks yang lebih mewakili dinamika pasar. Perubahan ini memungkinkan perusahaan tercatat dapat dipertimbangkan segera masuk dalam konstituen indeks atau fast entry.  

“Pengumuman perubahan konstituen yang masuk dan keluar indeks akibat penyesuaian fast entry akan diumumkan maksimal 5 Hari Bursa sebelum tanggal efektif,” jelas Ivan seperti dikutip Kamis, 5 Agustus 2021. 

Berdasarkan aturan baru, perusahaan Tercatat dapat dipertimbangkan segera masuk ke dalam konstituen indeks (fast entry) jika memenuhi tiga kriteria. Pertama, telah tercatat minimal 20 Hari Bursa. Jadi meski baru tercatat di bursa, bila dianggap telah memenuhi kriteria emiten baru bisa saja masuk dalam daftar elit emiten. 

BACA JUGA : Gocek Saham BBYB, Berkah Alibaba dan Pedang Pora untuk Asabri

Pertimbangan kedua adalah memiliki kapitalisasi pasar free float minimal berada pada peringkat 5 atau minimal 2% dari total kapitalisasi pasar free float Indeks IDX30. Ketiga memenuhi kriteria dan mengikuti proses seleksi Indeks IDX30 yang ditentukan oleh BEI. 

Jika Perusahaan Tercatat telah memenuhi tiga kriteria yang dipersyaratkan maka emiten bisa masuk sebagai konstituen indeks yang ada di BEI seperti IDX30, Indeks LQ45, Indeks IDX80, JII dan JII70 untuk perusahaan yang tercatat merupakan saham syariah. Untuk perusahaan BUMN bisa masuk ke IDX IDX BUMN20,dan Indeks IDX-MES. 

BACA JUGA : IPO Hasnur Shipping (IDX: HAIS), Cek 10 Fakta Ini Sebelum Beli

Sebelumnya, BEI menggunakan dua metode untuk menentukan indeks saham yaitu Full Market Capitalization yang mengacu ke kapitalisasi pasar dan Capped Adjusted Free Float Market Capitalization yang menggunakan acuan free float. Perhitungan menggunakan basis free float dianggap lebih bisa menggambarkan kondisi pasar dibandingkan perhitungan kapitalisasi pasar.

IPO Unicorn

Saat ini beberapa emiten tengah dalam persiapan Initial Public Offering seperti PT Bukalapak (IDX: BUKA), PT Hasnur Internasional Shipping (IDX: HAIS) dan PT Prima Andalan Mandiri (IDX: MCOL). Selain itu sebanyak 24 perusahaan tengah bersiap dan disebut akan IPO dalam 2021 ini. 

Pemberlakuan aturan baru indeksasi saham ini akan membuka peluang pada perusahaan yang baru IPO untuk segera melesat menduduki papan atas atau emiten bluechip. Salah satu yang disebut bakal melesat di bursa adalah BUKA.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan listingnya BUKA di bursa efek berpotensi mengerek kapitalisasi pasar bursa sekitar Rp77,3 triliun hingga 87,3 triliun. Kehadiran BUKA menurut dia bukan tidak mungkin mendorong bobot saham Indonesia di indeks Morgan Stanley Capital Index (MSCI) yang menjadi pedoman investor global untuk masuk atau tidak di pasar saham domestik. 

 

BACA JUGA: IPO Bukalapak (BUKA), Ini Susunan Pemegang Saham Terbesar Saat Ini

 

Tak hanya BUKA, pasar saham Tanah Air saat ini juga tengah menanti unicorn lainnya yaitu GOTO untuk melantai di bursa. GOTO merupakan entitas bisnis gabungan antara PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan Tokopedia. Meski belum resmi mendaftar untuk IPO, GoTo disebut-sebut sudah sangat siap melantai dengan nilai kapitalisasi pasar (market cap) mencapai Rp261 triliun. 

Selain GoTo, juga ada unicorn lain yang disebut tengah bersiap IPO yaitu PT Global JET Ekspress (J&T Ekspress) dengan market cap Rp113 triliun. Juga ada PT Trinusa Travelindo (Traveloka) dengan market cap Rp 40 triliun. 

Redaksi

Dukung kami untuk terus menyajikan konten bermanfaat dan memberi insight. Hubungi kami untuk konten di redaksi@theeconopost.com. Untuk kerja sama iklan dan promosi lainnya ke marketing@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Untuk mengcopy teks yang dibutuhkan hubungi marketing@theeconopost.com