HeadlineIHSG

RUPSLB Gojek Ditunda 11 Oktober, Jalan Terang Menuju IPO?

Tempias.com, JAKARTA- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek akhirnya ditunda. Rapat yang semula dijadwalkan berlangsung pada 30 September 2021 digeser menjadi Senin, 11 Oktober 2021.

“RUPSLB yang semula akan dilaksanakan pada hari Kamis, 30 September 2021 ditunda penyelenggaraannya sehingga Direksi mengundang kembali setiap pemegang saham perseroan untuk hadir dalam RUPSLB perseroan yang akan diselenggarakan pada Senin, 11 Oktober 2021,” tulis direksi Gojek pada publikasi media Selasa, 28 September 2021. 

Dalam RUPSLB nantinya, Gojek akan membahas sejumlah agenda penting di antaranya mengesahkan perubahan nama perseroan, penyesuaian nilai nominal saham atas setiap seri saham perseroan. Rapat juga akan membahas pemecahan jumlah saham perseroan, dan perubahan susunan permodalan dan komposisi pemegang saham yang disebabkan oleh peningkatan modal dasar ditempatkan dan disetor dan penerbitan saham baru. 

“[Mata acara rapat] juga perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan delegasi kewenangan kepada direksi dan dewan komisaris perseroan. Adapun bahan yang akan dibicarakan dalam RUPSLB tersebut tersedia di kantor Perseroan sejak tanggal pengumuman sampai dengan tanggal RUPSLB diadakan.”

Pelaksaan RUPSLB mengenai pergantian nama dan penyesuaian nilai nominal dan jumlah saham ini dilaksanakan seiring santernya rencana Gojek untuk melantai di Bursa setelah merger dengan Tokopedia. Entitas baru bernama GoTo itu disebut-sebut akan melantai di Bursa Efek Indonesia lewat Initial Public Offering (IPO) pada awal 2022. 

 

BACA JUGA:  Astra International (IDX: ASII) Bagi Dividen Interim Rp 1,8 Triliun, Ini Jadwalnya

 

Saat diminta tanggapannya, VP Corporate Communication Gojek Audrey Petriny belum memberikan penjelasan mengenai pengunduran agenda. Meski begitu, sebelumnya, dalam sejumlah kesempatan manajemen GoTo menyebutkan IPO merupakan langkah perusahaan untuk mengembangkan sayap bisnis.

Pada akhir Agustus 2021 lalu, pendiri sekaligus Managing Partners Northstar Patrick Walujo dalam webinar yang diselenggarakan Indonesia Investment Education (IIE) menyatakan saat ini GoTo masih menyiapkan sejumlah langkah untuk mempersiapkan IPO. Ia menyebut proses persiapan dan pencatatan saham GoTo di bursa akan dilakukan dengan penuh kehati-hatian.

Menurut Patrick, prinsip kehati-hatian itu dilakukan manajemen GoTo tidak mengganggu performa usaha dan tidak merugikan para investor. Tak hanya melindungi Northstar sebagai investor awal tetapi juga untuk melindungi investor publik. 

“Kami fokus dengan bisnis dan bisnisnya ke depan tetap berkembang dengan cepat, sehingga setelah IPO semua investor bisa untung,” ujar Patrick. 

Alih-alih membocorkan info kapan GoTo akan melantai di bursa, Pattrick malah meminta doa semua pihak agar persiapan jelang IPO berjalan lancar. Menurut dia seluruh pihak yang terkait sedang berupaya maksimal untuk mensukseskan hajatan IPO yang akan digelar GoTo.

 

BACA JUGA: Mengintip Saham Dekapan Gojek- Tokopedia (GoTo) Jelang IPO

 

IPO Decacorn

Mengenai rencana sejumlah decacorn, dan unicorn melantai di bursa, dalam kesempatan terpisah, Direktur Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa BEI senantiasa adaptif dan mendukung calon perusahaan tercatat yang akan melakukan IPO. Baik untuk perusahaan dengan model bisnis konvensional, maupun perusahaan yang bergerak pada sektor teknologi, seperti Centaur, Unicorn, dan Decacorn. BEI cukup intens menyelenggarakan kegiatan sosialisasi go public kepada para stakeholder.

Terkait dengan persiapan BEI untuk kelanjutan rencana IPO Centaur, Unicorn, dan Decacorn, BEI menurut Nyoman tanggap terhadap perkembangan dan perubahan model bisnis perusahaan-perusahaan di Indonesia. BEI mencoba untuk bersifat adaptif dan proaktif. Beberapa hal yang dilakukan BEI untuk rencana IPO dimaksud adalah aktif berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan dalam proses penyusunan Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) tentang Penerapan Klasifikasi Saham Dengan Hak Suara Multipel di Indonesia.

“BEI juga dalam proses melakukan perubahan Peraturan I-A untuk membukakan “pintu-pintu” atau opsi yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai sektor industri, termasuk perusahaan-perusahaan teknologi yang valuasinya sudah mencapai Centaur, Unicorn, dan Decacorn, dengan tetap memperhatikan kualitas Perusahaan Tercatat” ujar Nyoman dalam penjelasannya, Rabu, 28 September 2021.  

BEI berharap kedua peraturan yang telah disiapkan dapat segera difinalisasi sehingga segera dapat digunakan oleh stakeholer Pasar Modal Indonesia. (Ira Guslina) 

 

 

Putra

Editor In Chief https://www.theeconopost.com/ Hubungi saya di redaksi@theeconopost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *